Malam ini Sohyun sendirian karena Retta dan Heechul pergi ke Jeju untuk urusan bisnis Heechul. Sohyun bosan, sedari tadi dia habis menonton film, makan camilan, baca novel, guling-guling kasur, bahkan bulak-balik turun tangga sudah Sohyun lakukan untuk mengusir rasa bosannya. Biasanya malam-malam begini Sohyun habiskan dengan menonton film bersama Retta dan Heechul. Namun sekarang pasangan itu sedang tidak ada dirumah.
Sohyun ragu untuk menelpon Jaehyun. Selain ingin melihat wajah Luna, Sohyun juga ingin melihat wajah Jaehyun. Namun gengsinya terlalu tinggi. Sohyun juga takut Jaehyun sedang sibuk atau susah tidur.
Sohyun menatap ponselnya yang berisikan fotonya, Jaehyun, dan Luna saat berada di timezone menemani Luna bermain. Meskipun rambut Luna berantakan karena anak itu terlalu aktif, Luna tetap terlihat cantik. Begitupun dengan Jaehyun, meskipun sudah terlihat raut wajah yang lelah tapi Jaehyun tetap meluangkan waktu untuk bermain dengan Luna. Tanpa sadar Sohyun tersenyum saat mengingatnya. Ada banyak pasang mata yang melihat kedekatannya dengan Jaehyun dan mengira kalau dirinya adalah istri dari pria tampan itu.
Tiba-tiba ada panggilan masuk dari Jungwoo. Karena tidak enak hati untuk menolak panggilan Jungwoo, mau tidak mau Sohyun mengangkatnya.
"Ya, halo?"
"Kamu sibuk?" Tanyanya di seberang telepon.
"Hm, nggak sih. Malahan nggak ada kerjaan. Ada apa?"
"Mau jalan-jalan?"
Sohyun tampak menimang-nimang. Tidak ada salahnya juga dia mengiyakan ajakan Jungwoo lagian dia juga sedang bosan dirumah. "Jalan-jalan? Boleh! Kapan?"
"Sekarang dong. Ayo siap-siap."
"Oke! Jemput, ya!"
Di seberang sana Jungwoo tersenyum. Merasa karena Sohyun sedikit lebih terbuka dengannya. "Siap princess-ku. Jangan lupa pakai jaket. Di luar dingin."
Sohyun mengangguk-angguk lalu setelahnya dia sadar kalau Jungwoo tidak akan melihatnya mengangguk. Dia segera mengganti pakaiannya menjadi lebih sopan tidak lupa dia memakai jaket karena diluar memang sedang cuaca dingin. Setelah beberapa menit terdengar suara klakson motor kesayangan Jungwoo. Pria itu melambai-lambaikan tangannya sambil tersenyum. Kalau dulu, Sohyun akan berjingkrak senang saat Jungwoo datang menjemputnya. Lain untuk sekarang.
"Jalan-jalan ke taman yang biasa, mau?" Tawar Jungwoo. Dia akan mengikuti kemanapun Sohyun memerintahkannya.
Tetapi Sohyun terdiam mengingat taman itu. Disana tempat hubungan mereka kandas. Apakah Jungwoo ingin mengorek luka lama? "Aku nggak mau kesana. Mau nya ke kafe. Mau ngopi. Boleh kan?"
"Ngopi?"
Sohyun menggangguk. "Iya, es krim red velvet sama kacang mede pasti enak banget. Ayo!"
"Tapi ini kan lagi cuaca dingin, Oyu. Masa mau makan eskrim?"
"Emang kenapa kalau cuaca dingin?"
Jungwoo menghela nafas. "Oke, nanti tunjukkin kamu mau makan eskrim dimana." Sohyun mengangguk senang lalu dia duduk di jok belakang sambil matanya melihat kanan kiri. Jungwoo sejujurnya ingin sekali melajukan motor dengan kencang agar bisa modus dengan Sohyun. Jungwoo juga takut Sohyun akan kesal dan tidak mau berteman lagi dengannya. Jungwoo sadar, seharunya dia bersyukur karena Sohyun mau menerimanya lagi meskipun hanya sebagai teman. Tapi selama Sohyun masih sendiri, Jungwoo akan memperjuangkan cintanya.
"Jungwoo, nanti habis perempatan belok kanan!" Teriak Sohyun agar Jungwoo mendengarnya.
"Belok kanan? Mau ngapain?"
"Jajan eskrim!" Jungwoo tersenyum kecil. Sohyun dari dulu sangat menyukai eskrim. Bahkan dulu Jungwoo selalu menyogok Sohyun dengan eskrim red velvet ditaburi kacang mede agar Sohyun berhenti kesal dengannya. Jungwoo pun mengikuti arahan Sohyun yang memintanya belok kanan. Tanpa sepengetahuan Jungwoo itu adalah jalan menuju Luna kafe.
Sohyun merindukan Luna. Sudah semingguan ini Sohyun tidak bertemu dengan Luna karena bapaknya sibuk. Tanpa persetujuan Jaehyun, Sohyun tidak enak kalau harus bertemu dengan Luna langsung meskipun Sohyun tahu Jaehyun santai-santai saja mengizinkan dia bertemu dengan Luna. Sohyun jadi berniat untuk meminta Jungwoo mengantarnya ke kafe Jaehyun. Pasti malam-malam begini kafe Jaehyun sedang ramai-ramainya. Sohyun berharap semoga Luna ada bersama Jaehyun yang sedang mengawasi kafe.
