Zain meraung frustasi saat ia tahu mengenai Anara yang kecelakaan karena hendak kemari. Zain bahkan sampai menangis karena takut kehilangan Givano dan juga Anara nya.
Ini sudah 2 Minggu tetapi Givano maupun Anara belum juga siuman. Zain mengengam telapak tangan anara erat, selalu bolak balik masuk ruangan Givano dan juga Anara walaupun kebanyakan keruangan Inap Anara.
Dokter bilang Anara mengalami kebutaan Akibat benturan keras di saraf kepala nya. Saksi mata bilang jika Anara berlari sendiri ke arah truk yang melaju kencang di deras nya hujan bisa di bilang percobaan bunuh diri namun Zain menolak tegas tuduhan itu.
Anara tidak mungkin melakukan itu...
Sedangkan Givano? keadaan nya makin lama memburuk dan kemungkinan akan sadar mungkin sangat kecil. Zain sangat menyesal sungguh.
"Bagun sayang" Kata Zain pelan, kantung mata cowo itu sangat ketara.
Ayunda menatap Sayu putra nya itu, ia mulai melangkah dan mengusap lembut pundak putra nya.
"Zain... " Pangil nya, Zain sontak menoleh dan menatap mama nya dengan mata berkaca-kaca.
"Givano... Dia... " Raut wajah Zain memucat ia langsung beridiri dan menatap serius mama nya.
"Givano kenapa mah?!" Zain mulai panik, rasa takut mulai menyerang dirinya saat ini.
"Dia siuman sayang... Om nya tadi bilang sama Mama. Kamu tengokin dia ya, Mama jaga Istri kamu" Zain menganguk, menatap sekilas Anara kemudian berjalan pergi.
Saat ia membuka pintu ruangan Givano satu hal yang ia rasakan. Lega. Sahabat nya itu tengah terduduk santai.
Dia baru sadar kan?
"Givano" pangil Zain agak keras, Givano menoleh ke sumber suara lantas tersenyum lemah.
"Lama lo!" decak Givano, cowo itu melambaikan tangan nya agar sahabat nya mendekat.
"Udah baikan lo? Ada yang sakit? Soory gue––"
"Its oke! Gue masih idup alde. Lo kurang mantep nghajar gue!" Remeh Givano, Zain sempat heran.terbuat dari apa brandal satu ini? Baru siuman langsung sehat gitu.
"Kenapa lo heran gue masih hidup?"
"Gak!" ketus Zain. Givano terkekeh kemudian raut wajah nya berubah sedih.
"Ana...gak jengukin gue?"
Deg
Zain menatap sahabat nya itu berkaca-kaca, tubuh nya bergetar saat mengigat kondisi Anara yang kritis.
"Lo gak bolehin pacar gue ya?"
"Songong bats lu!"
"Mana hape lo?! Sini gue mau telpon istri kecil gue... "
"Dia kritis" gumam Zain serak.
Deg
"Maksud lo apa?"
"Jawab gue bangsat! Ngomong yang bener gausah sok gantung!" Kata givano mulai emosi, rahang givano mulai mengeras pantas saja mimpi nya akhir-akhir ini di penuhi Ana nya.
"JAWAB GUE ALDEBARAN!" bentak Givano.
"ANARA KECELAKAAN! DIA BUTA! INI SEMUA KARENA LO! HARUS NYA GUE NGEHALANGIN DIA!!! SIAL!!" dada givano naik turun hati nya teremas perih dengan sigap givano melepas semua alat bantu kehidupan yang terpakai di tubuh nya kemudian mulai berlari sesuai arah hati nya.
"Givano!!!" Pangil Zain keras, ia langsung mengejar cowo itu.
Sedangkan Givano cowo itu membuka kasar pintu kamar Anara. Disana para dokter dan suster tengah memompa jantung Anara dengan Alat yang entah givano tidak tahu.
Tangan Givano bergetar, ia berusaha mendorong tubuh Zain yang menghalangi nya.
"Lo jangan masuk!!!" Larang Zain namun givano tidak peduli. Cowo itu mulai melangkah mendekati sang dokter yang mulai menunduk dalam.
"Kenapa?" dokter menoleh sempat terkejut melihat pasien hampir sekarat satu ini sudah beridir di hadapan nya.
"Itu... Itu kenapa alat per.. Nafasan nya di cabut septian?! Jawab gue bang!!!"
"Tenang givano..."
"Gue gak bisa tenang bang!!! Istri kecil gue!!! ISTRI KECIL GUE KENAPA?!" teriak givano tak terima, cowo itu mencekram jas putih yang di kenakan dokter septian.
"JAWAB GUE!!! DIA KENAPA?!"
"dia sudah meningal givano... Kamu harus bersabar"
"Anjing becanda lo gak lucu Septian!!!"
Merasa akan terjadi keributan Zain mulai meningalkan ibu nya yang terisak dan menghentikan Givano.
"Givano tenang giva!"
"Arkh!!! Gak guna!!! Lo!! Jangan cabut infus itu atau gue habisin lo!!! Pasang lagi alat pernapasan nya!!!" Perintah givano dengan nada mengancam, sontak suster-suster itu mulai ketakutan dan menurut.
"Lama goblok!" umpat givano, cowo itu segera mengambil Alih beberapa alat bantu kehidupan dan memasangkan nya ke tubuh Anara.
"Ana... Bangun sayang... Ana, gi udah sadar ana harus bangun demi suami kecil ana.. " Givano menangis, cowo itu berujar lembut. Mengecupi pelipis anara dan menatap perih kedua mata pacar nya yang di perban.
"Sayang bangun.... Maafin gi... Kalo kamu gak bangun gi pergi"
"Ana aku cinta kamu... " iska tangis givano mulai terdengar Zain membuang wajah nya ke arah lain saat di sudut mata nya mulai ber air.
"Septian!! Dia hidup!!! Septiannn!!! Sayangg kamu gapapa?" Givano memegang erat tangan Anara, denyut nadi serta pernafasan cewe itu normal.
Givano menatap layar monitor dan tersenyum saat garis lurus itu telah berganti. Septian mulai ambil alih dan memeriksa keadaan Anara.
"Ini mukjizat... Detak jantung pasien telah kembali... Bahkan kandungan pasien masih bernyawa"
Kandungan?
"Maksud lo apa bang?"
"Anara hamil usia kandungan nya 2 minggu"
"APA?!"
TBC!
AUTHOR UP HORE...
ITU YANG HUJAT-HUJAT AUTHOR GANTUNG MANA?
KALIAN INI.....
FOLLOW IG AUTHOR @OKTASIEVERT_OIYA BUAT YANG NANYA SOAL GC CERITA INI?
Ummmm.... Author takut gak ada yg berminat:) jadi gausah yeee
Atau gini!
Buat gc LIBM
Yaa/ Tidak
Vote nya yaa itu klo langsung mau buat yaa gini ya author lebih asik di dunia pribadi haha! Ga percaya tanya sama reders yang deket sm author:)
Nah gtu lah ni wa nya
089660217700Atau dm ig
@oktasievert_Kalo banyak yang chat author berati author buat gc nya...
Klo gak... Ya engak!
Hahaha udah yee
Vote jangan lupaa!!!
Commen!!
Spam ANARA BACK!
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE IN BRANDAL SCHOOL(TERBIT)
HumorTersedia lengkap di novel dan aplikasi Dream "ANARA!!!BIBIR LO ENAK! DAN ITU PUNYA GUE!" "DI MIMPI LO!" "Di mimpi gue beda lagi, lo jadi istri gue" "ck, hormatiin gue sebagai guru lo givano! " "gue bakal hormatin lo jadi istri gue!" ***** Anara la...