"Oyu!"
Sohyun asyik dengan makan siang nya langsung menoleh ke arah Tzuyu yang memanggilnya. Karena mulutnya penuh dengan makanan. Jadi Sohyun hanya mengangkat satu alisnya.
"Ada kiriman nih buat kamu."
Sohyun menghampiri Tzuyu. "Kiriman? Aku nggak pesen apa-apa, Yu. Dari siapa memangnya?"
Tzuyu menggidikan bahunya tanda dia tidak tahu. "Kurir nya nggak kasih tau siapa. Tapi katanya di dalam ada sticky notes nya."
Sohyun mengambil kotak kecil dari Tzuyu. Dia tersenyum melihat paduan warna dari kotak itu. Kotak itu berwarna kesukaan Sohyun.
Sohyun duduk dimeja nya. Karena dia penasaran dengan isinya, akhirnya Sohyun membuka kotaknya. Isinya ada tiga bungkus coklat kacang mede kesukaan Sohyun. Lalu dia mengambil sticky notes nya.
Oyu
Aku tidak akan berhenti untuk memperjuangkan kamu lagi.
Aku mencintaimu.—Kim Jungwoo
Sohyun tersenyum kecut. Kenapa Jungwoo selalu memperlakukan dia baik seperti ini? Padahal dia sudah jahat dengan Jungwoo. Sohyun sudah memutuskan menganggap Jungwoo hanya teman nya saja. Sudah tidak lebih. Sohyun tidak mau jika Jungwoo terus berharap kepadanya. Setelah itu Jungwoo akan membenci Sohyun dan tidak mau berteman lagi dengannya. Sohyun tau, Jungwoo bukanlah orang yang seperti itu. Jungwoo penyabar. Tapi entahlah, Sohyun malas berpacaran lagi.
"Woo, aku menyayangimu. Tapi sebagai teman." Gumam Sohyun.
Kim Jungwoo
Woo
Terimakasih coklatnya aku suka
Lain kali jangan seperti ini ya
Ini terakhirSohyun menghela nafas panjang. Jam makan siang telah habis. Back to work.
•••
Jaehyun sedang menatap laptopnya. Sesekali mengetik sesuatu. Tiba-tiba handphonenya berdering. Jaehyun tersenyum saat melihat siapa yang menelpon. Mama nya.
"Halo!! Ayah!!!" Teriak sang putri kegirangan di sebrang telepon.
"Hai Una kesayangan ayah. Ada apa nak?" Tanya Jaehyun lembut.
"Ayah sibuk nggak?"
"Umm tidak terlalu sih..."
"Ayah, nanti Una mau dibawain buku cerita anak-anak. Boleh nggak?"
"Boleh banget dong. Mau cerita apa? Kancil atau apa?"
"Terserah ayah. Yang penting buku ceritanya seru."
"Oke sayang. Tunggu ayah ya. Bentar lagi ayah pulang."
"Siappp ayah!!! Una tutup dulu ya, ayah semangat kerja nya. Nanti pulang nya hati-hati."
Luna mengakhiri panggilannya. Jaehyun senyam-senyum sendiri melihat tingkah anaknya. Anak rasa pacar.
Irene masuk ke ruangan Jaehyun dan melihat Jaehyun senyam-senyum sendiri. Irene tertarik lalu bertanya. "Jae, kamu kenapa? Senyam-senyum begitu? Sendirian lagi."
"Hehehe, gapapa kok. Tadi habis telponan sama Luna. Kenapa?"
"Gapapa kok, tadi cuma mau cek kamu aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Keren - Jung Jaehyun
Fanfiction🌱 Follow dulu sebelum baca! 🌱 Fanfiction Jaehyun NCT ver. 🌱 Untuk plagiator jauh-jauh. Saya yakin kamu lebih kreatif. "Ayah Jaehyun!" Sohyun membelalakkan matanya. Dia tidak salah dengar? Anak kecil itu tadi memanggil Jaehyun dengan panggilan aya...