"ya.. Dia istri gue"
"A... Apa?" Lyra menatap Zain tak percaya.
"Be... Becanda kamu gak lucu Zain... Dasar aneh.. " kekeh Lyra dan menutup kotak obat yang ia susun tadi. Lyra kembali menatap manik mata coklat milik cowo itu, meringis kala sorot serius itu membuat dirinya jengkel.
"Gue gak bercanda Ra... Kenyataan nya gue emang udah nikah sama Anara" ucap Zain lancar dan tegas. Lyra tercengang, bibir nya bergetar menahan sesuatu.
Berarti yang di maksud anara tadi...
Lyra mengedipkan mata nya sekilas kemudian beranjak bangkit. Ia menunduk berusaha agar tidak terlalu syok.
Pergerakan Lyra yang tiba-tiba membuat Zain menatap nya bingung.
"Kenapa? Ada yang salah?" tanya Zain memastikan jika cewe di hadapan nya baik-baik saja.Lyra mengeleng kemudian tersenyum. "Eng..engak... Aku.. Aku.. Aku kaget aja tadi.. Kamu kan masih sekolah Zain.. Kok malah... " ucapan Lyra tergantung tak sangup melanjutkan ucapan nya.
"Perjodohan" jelas Zain singkat, Lyra mengatup kan bibir nya Erat. Tidak mungkin kan jika ia memiliki rasa kepada Zain yang jelas-jelas milik Anara.
Hanya karna perhatian Zain... Dirinya tidak boleh egois. Ia hampir saja merebut Suami orang, pantas saja anara tadi bersikap kasar pada nya dan Givano....
"Zain... Kalo Anara istri kamu... Terus kenapa kamu tampar dia?" Zain tercengang atas ucapan Lyra. Ia baru sadar jika ia tadi baru saja menampar Anara. Istri nya... Lalu bagaimana kelanjutan hubungan nya?
Raut wajah Zain menjadi pucat pasi bersertaan dengan keringat dingin yang menetes di pelipis nya. Rasa bersalah jelas melingkupi nya, ia mengangkat tangan kanan yang ia gunakan untuk menampar Anara tadi.
Bangsat!!! Apa yang gue perbuat tadi?!
Lyra mulai cemas saat melihat raut wajah bersalah milik zain. Tidak salah lagi kalau Zain memang suami Anara. Untuk membela nya Zain menampar Anara. Semua ini salah Dirinya.
"Zain... Aku minta maaf.. " lirih Lyra. Zain memindahkan tatapan nya ke arah lyra yang menatap nya dengan air mata di pelupuk.
"Lo ga salah ra... Gu... Gue... Yang salah, harus nya gue gak nampar Anara tadi gue... Akhh" Teriak Zain frustasi. Niat nya untuk memperbaiki hubungan Rumah tangga nya malah semakin kacau balaw.
Lyra tersentak kemudian air mata nya mulai meluncur bebas di kulit putih nya. "Hiks.. Maafin aku Zain.. Harus nya aku gak berangkat sekolah sama kamu... Hiks anara pasti salah paham. Gi.. Givano juga pasti makin benci sama aku"
Seketika Zain merasa hati nya teremas saat gadis pujaan hati nya terisak begitu pilu. Dengan berani Zain mulai menarik pergelangan Lyra untuk duduk di hadapan nya. Ia menarik dagu Lyra agar bersitatap dengan dirinya.
"semua ini bukan salah lo ra... Jangan nangis ya... Lo jelek kalo nangis soalnya"
Bukan nya diam lyra malah semakin terisak. Zain gelagapan, cowo itu sama sekali tak padai merayu cewek. Satu cara yang di lakukan Zain adalah ia mulai menghapus bulir air mata Lyra dengan kedua ibu jari nya dan menatap nya dengan senyuman hangat yang jarang ia tampilkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE IN BRANDAL SCHOOL(TERBIT)
HumorTersedia lengkap di novel dan aplikasi Dream "ANARA!!!BIBIR LO ENAK! DAN ITU PUNYA GUE!" "DI MIMPI LO!" "Di mimpi gue beda lagi, lo jadi istri gue" "ck, hormatiin gue sebagai guru lo givano! " "gue bakal hormatin lo jadi istri gue!" ***** Anara la...