Luna mengamuk karena tidak menemukan Sohyun disampingnya saat bangun tidur. Jaehyun yang sedang memasak sarapan pun terkejut mendengar teriakan anaknya yang mencari Sohyun. Anaknya itu sudah sangat menempel dengan Sohyun sampai tidak mau ditinggal.
Kemarin malam setelah mengobati Jaehyun, Sohyun menemani Jaehyun menonton film yang belum sempat dia tonton. Karena Sohyun juga penasaran, dia ikut menonton. Jaehyun memaksa ingin mengantarkan Sohyun pulang, namun gadis itu kekeh menolak. Dia lebih memilih pulang dengan ojek online daripada dengan Jaehyun yang masih banyak luka. Dengan ancaman Sohyun tidak mau merawatnya lagi, Jaehyun akhirnya menurut dan membiarkan Sohyun pulang dengan ojek online yang drivernya lumayan ganteng, kata Jaehyun.
"Ayah! Aunty Oyu kemana? Kok nggak ada?!" Tanya Luna marah-marah dengan mata yang memerah.
Jaehyun segera menggendong anaknya sambil menepuk-nepuk punggung Luna dengan lembut agar gadis kecil itu tenang. "Aunty Oyu pulang sayang. Dia kan mau kerja."
"Kok ayah biarin aunty Oyu kerja?"
"Kalau aunty Oyu bolos kerja, nanti dia dimarahi sama bos nya. Una nggak mau kan lihat aunty Oyu sedih gara-gara dimarahi bos nya?" Luna menggeleng pelan. "Nah gitu dong, nanti kita ke rumah aunty Oyu, ya." Luna mengangguk-anggukkan kepalanya lalu Jaehyun mendudukkan Luna di pantry.
"Luna mau sarapan apa? Biar ayah masakin."
"Roti dan susu coklat." Jaehyun mengangguk dan mengambil sehelai roti selai kacang dan susu coklat hangat. Selain suka nasi goreng, Luna juga suka sarapan dengan roti dan susu, apalagi susu coklat. Bocah kecil itu sangat suka makanan-makanan coklat. Namun Jaehyun melarang keras anaknya untuk makan coklat batangan terlalu banyak. Sedangkan dengan Sohyun Luna suka makan coklat banyak karena gadis itu sangat suka coklat.
"Ayah, Una mau ke rumah aunty Oyu."
"Aunty Oyu lagi nggak ada di rumah. Dia kan masih kerja. Sore aja, ya?"
"Una mau nya sekarang."
"Anak ayah yang cantik nggak ada duanya, dirumah aunty Oyu sekarang nggak ada siapa-siapa. Kakek Heechul kerja, nenek Retta juga kerja, aunty Oyu juga sama masih kerja, sayang. Jadi kita mau ngapain kerumahnya kalau nggak ada siapa-siapa?"
"Yaudah deh, tapi nanti sore ke rumah aunty Oyu, ya. Una mau curhat."
"Diajarin siapa curhat? Ayah nggak pernah ngajarin tuh."
Luna cengengesan. "Diajarin aunty Oyu. Aunty Oyu bilang kalau perempuan lagi cerita namanya curhat, terus Aunty Oyu cerita waktu dia masih kecil masuk ke got gara-gara nggak dibeliin kacang mede."
Jaehyun tertawa. "Terus yang mau Una ceritain sama aunty Oyu apa? Masa sama aunty Oyu doang ceritanya. Sama ayah nggak?"
"Nggak akan, ini rahasia. Ayah nggak boleh tahu. Awas aja kalau ayah nanti nguping! Luna nggak mau jadi anak ayah lagi." Ucapnya dengan menatap Jaehyun kesal.
Jaehyun yang mendengar ucapan Luna begitu dia terkejut. Kenapa anaknya bisa berpikiran begitu? "Yaudah sana, ayah juga nggak mau tuh punya anak bandel dan nggak nurut. Nanti kalau Una nggak mau jadi anak ayah, ayah bakal biarin Una sendirian di jalanan terus di culik deh. Ayah mah santai-santai aja." Ucap Jaehyun sambil tersenyum jahil.
Di luar dugaannya, ternyata Luna malah menangis kencang dan memukul bahu Jaehyun keras. Luna merasa sedih dengan ucapan Jaehyun tadi yang sebenarnya becanda tapi dia menganggapnya serius. Luna terus menangis histeris sambil mulutnya berteriak nama Sohyun, Vio, Siwon, dan Jira meminta pertolongan. Jaehyun panik, dia berusaha untuk menenangkan Luna, tapi tangannya sudah di tepis duluan oleh Luna. Padahal niat awalnya adalah mengerjai Luna, tapi anaknya itu malah menangis kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Keren - Jung Jaehyun
Fanfiction🌱 Follow dulu sebelum baca! 🌱 Fanfiction Jaehyun NCT ver. 🌱 Untuk plagiator jauh-jauh. Saya yakin kamu lebih kreatif. "Ayah Jaehyun!" Sohyun membelalakkan matanya. Dia tidak salah dengar? Anak kecil itu tadi memanggil Jaehyun dengan panggilan aya...