Anara menatap nyalang pada hp nya yang terus saja bergetar. Tangan nya bertautan ragu ingin menjawab telpon dari givano. Mata nya mulai melirik ke arah jam dinding berwarna pink.
We anjer sejak kapan tu jam udah ke delapan?! Perasaan masih ke tujuh tadi!!!
Anara meraup gusar wajah cantik nya, saat ini ia masih rebahan santai di kasur besar milik nya. Sedangkan zain? Cowo itu masih setia dengan tumpukan buku tebal di kanan-kiri nya.
GIMANA IZIN NYA SI ANJIR!!!
Anara mulai mengubah posisi tidur nya menjadi duduk. Ia mulai menajamkan telingga nya dikala hp zain mulai bergetar pertanda ada yang menelpon cowo itu.
"halo lyra. Kenapa?"
"...."
"Ooo... Iya gak papa. Kalo engak besok gue jemput mau? "
"...."
"gak ngerepotin tenang aja"
"....."
"oke selamat malam"
Anara menatap zain tajam saat melihat cowo itu tersenyum sehabis bertelponan agak nya.
"Mas suami!!!" pangil anara dengan nada marah, zain menoleh bingung kemudian membalikan badan nya acuh.
"Mas suami!!! "
"apa?" sahut zain tanpa menoleh ke arah anara yang sudah gigit bantal.
"itu tadi siapa?" tanya anara.
"siapa yang mana?" tanya zain lagi. Sontak anara mulai geram dan berjalan mendekati suami nya itu dengan langkah di hentak-hentakan.
"Gausah sok gak tau! Itu tadi yang telpon kamu si lyra anak baru kan?!" selidik anara.
"iya kenapa?"
"Kenapa kamu bilang?! Inget kita udah nikah! Jaga perasaan dong! "
"gausah lebay, dia cuma nanya tugas"
"oh gitu... Pakek ucap selamat malam gitu hah?!" ucap Anara tak terima pasalnya anara bahkan tidak pernah di ucapkan segitu lembut dan ramah nya oleh zain.
"Mending lo tidur"
"Gak! Ada hubungan apa lo sama anak baru"
"gak ada"
"Bohong! Bukti nya tadi senyum-senyum! " zain menarik nafas gusar, ia mulai mencatat beberapa rumus untuk menetralkan emosi nya namun nihin cewe di samping nya ini terlalu berpengaruh.
"Gausah lebay bisa? "
"Yaudah terserah gue capek" Anara mulai pergi sembari merampas hp nya yang masih saja berdering.
"Anara!!! "pangil zain, namun tidak di hiraukan anara. Cewek itu terlalu sakit hati di katai lebay dengan langkah cepat anara berjalan menuruni tangga sembari mengangkat telpon.
"istri kec---"
"lo dimana?!"
"depan rumah lo."
Pip
Anara menghapus setitik air mata nya dan membuka pintu utama. Namun pergerakan nya terhenti oleh tangan zain.
"Mau kemana? "
"Bukan urusan lo!"
"gue suami lo"
"Gue gak peduli!"
"Anara!!! "
"Apa?! "
TOK! TOK!
Anara langsung membuka pintu rumah nya dan menemukan givano yang menatap nya dengan wajah khawatir.
"ngapain lo kerumah gue?! "ucap zain tak suka.
"eh assalamualaikum pak osis... Gini pak, saya mau bawa Anara jalan" ucap givano gak ada ahlak.
"Gak! Lo pergi! " usir zain.
"Gausah hirauin dia vano, ayok kita jalan" sahut anara.
"Anara!!!" teriak zain.
"ehhh pak osis gak boleh kasar sama cewek dung"
"Bukan urusan lo"
" Yang jadi urusan anara itu urusan gue" Anara tertegun mendengar suara givano yang berubah mendingin serta datar.
"Dia istri gue! "
"cuma status broo... Lo lengah bini lo gue bawa kabur gimana? "
Bugh
Tinju zain tersulut emosi, sontak givano terdorong beberapa langkah karena tidak siap.
"Bangsat! Tangan kosong kalo berani"
"Tangan gue emang kosonh goblok"
Eh iya juga
"Udah!!! Givano ayok jalan! " givano menatap anara kemudian menganguk sembari mengengam tangan cewe itu.
"Gue ga izinin! ""gue ga butuh izin lo! "
Tbc:)
Maaf author jarang up:)
Vote comment nya gaess!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE IN BRANDAL SCHOOL(TERBIT)
HumorTersedia lengkap di novel dan aplikasi Dream "ANARA!!!BIBIR LO ENAK! DAN ITU PUNYA GUE!" "DI MIMPI LO!" "Di mimpi gue beda lagi, lo jadi istri gue" "ck, hormatiin gue sebagai guru lo givano! " "gue bakal hormatin lo jadi istri gue!" ***** Anara la...