Jaehyun:
Sudah selesai?
Saya tunggu kamu disiniPesan yang sampai setengah jam yang lalu itu dari Jaehyun. Sohyun berdecak kesal. Apa maksud Jaehyun menunggunya disini? Disini dimana? Sohyun bukanlah cenayang yang tahu dimana Jaehyun berada sekarang. Sohyun tidak membalas pesan Jaehyun. Lebih baik dia menikmati kopi panasnya yang baru saja diantar Dahyun yang baik hati.
Sebenarnya pekerjaan Sohyun sudah selesai, namun dia memilih untuk mengobrol sebelum pulang bersama Tzuyu dan Dahyun. Dia tidak menghiraukan Jaehyun yang menunggunya di parkiran.
Tzuyu berdehem berkali-kali. "Kemarin ada yang kencan loh!" Sahutnya sambil menahan tawa.
Dahyun dan Sohyun menoleh bersamaan. Tidak paham apa yang dikatakan Tzuyu. "Dahyun, jangan pura-pura nggak tahu deh. Yang kencan itu kamu sama Hanbin. Iya kan? Ngaku kamu!"
Tubuh Dahyun kaku. Secepat inikah hubungannya dengan Hanbin diketahui orang-orang. Dahyun dan Hanbin sengaja memilih backstreet daripada go public. Entahlah alasannya hanya mereka yang tahu. Kemarin dia memang berkencan dengan Hanbin. Dahyun juga heran, kenapa Tzuyu bisa tahu kalau dia berkencan dengan Hanbin? Apakah Tzuyu punya mata-mata?
"Kok.. kok kamu tahu sih?"
"Eh? Seriusan kamu kencan sama Hanbin?" Tanya Sohyun tak percaya. Karena setahunya, Dahyun dan Hanbin cuek-cuek saja kalau berpapasan. Keduanya sama-sama tidak memancarkan rasa suka saat berpapasan ataupun satu acara.
"Ngaku deh kamu. Aku udah tahu semuanya kok. Mulai dari kamu suka pulang bareng sama Hanbin, Hanbin telepon melulu, dan akhirnya kemarin kencan." Sahut Tzuyu. Sohyun hanya diam menunggu jawaban Dahyun.
"Kalian... mau tahu aja atau mau tahu banget?"
Tzuyu dan Sohyun memasang wajah kesal. Sudah menunggu jawaban masih saja tanya begitu. "Menurut kamu, raut wajah kita kayak gini mau tahu aja atau mau tahu banget, hah?" Kesal Sohyun.
Dahyun cengengesan lalu mengangguk malu-malu. "Iya.. aku sama Hanbin ada hubungan dan kemarin kita berdua kencan."
"Nah kan!"
"Ya ampun, Dahyun! Pacaran kok nggak bilang-bilang sih?"
"Harus banget ya aku cerita?"
"Harus lah. Kita ini sahabat kamu."
"Udah berapa lama?" Tanya Sohyun.
"Hm.. belum lama sih. Baru dua bulan. Doakan ya teman-teman!" Sohyun dan Tzuyu mengangguk. Mereka juga akan mendoakan yang terbaik untuk hubungan Dahyun dan Hanbin. "Buat Tzuyu, semoga dikasih kepastian tuh sama gebetannya. Kamu juga Oyu, kapan nih kita dapat undangan Sohyun dan Jaehyun?" Lanjut Dahyun yang membuat Tzuyu dan Sohyun mengelak.
"Jaehyun...? Apaan sih!" Sohyun ingat kejadian 2 hari yang lalu saat Jaehyun memeluk wanita. Sejak hari itu pun Sohyun belum bertemu lagi dengan Jaehyun dan baru tadi saja Jaehyun mengirimnya pesan.
"Sohyun, udah ditunggu seseorang tuh di lobby!" Teriak Winwin yang masih berkutat dengan berkas-berkas.
"Siapa?" Teriak Sohyun tak kalah keras. Karena ini sudah jam pulang kantor, maka kantor sudah sepi. Tinggal beberapa saja yang bekerja lembur.
"Turun aja sana! Kasihan tuh kayak orang yang kehilangan seseorang!"
"Maksud kamu apa—?"
