14. bar-bar

164K 12K 921
                                    


Rasa nyaman itu datang dari sikap mu, bukan omong kosong mu.
-----------

"Anara?! Lo habis dari mana aja?! Tau gak pak adi nanyain lo tadi" anara meringis kala suara cempreng Arinda yang masuk ke telingga nya secara mendadak.

"Rinda, bacot lu jaga. Anara syok denger nya" peringat Adinda sang kembaran Arinda yang bagus nya lebih pendiam dari Arinda.

"Eh soory....ehe jadi nar,gimana?!" Anara mendengus pelan kemudian terduduk di meja nya.

"tadi telat terus di marahin sama panda---"

"Panda??? Siapa lagi tu panda?" potong rinda cepat.

"gue tebak pasti zain?" tebak Dinda dan di anguki anara.

"Iya, umm tadi gue berangkat sama vano soalnya. Terus--ahh panjang ceritanya gue males and privasi lagian author males ngetik ulang"  jelas anara kemudian menengelamkam wajah nya di lipatan tangan nya.

"ck, ga asik lo nar!" cemoh Rinda kemudian berlalu pergi di ikuti oleh kembaran nya dinda.

Bodo amat gue ngantuk! Lo pada mau bacot haha hihi huhu masa bodo! Rata-rata kawan itu kepo masalah privadi orang lain itu untuk bahan topik pas cerita sama kawan lain.

Dasar kawan sampah! Masih istimewa kawan online yang bisa jaga rahasia dan lebih pengertian.


Tiba-tiba sebuah buku ukuran tebal terjatuh mengenai kepala anara.

"Awh.... ANJING SAKIT BABI!!! SIAPA YANG BERANI NGELEMPAR KEPALA GUE?!"

"gue" sontak anara mendongak karena mengenali suara dingin yang memecahkan riuh ribut kelas nya menjadi sepi tak berpenghuni.

"zain?" Beo anara, ia segera menegakan tubuh nya dan menatap cowo itu gugup.

"Bolos jam pertama sampai jam istirahat? Kemana aja hm?" ucap zain dingin penuh intimidasi.

"Uks" cicit anara, ia menundukan kepala nya antara malu dan gugup. Zain yang sadar akan situasi segera memelirik kondisi kelas anara yang mendadak sepi karena mereka sebagai bahan tontonan.

"Ke ruang osis sekarang!" titah zain, kemudian anara mulai jalan terlatih mengikuti langkah lebar cowo itu.

Namun, saar di koridor tangan anara di cekal oleh givano yang baru saja lewat.

"hai istri ku sayang..." sapa givano penuh cinta dan kasih. Sontak zain menghentikan langkah nya dan menatap anara yang sedang di goda oleh brandal givano.

"elah boss, belum sah!" instrupsi noval.

"okok calon istri haha! Jadi kita mau belajar kapan?" Anara melirik zain yang mengepalkan kedua tangan nya serta menatap nya tajam.

"lepas! Gue mau pergi mingir lo!" risih anara kemudian menghentakan kasar tangan givano, ia mulai berjalan menyusul zain tapi langkah nya terhenti saat givano kembali mengamit tangan nya.

"Apalagi sih givano?!"

" makan" givano menyodorkan satu kantung plastik makanan yang anara yakini itu adalah seblak kesukaan nya kemudian berlalu pergi.

"makasih" anara menyunginkan senyum tipis, tetapi tidak bertahan lama sebab suara sinis penuh ketidaksukaan dari zain menginstrupsi dirinya.

"Selain ganjen lo juga lemot ya? Buruan gausah sok lebay jalan nya! Pakek senyum segala lagi!" celoteh zaik, anara hanya merutuki cowo itu dalam hati.

Hilih cemburu aja! Dasar tukang gensi!

Anara berjalan di belakang zain sembari melirik beberapa mahasiswi yang mata nya jelatatan ngeliat zain yang entah sengaja atau engak nya mengsugar rambut depan nya sehingga dahi putih berkeringat itu menjadi pesona seorang aldebaran.

