Sohyun to Jaehyun:
Jaehyun, kamu sibuk?
Bisa antar aku ke toko lukis?
Ayo dong! Bentar doang kokSelesai mengirimkan pesan pada Jaehyun, Sohyun segera bersiap-siap untuk ke toko lukis untuk membeli alat-alat lukis atas perintah Retta. Retta sendiri sedang bersantai ria sambil menonton drama kesayangan. Dia tidak mau terlewatkan dan lebih menyuruh Sohyun yang membeli alat-alat lukis.
Jaehyun:
Maaf, aku lagi ada urusan kantor
Besok aja gimana?Satu jam setelah menunggu balasan Jaehyun, Sohyun menghela nafas kasar. Jaehyun sedang tidak bisa diandalkan. Sohyun mau tak mau memesan ojek online untuk mengantarnya ke toko khusus alat-alat melukis. Tapi saat di depan rumah, Sohyun melihat Jeno yang menuju ke rumahnya. Pria itu membawa satu kantong plastik yang Sohyun sendiri tidak tahu apa isinya.
"Eh, Jen?"
"Hai, mau kemana nih udah rapi?"
Senyum Sohyun terbit saat Jeno bertanya. "Kamu mau kan, Jen?" Jeno menatap Sohyun dengan heran. Kenapa gadis ini tiba-tiba cengengesan? Jeno bergidik acuh dan langsung masuk ke dalam rumah. Sohyun mendengus kesal dan menunggu Jeno keluar rumah.
"Kenapa sih tadi? Mau apa?"
"Aku mau ke toko lukis, Jen. Mau ya antar aku sebentar? Nanti kan aku bawa cat, bawa kuas, dan masih banyak lagi. Kamu tega—"
"Ayo, aku antar. Toko biasa kan?" Senyum Sohyun mengembang kembali saat Jeno mau mengantarnya. Lumayan, isi dompetnya aman karena tidak mengeluarkan ongkos. Jeno langsung memberikan helm cadangannya pada Sohyun. Meskipun dia yakin tidak akan ada polisi, namun Jeno selalu memakai helm untuk keamanannya berkendara dan menaati peraturan.
Jarak nya hanya beberapa km saja dari rumah Sohyun. Gadis itu meminta Jeno juga menemaninya belanja. Jeno tidak masalah, dia juga sedang tidak ada kerjaan.
"Oyu, lihat deh lukisan yang itu. Bagus banget."
"Yang mana?"
Jeno menunjuk lukisan atas. "Yang itu. Masa segede gitu nggak kelihatan."
"Kamu sih, Jen!"
"Aku? Kenapa?"
"Bilang gitu lukisannya diatas. Aku tadi lihatnya ke bawah." Jeno menghela nafas lelah. Lalu membiarkan Sohyun melihat-lihat cat. Sohyun membiarkan Jeno yang sedang melihat-lihat lukisan karya pelukis terkenal sedangkan dirinya melihat-lihat barang yang ada dia beli.
"Permisi tuan, ada yang bisa saya bantu?" Jeno menoleh saat mendengar suara perempuan menyapa telinganya. Dia terpaku melihat kecantikan perempuan yang memakai jas khas toko. Artinya gadis itu adalah karyawan disini.
"Hm.. bisa kasih tau kuas-kuas yang bagus? Saya baru pertama kali kesini." Bohong Jeno. Padahal dia sesekali membantu Sohyun membeli alat lukis disini dan dia tidak pernah menemukan gadis cantik ini.
"Mari ikuti saya. Kuas ada di sebelah sana." Tunjuknya sambil tersenyum manis. Jeno tersenyum kecil. Jeno terus memperhatikan gerak-gerik gadis itu yang memperlihatkan kuas. Jeno lebih memperhatikan gadis itu daripada kuas-kuas nya.
"Jadi mana yang lebih bagus?" Tanyanya.
"Menurut saya, yang ini, karena orang-orang lebih sering membeli yang ini. Saya berpikir mungkin kuas begini cocok sekali untuk melukis."
"Kenapa kamu berpikiran begitu?"
Gadis itu menghela nafas. Kalau saja pria ini bukan pembeli, gadis itu akan berteriak kesal karena banyak tanya. "Saya tidak bisa melukis, tuan. Jadi saya belum pernah mencoba kuas ini." Ucapnya sambil tersenyum paksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Keren - Jung Jaehyun
Fiksi Penggemar🌱 Follow dulu sebelum baca! 🌱 Fanfiction Jaehyun NCT ver. 🌱 Untuk plagiator jauh-jauh. Saya yakin kamu lebih kreatif. "Ayah Jaehyun!" Sohyun membelalakkan matanya. Dia tidak salah dengar? Anak kecil itu tadi memanggil Jaehyun dengan panggilan aya...