"Cepat samperin dia!" Final Winwin lalu kembali dengan laptopnya.
"Ditunggu siapa nih? Jaehyun, ya?" Tanya Tzuyu sambil menarik turunkan alisnya berniat menggoda Sohyun namun yang digoda malah berwajah ketus.
"Apa sih? Jaehyun mulu! Aku pulang duluan. Bye!" Pamitnya.
"Oyu kenapa sih?" Tanya Tzuyu heran sambil menatap punggung Sohyun yang semakin mengabur di pandangannya.
"Enggak tahu, lagi jatuh cinta mungkin." Lalu mereka berdua terkikik geli.
Saat sudah sampai di lobby kantor mata Sohyun tidak sengaja melihat Jaehyun yang sedang terduduk sambil melihat ke arahnya. Jaehyun sudah seperti menunggu seseorang yang keluar dari lift. Bolehkah Sohyun percaya diri kalau Jaehyun menunggunya? Bayangan Jaehyun berpelukan dengan wanita lain membuat Sohyun cepat-cepat tersadar.
"Ini udah jam pulang kantor. Semua karyawan udah pulang dan sisa yang lembur. Jadi, kamu lagi tunggu siapa?"
"Menurut kamu lagi tunggu siapa?" Tanya Jaehyun balik. Sohyun memutar bola matanya jengah dan melihat ke arah lain. "Jelas aku tunggu kamu. Ayo!"
Sohyun kaget tiba-tiba Jaehyun menggenggam tangannya. "Lepasin! Mau kemana sih?" Tanya Sohyun kesal lalu cepat menarik tangannya dari tangan Jaehyun. Sohyun tidak mau terbawa perasaan meskipun Jaehyun hanya menggenggam tangannya.
"Aku antar kamu pulang. Mau pulang ke rumah atau ke rumahku?"
"Aku udah janjian sama Jungwoo. Kamu pulang duluan aja."
"Janjian? Jungwoo?" Sohyun mengangguk. "Aku udah tunggu kamu hampir dua jam, terus di suruh pergi gitu aja?" Tanya Jaehyun datar.
"Lagian aku nggak minta kamu buat jemput aku, Jae. Kamu pasti sibuk." Jawab Sohyun tidak enak. Dia berbohong kalau sedang janjian dengan Jungwoo.
"Aku antar pulang. Persetan dengan Jungwoo!" Jaehyun lalu kembali menggenggam tangan Sohyun dan sang empu antara kaget, kesal, dan hati berbunga-bunga.
Selama di mobil pun hanya suara musik yang bersuara. Jaehyun dan Sohyun keduanya sama-sama diam. Padahal Sohyun berharap Jaehyun akan menceritakan kesibukannya, tentang Luna, atau perempuan di kafe itu. Tapi Jaehyun sama sekali tidak membuka mulut. Matanya lurus menatap ke depan. Sedangkan Jaehyun sendiri sedang berpikir, kenapa Sohyun diam saja? Bahkan sampai dia sampai rumahnya pun hanya mengucapkan terimakasih dan tidak menanyakan kabar Luna. Biasanya gadis itu akan bawel bertanya ini itu bahkan ke hal yang tidak penting pun akan dia tanyakan dan Jaehyun dengan sabar hati akan menjawab. Jaehyun segera menancapkan gas menuju kafenya.
Sohyun yang menatap kepergian Jaehyun, dia mendengus kesal. "Dasar! Nyebelin banget sih. Ngapain coba nunggu hampir dua jam kalau nggak jelasin apa-apa? Untung ganteng!"
Jaehyun:
Besok jam 7 malam siap-siap.
Nggak perlu dandan cantik."Nggak peduli! Terserah!" Teriak Sohyun kesal. Mengapa harus besok? Mengapa tidak sekarang saja?
——————————————————
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Keren - Jung Jaehyun
Fanfiction🌱 Follow dulu sebelum baca! 🌱 Fanfiction Jaehyun NCT ver. 🌱 Untuk plagiator jauh-jauh. Saya yakin kamu lebih kreatif. "Ayah Jaehyun!" Sohyun membelalakkan matanya. Dia tidak salah dengar? Anak kecil itu tadi memanggil Jaehyun dengan panggilan aya...