Duda Keren - 40

853 93 27
                                    

Hari ini adalah hari pemberangkatan Jaehyun bersama rekan kerjanya yang lain untuk menghadiri acara ulang tahun perusahaan Seo Jhonny di Chicago Amerika Serikat. Jaehyun hanya memakai pakaian kasualnya saja dan nanti saat hadir ke pestanya baru Jaehyun akan memakai tuksedo. Jaehyun bukan hanya berangkat berdua dengan Rose, ada rekan kerja yang lain juga. Sayangnya, Taeil belum bisa kembali bekerja karena ibunya masih sakit. Jadi Rose yang akan menemaninya nanti sebagai sekretaris sementara menggantikan Taeil.

Luna sangat senang sekali saat Jaehyun memberitahukan kalau hari ini mereka akan berangkat ke Amerika. Setelah menghadiri pesta itu, Jaehyun memang berniat untuk liburan berdua dengan Luna. Jaehyun butuh liburan bersama putri kecilnya. Sekarang Luna tengah sibuk menyiapkan barang-barang kecil kesukaannya yang tidak akan pernah terlepas sehari pun, termasuk boneka beruangnya.

Omong-omong soal Mina, wanita itu sedikit membaik dari sebelumnya. Mina juga sudah terlihat lebih fresh dari kemarin-kemarin. Selama dua minggu Jaehyun dan Eunhyuk menjaga Mina. Kalau bukan mereka berdua, siapa lagi yang akan menjaga Mina? Keluarga Mina tidak akan peduli. Selama dua Minggu itu juga Jaehyun tidak bertemu dengan Sohyun yang membuat Luna terus bawel meminta bertemu dengan Sohyun. Omong-omong soal Sohyun, Jaehyun jadi galau sendiri. Ada alasan kenapa dia mendiami Sohyun sampai sekarang dan Jaehyun butuh waktu untuk kembali bertegur sapa dengan Sohyun.

Sudahlah, Jaehyun ingin mengistirahatkan pikirannya. Namun suara nyaring Luna membuat Jaehyun mengurungkan niatnya untuk memejamkan mata. "Kenapa sayang? Kenapa teriak-teriak, hmm?"

"Ayah lihat boneka panda punya Una nggak? Boneka nya hilang, ayah. Una lupa simpan." Adu Luna dengan nada sedih.

"Una lupa simpan lagi!? Kenapa bisa teledor begini sih, nak? Ayah kan udah pernah bilang kalau habis main itu ya simpan ke tempatnya lagi! Hilang kan sekarang!" Bentak Jaehyun sampai membuat Luna ketakutan. Setelah beberapa menit Jaehyun baru menyadari ucapannya. Tidak seharusnya Jaehyun membentak Luna. Dia lihat mata Luna yang berkaca-kaca akan menangis. Jaehyun merasa bersalah, demi apapun dia tidak ada niatan untuk membentak Luna yang sering lupa menyimpan sesuatu.

"Ayah kenapa marah-marah?" Tanya bocah kecil itu dengan suara yang bergetar menahan tangis.

Jaehyun tidak tega. Dia langsung menggendong Luna ke pangkuannya dan mengusap rambut Luna dengan sayang. "Maaf nak maaf. Pikiran ayah lagi mumet, makannya ayah tanpa sadar langsung bentak Una. Maafin ayah ya, sayang." Bibir Luna masih cemberut. Luna mengingatkan Jaehyun akan Sohyun yang selalu cemberut saat dia menggodanya. Jaehyun menghela nafasnya berkali-kali agar tidak memikirkan Sohyun. "Una udah cari kemana aja?"

"Udah ke semua ruangan ayah. Udah dibantu nenek juga tapi tetap nggak ketemu. Boneka panda Una udah benar-benar hilang."

Jaehyun mengecup kedua pipi Luna dengan gemas. "Tenang ya, sayang. Sebelum kita berangkat ke Amerika kita beli boneka panda dulu, okey?" Luna menganggukan kepalanya girang. "Nah! Anak ayah cantik banget kalau nggak cemberut lagi. Maafin ayah tadi, ya." Luna kembali mengangguk sambil tersenyum.

"Sekarang Una udah siapin apa aja? Udah siap semuanya?"

"Sudah ayah! Ayo, kita berangkat ke Amerika sekarang."

"Nanti dong masih lama. Tiga jam lagi."

Luna mengangguk lesu lalu dia mengambil handphone Jaehyun yang tidak terkunci. Luna membuka handphone Jaehyun dan langsung memperlihatkan foto antara Jaehyun, Sohyun, dan Luna di tengahnya saat mereka berada di taman bermain. Luna semakin cemberut karena Jaehyun yang tidak pernah menuruti keinginannya untuk bertemu dengan Sohyun. Dua hari yang lalu Jaehyun berbohong kepada Sohyun tentang Luna yang katanya tidak merindukannya, padahal bocah kecil itu terus bertanya tentang Sohyun dan mengoceh kalau Luna merindukan Sohyun. Jaehyun sebenarnya sedang kesal pada Sohyun, namun jauh dari lubuk hatinya, Jaehyun sangat merindukan Sohyun.

Duda Keren - Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang