Sepulang kerja Sohyun dikejutkan dengan kedatangan Jaehyun dan Luna. Mereka berdua sudah duduk manis di sofa kesayangan Retta. Jaehyun tampak menampakkan senyum manisnya. Sedangkan Sohyun, dia sebenarnya masih kesal dengan Jaehyun karena Jaehyun belum menjelaskan apapun. Namun melihat pria itu tersenyum manis, Sohyun jadi meleleh. Ditambah lagi Luna yang terus mengajak Sohyun berbicara sampai gadis itu tak bisa menahan tawa, niatnya untuk memasang wajah datar ternyata hancur oleh gadis kecil Jaehyun.
Jaehyun sedang mengobrol dengan Heechul. Sohyun sendiri tidak tahu apa yang mereka tanyakan. Lebih baik dia menemani Retta dan Luna yang sedang berada di dapur. Mereka berencana untuk memasang pie susu kesukaan Luna.
"Una suka pie susu juga, sayang?"
"Iya aunty, Una sama ayah suka banget pie susu. Aunty Oyu suka juga?"
"Pie susu itu camilan kesukaan aunty, sayang. Apalagi ditambah oreo. Mantap!"
"Aunty Oyu suka sama pie susu, tapi nggak bisa bikin sendiri. Harus dibikinin terus." Sahut Retta dan Sohyun menyengir tanpa dosa.
"Bunda tau aja deh."
"Iyalah, bunda yang bikinin." Ucap Retta lalu menyodorkan nampan berisi dua gelas kopi. "Nih kasih sama cowok-cowok ganteng yang lagi ngobrol di teras."
"Lah kenapa jadi Oyu?"
"Kan tadi bunda yang bikin kopinya, sekarang giliran kamu yang kasih ke mereka."
"Enggak mau Bun, mau disini aja sama Una. Iya kan, sayang?" Luna hanya manggut-manggut saja karena asyik makan pie susu. "Sama bunda aja, ya?"
"Kamu ini... Bunda nyuruh kok balik nyuruh? Kamu tahu kan membantah ucapan or—"
"Yaudah iya Oyu yang antar." Mau tak mau Sohyun menerima nampan berisi dua gelas kopi itu. Daripada dia terus menolak, dia harus mempersiapkan telinga untuk mendengar pidato Retta yang tidak akan ada habisnya karena dia menolak perintahnya.
"Nah gitu dong! Jangan cemberut gitu nanti Jaehyun ilfeel."
"Masa bodoh, bun. Mau Jaehyun ilfeel atau kagak juga—"
"Bodo amat." Ucap Luna sambil tertawa. Sohyun jadi malu lalu dia keluar untuk mengantar kopi.
Sohyun berdehem untuk mengalihkan perhatian kedua pria yang sedang asyik bercengkrama di sore hari. Langit tampak mendung menjadikan suasana menjadi sejuk ditambah lagi Sohyun mengantarkan dua kopi, semakin membuat kedua pria itu tenggelam dalam obrolan khas bapak-bapak.
"Ini untuk papa dan ini untuk Jaehyun." Ucap Sohyun sambil meletakkan kopi di meja. Matanya tidak sengaja bertemu dengan mata Jaehyun yang sedang menatapnya. Buru-buru Sohyun membuang muka karena malu. Dia berniat untuk kembali ke dapur namun dengan lancangnya tangan si duda keren itu mencegahnya.
"Duduk dulu, kenapa buru-buru?"
"Siapa?"
"Siapa? Ya, kamu lah. Kenapa buru-buru?"
"Lagi makan pie susu."
"Cepat siap-siap. Kita jalan-jalan." Ucap Jaehyun santai berbeda dengan Sohyun yang melongo. Jaehyun hampir meledakkan tawanya saat melihat wajah Sohyun yang benar-benar menggemaskan. "Kenapa melongo gitu? Awas nanti lalat masuk."
Sohyun mengatupkan mulutnya lalu melirik Jaehyun dengan kesal. Dia akan menolak ajakan Jaehyun, karena dia sangat malas sekali berduaan dengan Jaehyun meskipun ada Luna. Awan mendung menjadi inspirasi Sohyun untuk berbohong. "Aku nggak mau, Jae. Awan nya mendung, pasti sebentar lagi hujan."
Jaehyun tersenyum. "Aku nggak akan biarin kamu kehujanan. Kalaupun iya, aku juga mau kok ikutan hujan-hujanan, asal bareng kamu."
Sohyun kembali melongo lalu kembali mencari alasan. "Papa Heechul pasti nggak ngizinin aku, Jae. Aku kan lagi nggak enak badan." Jawabnya bohong lagi sambil melirik ke Heechul meminta pertolongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Keren - Jung Jaehyun
Fanfiction🌱 Follow dulu sebelum baca! 🌱 Fanfiction Jaehyun NCT ver. 🌱 Untuk plagiator jauh-jauh. Saya yakin kamu lebih kreatif. "Ayah Jaehyun!" Sohyun membelalakkan matanya. Dia tidak salah dengar? Anak kecil itu tadi memanggil Jaehyun dengan panggilan aya...