Sampailah mereka di kafe yang sangat ramai. Banyak anak-anak remaja bahkan seumuran Retta dan Heechul tampak menikmati makanan di kafe Jaehyun. Mata Sohyun melihat kanan kiri untuk menemukan Jaehyun. Pria itu sempat bilang kalau dirinya lebih suka menyapa tamu saat malam, karena malam biasanya kafe lebih ramai. Lalu penglihatan Sohyun menatap ke arah kasir yang disana sudah ada Jaehyun dan seorang perempuan. Mereka berdua berpelukan dan tertawa. Terlihat sangat bahagia memang. Perempuan itu tersenyum malu-malu saat Jaehyun mengajaknya duduk berdua lalu dia menitipkan Luna dengan Ten. Sohyun sudah berpikiran negatif. Dia mengira pasti Jaehyun akan berpacaran dengan perempuan cantik dengan rambut panjang kecoklatan itu. Ya, Sohyun akui perempuan itu memang cantik dan cocok bersanding dengan Jaehyun.
Jungwoo yang sadar dengan tatapan Sohyun langsung mengikuti arah pandangnya. Dia melihat Jaehyun bersama perempuan lain. Lalu ada apa dengan ekspresi Sohyun yang cemberut? Apakah gadis itu cemburu?
"Oyu," panggil Jungwoo. "Mau pesan sekarang atau mau pindah kafe?"
"Disini aja. Pesan eskrim kayak biasa."
Sejujurnya Sohyun ingin sekali menghampiri Jaehyun, namun dia urungkan ketika melihat Jaehyun yang sangat asyik mengobrol dengan perempuan itu. Bahkan Luna saja langsung dia titipkan kepada Ten agar dia bisa mengobrol berdua dengan perempuan cantik itu. Sambil menunggu eskrim datang, Sohyun memperhatikan mereka berdua. Ada rasa kesal saat melihat Jaehyun yang begitu ramah. Padahal diawal pertemuan mereka, Jaehyun sangat ketus dan jauh dari kata ramah. Ya, meskipun Sohyun akui belakangan ini memang sikap Jaehyun manis.
Ten yang sadar kehadiran Sohyun, dia yang mengantarkan pesanan Sohyun dan pria yang tidak dia kenali. Sayangnya Luna tertidur. Padahal anak kecil itu dari tadi terus berceloteh kalau dia merindukan Aunty Oyu. Pasti akan sangat senang sekali anak kecil itu bertemu dengan Sohyun sekarang.
"Pesanan atas nama Jungyu?" Ucap Ten ramah.
Sohyun menoleh. "Eh? Jungyu siapa? Kamu salah meja kali."
"Bener kok. Meja nomor 32 atas nama Kim Jungyu?" Sohyun melirik Jungwoo yang tersenyum. "Nih pesanannya. Selamat menikmati!"
"Terimakasih." Sahut Jungwoo tak kalah ramah.
"Ten, Luna mana? Kok nggak kelihatan?" Tanya Sohyun penasaran.
"Luna tidur. Kecapean dia, dari tadi bantuin sini nyapa pelanggan."
Sohyun tertawa kecil. "Hm.. Ten.."
"Jangan bilangin Jaehyun, ya?"
"Lah kok tau?"
"Kenapa emang kalau Jaehyun tahu?"
"Hm, nggak apa-apa. Pokoknya jangan dibilangin aku datang ke kafe." Ten mengangguk-angguk paham. Disini saja dia mengangguk, nanti setelah Sohyun pulang dia akan melaporkan semuanya kepada Jaehyun. Ten kan ember bocor.
Sohyun menikmati eskrim dengan kesal. Niatnya makan eskrim disini ditemani Luna harus pupus. Jaehyun juga belum menyadari kehadirannya membuat Sohyun semakin kesal. Dia segera menarik tangan Jungwoo untuk pulang. Lebih baik dia tidur dan berharap besok dapa berpikir jernih untuk apa dia kesal? Jaehyun mau mengobrol dengan siapapun juga itu haknya.
Sementara itu Jaehyun dan Naeun baru saja menyelesaikan obrolannya. Naeun si model cantik itu sudah dijemput oleh supirnya. Jaehyun senang sekali bisa bertemu dengan Naeun, teman kecilnya.
Ten cepat-cepat menghampiri Jaehyun dan berbisik. "Tadi Sohyun kesini. Tapi katanya jangan bilang-bilang Jaehyun."
——————————————————
![](https://img.wattpad.com/cover/224939037-288-k97305.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Keren - Jung Jaehyun
Fanfic🌱 Follow dulu sebelum baca! 🌱 Fanfiction Jaehyun NCT ver. 🌱 Untuk plagiator jauh-jauh. Saya yakin kamu lebih kreatif. "Ayah Jaehyun!" Sohyun membelalakkan matanya. Dia tidak salah dengar? Anak kecil itu tadi memanggil Jaehyun dengan panggilan aya...