VOTE DAN COMMEN DI TIAP PART!
Nanti up tiap hari...
Monmaaf baru muncul...
Buat yang nanya apa udh end atau belum? jawaban nya MASIH LAMA :D*********
"ZAIN!!! ZAIN GELAP ZAIN HIKS" suara jeritan itu membuat Givano dan Zain terkejut.
Anara?!
Givano langsung terbirit lari bersamaan dengan Zain yang menghalangi nya.
"WOI!gausah gila lo! Givano lo lagi sakit Astajim jangan Nyusahin gue anjir" Givano seakan tuli dan mendorong sahabat nya itu agar menyingkir dari hadapan nya.
Buru-buru givano berlari sambil memegang ulu hati nya yang teremas nyeri. Disana Anara tengah berteriak histeris dan meraba-raba sekeliling nya.
"TOLONG! MAMA GELAP MAMA! ZAIN! ZAIN! GI! G–"
Greb
"Iya sayang" Di dekap nya tubuh Anara yang terguncang ketakutan, Givano mengecup sayang dahi Anara mencoba menyalurkan ketenangan walaupun dirinya sendiri tengah gugup dan tidak baik-baik saja.
"Gi... Ini kamu kan? Hiks... Gelap gi... Kenapa gelap? Mati lampu ya? Gi aku takut! Nyalain lampu nya gi... " pinta Anara memelas, tangan cewe itu mulai meraba-raba wajah givano yang pucat pasi.
"Ana..." Lirih Givano, di usap kembali wajah Anara yang basah karena air mata.
"Gi... Gelap! Gi kenapa semua nya gelap dan ini... Kenapa Ada perban di mata aku.. Aku"
"Jangan di lepas Ana" halang Givano, cowo brandal itu menatap kasihan sang pacar yang mencoba melepas perban di mata nya.
"Gelap Gi! Aku takutt... " rengek Anara.
"Aku selalu disini Ana.. Jangan takut.. Dokter sebentar lagi dateng sayang" Kata Givano penuh sayang, Zain mulai melangkah mundur Tersenyum miris sebab peran nya telah tergantikan.
Jika tau takdir sekejam ini maka Zain lebih dulu akan berkorban demi mereka. Namun sayang, keterlambatan ini membuat Zain mengerutu dan memberengut kecewa.
Dengan langkah pasti Zain berlari memangil dokter. Walaupun langkah nya kembali tersedat saat mengigat begitu pengecut nya dirinya dulu.
"Akh sial!!! Jadi ini rasa nya Di sakitin?! Gue emang pengecut!" Zain menyugar asal rambut hitam nya dan mendobrak ruang Dr Septian.
Brak!
"Anara sadar!" Ucap Zain lantang.
******
Septian selaku dokter langsung mengambil alih Anara dan mengecek keadaan nya. Tentu saja si tengil Givano masih setia duduk di kasur kecil yang hanya muat satu pasien.
"Tuan reegan... Anda sebaiknya ISTIRAHAT" Kata Septian penuh penekanan, Namun kampret nya Givano tak peduli.
"Kek ada yang ngomong?" Monolog Givano pura-pura bodoh, Septian. Cukup sabar dan berharap pasien sebelah nya cepat mati.
Tak peduli dengan Givano, Septian kembali mengecek area mata Anara, dan raut kecewa kembali ia tampilkan.
"Bagaimana dok?" Tanya Zain penasaran.
"Syukurlah Kondisi pasien membaik serta janin nya juga" Senyum Givano melebar sampai ujung hati.
Anak gue!
"Ja.. Janin? Siapa yang hamil?" Kejut Anara, cewe itu sedikit risih sebab hanya kegelapan yang tertera di mata nya.
Givano menatap Zain yang menatap nya juga. Antara bingung harus bilang apa sebab terakhir kali setelah insiden itu Anara telihat kacau dan hendak memutuskan hubungan nya dengan Givano.
"Kenapa diam? Dokter siapa yang hamil? Apa saya?" tanya Anara ragu.
"Iya Anara... Usia kandungan kamu 2 bulan...." kata Zain buka suara.
"Anak Gigi sayang" potong givano cepat dengan raut bahagia.
Gila emang!
"Apa?! Gak mungkin ini?!" Anara mengeleng tak percaya antara harus iklas atau marah. Semua nya seakan tiba-tiba dan...
"Dok! Kenapa saya gak bisa ngeliat apapun?! Kenapa gelap dok?! Ada apa dengan mata saya" tanya Anara beruntun, tidak mungkin kan jika ia buta.
Givano menatap Septian begitu pula dengan Zain. Septian mengeleng pelan.
"Maaf Anara, Benturan keras di kepala kamu membuat kamu tidak bisa melihat dalam jangka waktu lama karena kerusakan retina––"
"Jadi saya buta?!" tanya Anara to the point Tubuhnya kembali bergetar dan air mata nya kembali menetes.
"Aaaaa!!! Aku gak mau buta! Gi! Zain! Aku gak mau!!! Hiks!!! Aku gak mau Giii!"
"Ana... " lirih Givano, Zain dengan sigap memeluk Anara yang kembali terisak pedih.
"Anara... Semua akan baik-baik aja sayang... "
"Zain aku buta Zain.... Hiks aku buta... Aku Takut gelap Zain. Kenapa takdir sekejam ini. Hiks! Pertama aku hamil dan sekarang Aku buta?!"
"Anak aku pasti malu punya ibu cacat kayak aku"
"Ana... Semua akan baik-baik aja... Aku janji" Gumam givano, setelah nya kesadaran cowo itu mulai menghilang dan hanya tersisa teriakan Zain dan juga Septian.
TBC
Haloo maaf baru update karena ada beberapa kendala yahh...
Makasih antusias nya sekali lagi...
Dan ya!
YANG CHAT AUTHOR DI WA ITU NOMER SIAPA AJA?! BANYAK BANGET ASDFGHJKL!
CHAT KALIAN ITU BERWAKTU! TAU KAN? AUTHOR GAK BISA BACA NYA.
JADI TOLONG CHAT ULANG DAN SERTAKAN NAMA KARENA AKAN BUAT GC HOREEE
JANGAN LUPA FOLOW IG @OKTASIEVERT_
DAN FOLOW AKUN AUTHOR!
Wajib yaaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE IN BRANDAL SCHOOL(TERBIT)
HumorTersedia lengkap di novel dan aplikasi Dream "ANARA!!!BIBIR LO ENAK! DAN ITU PUNYA GUE!" "DI MIMPI LO!" "Di mimpi gue beda lagi, lo jadi istri gue" "ck, hormatiin gue sebagai guru lo givano! " "gue bakal hormatin lo jadi istri gue!" ***** Anara la...