"Apa lo?! Gausah jelatatan mata lo! Bintitan tau rasa!" marah anara kepada salah satu anak ips yang lewat.

Sering heran gitu, kenapa cewe-cewe kelas ips pada montok gitu?!

Apalah daya gue anak ipa yang terbebani rumus-rumus sampe efek nya gue tepos gini hiks!

Anak ips itu tercenggang oleh perkataan anara yang kelewat jujur ia segera menatap anara galak.

"Ngaca mbak nya!" tukas anak ips itu lalu berlalu pergi dengan jalan di lengok-lengokan macem jalan di atas red carpet elah! Bukan red carpet buat mbak bahenol mah red tiker pun jadi!

Anara segera menghentikan langkah nya dan melepas sepatu putih yang ia pakai, lalu ia lempar tepat mengenai kepala anak ips tadi.

Brug

"WHAHAHAHAHHA RASAIN LO! ENAK AJA NGATAIN GUE MBAK! INGET YA TANTE MUDA JALAN ITU GAUSAH DI LENGOK-LENGOKIN MACEM EMAK BEBEK NYARI ANAK NYA!"

Cewe dengan rok span ketat itu mengeram marah, ia berbalik dan menatap anara penuh permusuhan. Sontak zain berbalik dan melihat kelakuan anara yang kelewat bocah nya.

"Anara!" suara dingin zain membuat tawa anara terhenti dan bergantikan ekspresi terkejut. Ia menatap zain yang berjalan dengan langkah lebar mendekati nya.

Hingga--- Eh anjir kok kelewatan? heh zain gue disini?!

Tanpa di sangka zain pergi mendekati cewe ips itu dan bersikap manis pada cewe yang bernama mbak novita tersebut.

"sorry ya, btw kepala lo gapapa kan? Sini gue liat" ucao zain lembut sembari mengelus rambut novita sayang.

Ha?!

Apa-apaan!!!

Tega kamu mas!

Gak bisa di biarin!

"KURANG AJAR!!! ZAIN!!!!" teriak anara, dengan segala unek-unek serta bendera perang yang melanda ke arah novita anara berlari mendoronh novita sehingga cewe itu terhempas ke lantai yang sayang nya becek.

"Berani lo carmuk di depan zain gue habisin lo! Enak amat lo, gue yang berjuang sekian tahun tapi lo yang daper perhatian panda gue! BIG NO! gue bakal ngerecokin hidup lu sampe akar-akar nya!" cerocos anara tanpa henti, zain mengepalkan kedua tangan nya marah. Namun tak di sadari anara yang terus saja menghujat tanpa henti.

"denger ya mbak novita! Inget lo udah punya bang anton! Dan--- BANG ANTONNNNNNNN!!!! MBAK NOVITA GODAIN ZAYINNN HELP ME!!!"

Anton yang baru saja lewat segera syok mendengar suara cempreng milik anara serta pacar nya yang tergeletak mengenasan di got sekolah.

Sedangkan novita hanya terdiam malu, semua pasang mata menatap nya dengan gelak tawa serta pacar nya anton yang sedang di hujati oleh anara.

"bang anton sini!!! Ih bang anton harus ngajarin mbak novita setia dong! Gimana sih! Dia mau goda'in zain tau ban---"

Ucapan anara terhenti saat zain melepaskan jaket hitam nya dan mengulurkan nya untuk novita.

"pakek" suruh zain,  namun di pelototi anara.

Lo ambil gue pastiin rambut lo kena air cuci piring.

Novita tersenyum miring semakin membuat anara mercak-mercak ingin membunuh cewe itu.

"BANG ANTON!!!!" teriak anara ia segera merampas jaket milik zain dan memakai nya cepat.

Zain mulai tidak tahan, cowo itu segera menarik anara agar keributan yang di buat cowo itu selesai.

"hidup lo penuh drama! Gue benci keributan anara!"





















TBC:)

halohalo ehe....
Satu kata buat anara yang bar-bar?!

Vote nya yah....

DOUBLE UP LOH...
VOTE LAH MASA IYA GA VOTE:(

LIVE IN BRANDAL SCHOOL(TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang