Jaehyun menggerutu kesal karena notifikasi dari handphonenya membuat dirinya terbangun. Dia mengambil ponselnya di nakas. Lalu dia lempar ke samping. Dia sering sekali dapat chat dari wanita-wanita yang mengejarnya.
Pak Jaehyun nanti makan siang bareng saya aja gimana?
Pak Jaehyun kok bisa ganteng gitu sih?
Jaehyun kamu udah nikah belum?
Mas ganteng mau nggak jadi pacar saya?
Sayangg, bangun udah pagi. Kerja gih.
Dan masih banyak lagi wanita yang memberinya pesan seperti itu. Namun Jaehyun tidak menghiraukan mereka. Dia sedikit dingin dengan seseorang yang terang-terangan mengejarnya. Apa perempuan itu tidak malu mengemis cinta di depan seorang laki-laki? Jaehyun sangat tidak suka dengan wanita seperti itu.
"Dasar wanita alay!" Gerutu Jaehyun lalu dia kembali menarik selimutnya dan merubah posisi tidur nya menjadi terlentang dengan kedua tangan direntangkan.
Seorang anak kecil berumur 4 tahun masuk ke kamar Jaehyun. Dengan sengaja dia menaiki perut kotak-kotak Jaehyun. Jaehyun langsung memekik kesakitan.
Anak itu Luna. Jung Luna. Anak dari Jaehyun dan mantan istrinya yang dulu mengkhianatinya. Dia juga tidak habis pikir kenapa mantan istrinya bisa seperti itu. Padahal saat dulu mereka bertemu, mantan istrinya itu adalah perempuan yang lugu dan polos.
Jaehyun tidak akan membiarkan Luna seperti ibunya. Jaehyun yang membawa Luna saat mereka bercerai. Biarkan dia mengurus Luna hanya seroang diri. Eh ralat, Jaehyun tidak hanya sendiri. Ada mama, papa, dan adiknya. Jika Jaehyun sibuk, Luna akan dititipkan di rumah mama nya.
"Luna sayang, jangan suka naik tiba-tiba gitu ya. Perut ayah sakit nih." Jaehyun langsung drama kesakitan. Padahal sebenarnya tidak.
"Aduh-aduh maafin Una ya ayah. Una nggak mau sakitin ayah. Una cuma mau bangunin ayah."
Jaehyun tersenyum. "Gapapa kok sayang. Lain kali jangan bangunin ayah kayak gitu lagi ya."
"Kayak gimana dong, yah??" Tanya Luna.
Jaehyun menyisir rambut Luna lembut dan menyingkirkan beberapa rambu yang menutupi mata Luna. Luna anak yang cantik. Namun dia tidak mirip dengan mantan istri Jaehyun. Luna amat sangat mirip dengan Jaehyun, mata nya, hidungnya, bibirnya, bola matanya, bahkan kulitnya. Sifatnya jelas beda. Anaknya rajin, bapaknya pemalas.
Pemalas tapi bisa sukses... Wow.
"Umm ayah nya dicium berkali-kali. Dijamin deh ayah bakal bangun."
"Seriusan ayah mau dicium tiap dibangunin?" Tanya Luna heran dan Jaehyun mengangguk mantap.
Cup
Cup
Cup
Cup
Cup
Cup
CupLuna benar-benar melakukan apa kata Jaehyun. Dia mencium jidat, kedua mata, hidung, kedua pipi, dan dagu Jaehyun. Luna tidak mencium bibir Jaehyun.
"Bibir nya kok nggak?"
"Nggak mau, pokoknya nggak mau. Bibir ayah itu kayak jelly."
Jaehyun langsung tertawa. "Hahaha, kayak jelly gimana?"
"Ayah kok malah ketawa sih? Ada yang lucu ya?" Tanya Luna polos.
Jaehyun berhenti tertawa. "Gapapa kok. Turun yuk. Ayah mandiin kamu."
"Ayo ayah! Una mau ke rumah nenek!"
"Sabar sayang. Tunggu ya, ayah ambil handuk dulu."
Luna sangat senang saat mandi dengan Jaehyun. Walaupun Luna hidup tanpa ibu disisinya. Anak itu tetap bersifat biasa saja. Karena kekuatan dari Jaehyun yang berusaha membuat sang anak paham dengan keadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Keren - Jung Jaehyun
Fanfic🌱 Follow dulu sebelum baca! 🌱 Fanfiction Jaehyun NCT ver. 🌱 Untuk plagiator jauh-jauh. Saya yakin kamu lebih kreatif. "Ayah Jaehyun!" Sohyun membelalakkan matanya. Dia tidak salah dengar? Anak kecil itu tadi memanggil Jaehyun dengan panggilan aya...