13. My hero

162K 13K 1K
                                    

"Givano..." lirih anara pelan. Cowo dengan bandana biru itu mulai menatap tajam anara yang mencoba berdiri. Dengan cekatan givano mulai mengendong tubuh anara ala bridal style masuk kedalam sekolah.

Beruntung sekolah telah sepi sebab jam pertama sudah di langsungkan sejak 30 menit yang lalu dan hanya menyisakan beberapa osis yang mengurus surat sanksi bagi siswa yang terlambat atau membolos.

Disana, dari kejauhan zain menatap anara yang di gendong oleh salah satu murid yang di benci zain sebab selalu merepotkan ketua osis itu mengurus hukuman untuk nya.

"givano alexander reegan" gumam zain dengan nada tidak suka. Kedua tangan nya terkepal kuat di sisi tubuh nya melihat anara melingkarkan tangan nya ke leher givano.

Sial! Tunggu hukuman mu anara!

Sedangkan anara hanya mampu meringis melihat wajah galak milik givano. Belum lagi ia yakin zain melihat nya.

Oh tuhan! Tolong anara!

"givano turunin" cicit anara, namun cowo itu diam dan mempercepat langkah nya.

"Givano lo budeg ya? Selain brandal lo juga budeg ya?" ucap anara lagi namun gaya bicara nya sudah normal ia tidak mau di cap penakut.

"ck, Turunin gue!"

Brugh

Givano melepaskan tubuh anara di brankar uks dengan kasar sehingga anara meringis kesakitan.

"Kasar banget sih lo! Kalo emang gak niat nolongin gue gaus---" ucapan anara terpotong sebab givano sudah mendekatkan wajah nya ke wajah anara yang syok berlebihan.

"gue harus mukul kepala lo pakek apaan biar lo sadar?" helaan nafas givano terasa oleh hidung anara sebab jarak wajah yang dekat.

"m-mukul? Lo mukul cewe juga?" gugup anara.

"ya. Apalagi liat milik gue ada cupang nya. Siapa yang buat?"

"Hah?!"

Cupang?

Ikan cupang?

Yang di adu-adu pakek kaca itu?

Gobl*k bukan anara dasar otak 7+ lo ah!

Cupang is kiss mark!

Anara menatap givano dengan sorot tajam dan tak terima. "Maksud lo apa?!"

"ck ck, bodoh plus tolol! Usia aja yang 17+" ejek givano, tangan nya terangkay untuk membuka paksa kemeja sekolah anara dan menunjukan area leher nya yang terdapat dua kiss mark.

Anara kembali bego! Baju nya di buka cowo malah cengo! Plis deh anak yang usia nya belum genap 17 tahun aja baca ni cerita.

Load-------

"GIVANO! Dasar tukang cabul!!!" sadar anara, ia segera menarik baju nya dan memukul-mukul givano mengunakan bantal yang tersedia di ranjang yang ia duduki sampai isi bantal itu berterbaran.

"anara hahaha... Anara gak sakit wlee...haahahah mental cemen huh..." anara sontak semakin kesal, ia segera mengambil bantal lain nya dan di ikuti givano, Dan terjadila perang bantal serta isi-isi bantal yang berterbaran seperti daun yang berterbaran di musim gugur.

Sederhana namun romantis.

"hah! Udah capek vano.. Hahaha udah jangan kelitikin gue geli...ahahahaha awas lo vano hahahaha vano udah hahaha! Givano bego udah!" givano seakan tuli dan terus mengelitik area pingang anara.

Hingga mereka tak sadar posisi kedua nya begitu intim, karena anara yang di tindih givano dengan jarak wajah yang terbilang seperti mencium.

Cup

Givano mencium bibir anara, hanya sebentar kemudian ia bangkit dan menarik anara agar terduduk. Mereka baru sadar jika uks sekarang seperti kapal pecah.

"Astaga?! Vano!! Liat gue males bersihin nya, luka gue aja belum di perban" cemberut anara hal itu membuat segaris senyum givano tertarik. Cowo itu mengacak-acak rambut anara gemas kemudian mengambil kotak obat.

"apaan sih! Rambut gue kusut entar lo gatau sampo gue tuh sekarat alias belom beli ish!" gumam anara kisu-kisu ia segera menatap sekeliling ruangan dan meringis ngeri sebab tempat ini sudah di penuhi dengan isi bantal yang bertebaran seperti salju saja.

Saat givano sudah duduk kembali di hadapan nya, cowo itu segera menarik kaki anara yang terluka dan tidak sengaja hostpant dalaman anara terlihat.

Anara segera membenarkan rok nya dan menatap keaarah lain menangung malu.

"hahaha warna hitam ya?" goda givano dan di acuh kan anara.

"Biar gue aja yang obatin lo bersihin ni tempat gih" tawar anara.

"ogah" tolak givano, cowo itu denan cekatan membersihkan darah yang mengalir di betis anara dengan kapas. Kemudian ia berikan sedikit obat merah dan di balut oleh kasa serta haterplas.

"selesai" ujar givano bangga.

"selesai apaan! Liat noh berantakan tempat nya!" cibir anara. Namun tak di sangka givano mencium kening anara lembut.

"gue suruh anak buah gue entar yang bersihin, lo tenang aja di sogok pakek rokok surya mereka nurut hm" usul givano dan di anguki semangat oleh anara.

"thanks my hero boy" setelah mengatakan itu anara pergi meningalakan givano yang senyum-senyum tak jelas.

Sial! Ada yang jatuh tapi bukan guci













TBC:*



Soory jarang update, author mendadak males ngetik entah kenapa:(
Votecomment jangan lupa biar cepat update.

LIVE IN BRANDAL SCHOOL(TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang