Irene datang ke Luna Cafe untuk melihat keadaan cafe. Jaehyun bilang cafe nya akan dihias. Irene penasaran dengan itu, dia langsung pergi ke Luna cafe karena jadwal nya juga kosong.
"Ten!"
"Hai Irene, tumben datang kesini? Ada apa?"
"Katanya cafe nya di hias ya? Aku datang kesini buat cek. Eh Luna tidur." Irene melihat Luna tengah terlelap dipangkuan Ten. "Jaehyun nya mana?"
"Lagi sama calon bunda Luna. Eh! Maksudnya temannya Pak Jaehyun yang lukis cafe ini."
"C-calon bunda? Maksudnya?"
"Tidak, tadi aku hanya becanda."
"Baiklah, sekarang Jaehyun dimana?"
"Disebelah sana." Ten menunjuk ke arah utara.
"Aku akan kesana sekarang."
"Eh eh mau apa?"
"Tenang aja. Aku cuma mau lihat keadaan cafe kok." Ten mengangguk sambil tersenyum.
Irene melihat Jaehyun tidak sendiri disana. Ada perempuan yang sedang memejamkan matanya karena wajahnya dibersihkan oleh Jaehyun. Dia tertawa bahagia bersama Jaehyun. Apa benar apa yang dikatakan Ten? Dia calon bunda Luna?
Irene cemburu. Irene tidak suka melihat pemandangan ini. Pemandangan dimana seseorang yang disukai tengah bersama orang lain. Namun Irene sadar diri. Jaehyun hanya menganggapnya sebagai teman. Terlebih lagi menganggap adik. Kenapa Irene bisa tau? Karena Jaehyun pernah mengatakannya sendiri.
Merebut hati Jaehyun ternyata tidak semudah yang Irene pikirkan. Malah sangat sulit. Irene yang sudah lama kenal dengan Jaehyun belum pernah melihat Jaehyun seperti itu saat bersama dengannya. Bagaimana dengan wanita itu? Wanita itu dengan gampangnya membuat Jaehyun tertawa bahagia seperti itu.
"Permisi."
Jaehyun dan wanita itu menoleh.
"Kamu?" Irene tersenyum kecut saat Jaehyun terkejut dengan kedatangannya.
"Hai Jaehyun." Irene melirik ke arah wanita itu. "Hai..."
Wanita itu membalas sapaan Irene. "Hai."
"Aku Irene. Teman lama Jaehyun." Irene menyodorkan tangannya.
"Saya Sohyun. Teman Jaehyun juga. Hanya baru kenal kemarin-kemarin."
Irene sedikit terkejut. Apa katanya? Baru kemarin-kemarin. Tapi sudah bisa membuat seorang Jung Jaehyun seperti ini. Irene sebelumnya tidak pernah melihat Jaehyun begitu dekat dengan perempuan, termasuk dirinya.
"Apa ini hasil lukisan mu, Sohyun? Sangat indah. Aku suka lihatnya. Bagaimana bisa kamu mengerjakan sebagus ini?" Irene sangat takjub dengan hasil lukisan Sohyun.
Sohyun mengangguk. "Terimakasih Irene. Saya memang sering melukis. Jadi melukis seperti ini sudah biasa."
"Waw! Kau sangat menarik, Sohyun. Pantas saja membuat Jaehyun tertarik." Irene mempercayai ucapan Ten tadi. Dia rasa Ten serius dengan ucapannya. Padahal Ten hanya becanda.
"Apa maksud kamu, Irene?" Jaehyun tidak mengerti apa yang dimaksud Irene.
Irene tersenyum terpaksa. "Dia pasti calon bunda nya Luna kan?"
Sohyun hanya diam. Sebenarnya dia paham dengan apa yang dimaksud Irene. Sohyun sangat tahu bagaimana nada Irene berbicara. Suaranya gemetar. Sohyun tahu bahwa Irene menyukai Jaehyun. Dia tahu dari cara Irene menatap Jaehyun dan juga Ten cerita padanya tentang Irene. Sohyun semakin yakin Irene saat ini tengah patah hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Keren - Jung Jaehyun
Fanfiction🌱 Follow dulu sebelum baca! 🌱 Fanfiction Jaehyun NCT ver. 🌱 Untuk plagiator jauh-jauh. Saya yakin kamu lebih kreatif. "Ayah Jaehyun!" Sohyun membelalakkan matanya. Dia tidak salah dengar? Anak kecil itu tadi memanggil Jaehyun dengan panggilan aya...