37. With Givano

114K 9.4K 1.3K
                                    

"Lepasin tangan lo dari Anara!" bentak Zain, Namun tak di pedulikan oleh Givano. Cowo itu malah menarik Anara dari kerumunan para siswa-siswi.

Sedangkan Anara,cewe itu diam. Rasa kepercayaan nya hancur lembur dan hati nya? Oh jangan di tanya lagi.

Tak terasa Givano telah sampai di roftoop sekolah. Ia menatap cemas Anara yang terdiam sedari tadi.

"Istri kecil.... "

"Gue udah gede bangsat"

Ooo masih waras!

" hahaha! Kecil! Lo kecil! Buktinya gitu aja nangis! Liat gue. Muka ganteng gue nih!!! Berjuang nih demi lo! Ck! Jelek dah gue" monolog Givano ia menatap Anara yang Masih terdiam.

"Soory... Lagian lo ngapain juga sok berantem! Gue ga suka ya... Apalagi tadi ada kepsek aduhh cari gara-gara amat sih lo" gerutu Anara blak-blakan.

"Semua nya demi lo! Gue pernah bilang sama suami lo... Kalo dia buat lo nangis... Gue bakal rebut lo. Dan– ini kan kesempatan bagi gue"

Anara terdiam, rasa pedih masih menjalar di pipi nya namun tak sesakit hati nya sih.

"Secinta itu lo sama gue? Gila! Itu obsesi nama nya... "

"Mangkaknya lo jangan cantik–sshhh..bangsat boleh juga sakit nya..." ringis givano, Anara menoleh dan meringis di kala wajah Givano memang sudah babak belur belum lagi beberapa darah di kening dan sudu bibir nya.

"Sakit ya?" tanya Givano

"engak cuman nyerii!" kesal Givano, Anara terkekeh kemudian menangkup wajah givano dengan kedua tangan nya.

"Uhh... Parah ini mah. Ke UKS yuk biar di obatin" ajak Anara namun Givano menolak dan balik mengelus bekas tamparan Zain tadi.

"masih sakit ga? Kalo masih sakit sini gue kasih obat mujarab khas  dokter givano alexander reegan" Anara tertawa kemudian menatap nya geli.

"Mana dok?"

"Pejemin mata dulu dong!"

"Gausah macem-macem!" peringat Anara.

"enga sayang enga... Sini dong deketan"

"Ck! Ribet banget sih dok"

"pasien nurut dong"

"Iya bawel banget sih" Anara mulai memejamkan mata nya. Givano tersenyum dan meniup-tiup pipi Anara sehingga cewe itu merasa nyaman.

"Givano ngapain sii.. Geli tau" keluh Anara, Givano tersenyum jail.

"Diem dong... Ini perawatan dokter" Anara berdecak, setelah nya ia merasakan sapuan benda lembab di pipi nya. Ia membuka mata nya dan tepat menatap mata givano yang sayu.

Kok gue deg-deg'an?! Gak beres nih?!

"Vano lo–"

"Ssthh... 1 sama dong! Tadi kan lo nyium pipi gue.. Sekarang gantian" ujar givano di sertai nadad bangga di tiap bait kata.

"Nyeselin banget sih lo!" amuk Anara, cewe itu langsung memukul-mukul dada cowo itu ganas.

"Nar..nar udah.. Hahaha.. Sakit tau...woiii KDHC ini mah!!!" Anara menghentikan pukulan nya dan menatap givano bingung.

"Singkatan apalagi itu ha?"

Givano bernafas lega ketika si singga menghentikan pukulan nya. " KDHC itu kekerasan dalam hubungan cinta!"
"HAH! CINTA CINTA MBAH MU!!!"

"GILA LO UDAH PARAH MAKSIMAL!"

Givano terlihat tak peduli dengan segala hina'an Anara, ia memilih tertidur di pangkuan Anara yang nyaman.

LIVE IN BRANDAL SCHOOL(TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang