Jaehyun merasa bosan diam di rumah sakit. Dia merindukan anaknya dirumah karena Siwon melarang Luna untuk datang ke rumah sakit. Diam di rumah sakit sendirian memanglah sangat bosan. Bukan berarti Jaehyun tidak ada yang menemani, Vio, Jira, dan Naeun sering mengunjunginya. Hanya saja Jaehyun tetap merasa sepi. Vio, Jira, dan Naeun hanya mengobrol. Tidak ada moodbooster nya seperti Luna dan Sohyun.
Jaehyun memutuskan untuk pulang ke rumah. Lebih baik dia diam dirumah yang lebih leluasa daripada rumah sakit meskipun dia di rawat di ruangan mewah tapi tetap saja dia merasa tidak bebas. Dokter juga mengizinkan Jaehyun untuk pulang karena tidak ada luka serius. Hanya saja luka lebam di wajah Jaehyun masih belum tentu pulih. Vio sudah mengomelinya awal-awal saat memutuskan untuk pulang ke rumah. Tapi saat Jaehyun mengatakan Sohyun akan merawatnya, Vio langsung mengizinkan Jaehyun untuk pulang ke rumah.
Baru saja Vio pulang karena Siwon akan pergi ke Singapura untuk bertemu koleganya. Jelas Vio ingin ikut sekalian liburan. Jira juga sebenarnya ingin ikut, namun dia tidak bisa melewatkan mata kuliahnya. Luna pun sebenarnya diajak, namun anak itu menggeleng tidak mau ikut dan memilih untuk ikut merawat ayahnya.
Sekarang Jaehyun tengah bersantai di kamar bersama putri kecilnya menonton film Barbie kesukaan Luna. Hanya mereka berdua dirumah karena Jaehyun hanya memperkerjakan pembantunya sampai sore. Dia tengah menunggu Sohyun. Luna juga berjingkrak senang saat mendengar kalau Sohyun akan datang kemari.
Jaehyun to Sohyun:
Masih kerja?
Jangan telat ya putri cantik
Daddy dan princess Luna menunggu dirumahSohyun:
DADDY NGACO! GAK USAH NGAREP!Jaehyun terkekeh saat melihat balasan Sohyun. Lalu jarinya mengetik kembali untuk membalas Sohyun.
Jaehyun to Sohyun:
Hati-hati dijalan menuju kesini
Jaga mata jaga hatiJaehyun menutup handphone nya karena Sohyun belum membalas lagi. Matanya melihat Luna yang sedang menari seperti tokoh Barbie di layar televisi. Tubuh mungilnya berputar-putar meniru Barbie.
"Ayah, ayah nggak mau ikutan nari sama Una?"
"Tangan ayah masih sakit, sayang. Sini pijitin."
"Ayah kenapa bisa kecelakaan?" Tanya sang anak dengan manik mata yang polos. Jaehyun terdiam. Tidak mungkin dia menjelaskan semuanya kepada Luna yang belum mengerti apa-apa.
"Mobil ayah nakal."
"Ayah kenapa salahin mobil? Yang bawa mobil kan ayah. Berarti ayah yang nakal." Ucap Luna sambil menekan-nekan hidung Jaehyun. Jaehyun terkekeh lalu mencium kedua pipi gembul Luna.
Terdengar bel pintu berbunyi berkali-kali. Jaehyun yakin kalau itu adalah Sohyun karena ini juga sudah jam pulang kerja kantor Taeyong. Dia menyuruh Luna untuk menunggu sebentar lalu Jaehyun turun ke bawah. Senyumnya semakin mengembang saat tahu memang benar Sohyun yang datang.
"Kok kamu yang bukain pintunya sih?"
"Lah? Siapa lagi yang mau buka pintu? Aku kan tuan rumah." Jaehyun kesal karena Sohyun tidak menyambutnya sama seperti tadi dia menyambut Sohyun. Gadis itu malah terlihat kebingungan.
"Luna mana?"
"Tujuan kamu kesini buat siapa? Aku atau Luna?"
Sohyun tertawa jahil. "Sama anak sendiri aja masa cemburu? Aku datang kesini emang buat kalian. Udah ah, Luna dimana? Nggak sabar ketemu anakku!"
Jaehyun menoleh dan menatap Sohyun penuh pertanyaan namun Sohyun malah bersikap biasa saja seperti ucapannya tadi bukanlah hal yang harus dibahas. "Ayo kita ke kamar."
"Hah? Masa ke kamar sih? Jangan macam-macam!"
"Aku dari tadi istirahat di kamar. Obat-obatan aku juga semua ada di kamar. Aku nggak akan macam-macam, ada Luna juga di kamar lagi nonton Barbie." Sohyun mau tak mau mengikuti langkah panjang Jaehyun. Pria itu dengan lincah menaiki tangga satu persatu. Tidak seperti Sohyun yang pelan-pelan.
"Aunty Oyu!!!!" Pekik Luna kegirangan saat melihat Sohyun yang merentangkan kedua tangannya. Luna segera berhambur memeluk Sohyun. Dia juga sangat merindukan Sohyun.
"Aunty kemana aja? Kok baru ketemu lagi sama Una."
"Maafin Aunty. Belakangan ini aunty sibuk, hehehe. Luna apa kabar? Kangen nggak nih sama aunty?"
"Luna baik kok aunty. Terus Luna juga kangen banget sama aunty. Ayah juga kangen sama aunty. Dia ngigau loh kangen sama aunty." Jaehyun mendelik menatap Luna tidak percaya. Luna kebanyakan bermain dengan Ten sampai ketularan menjadi ember bocor.
Sedangkan Sohyun dia terkekeh geli membayangkan Jaehyun menyebutkan namanya saat tertidur. Pasti sangat menggemaskan sekali. "Ayah Jaehyun nggak bilang tuh sama aunty kalau dia kangen sama aunty."
"Sayang, lihat Barbie nya cantik. Luna mau juga pakaian kayak Barbie gitu?" Tanya Jaehyun mengalihkan perhatian Luna dan Sohyun.
"Mau ayah! Nanti belikan, ya! Buat aunty Oyu juga harus. Di film Barbie yang Una tonton tadi, ada pangeran ada ratu, pangerannya ayah dan ratunya aunty Oyu. Una jadi anak pangeran dan ratu. Yeay!" Luna kembali memekik kegirangan. Sedangkan Sohyun dan Jaehyun malu-malu.
•••
Jaehyun cemburu dengan anaknya sendiri. Sohyun lebih memilih menemani Luna terus menerus. Padahal tujuannya kesini untuk merawatnya, tapi malah bermain bersama Luna berjam-jam sampai dia terlupakan. Jaehyun sampai tertidur melihat keduanya yang asyik bermain. Saat Jaehyun bangun tidur pun, Sohyun dan Luna masih asyik main rumah-rumahan.
Jaehyun sudah mengode Sohyun untuk berhenti bermain bersama Luna dan mengobati lukanya. Namun Sohyun tidak peka dan malah berteriak. "Ya ampun Jae! Jangan ganggu orang lain main dong! Lihat, rumahnya jadi rusak kan! Kamu sih bawel!" Ucap Sohyun yang kesal mendengar siulan atau gumaman Jaehyun dan akhirnya dia tidak fokus sampai rumah-rumahan yang dia buat bersama Luna menjadi runtuh.
Jaehyun bersorak gembira saat melihat Luna sudah tertidur di kamarnya dan sekarang Sohyun sedang membereskan semua mainannya. Jaehyun akan pura-pura merajuk karena Sohyun mengacuhkannya.
Sohyun yang menyadari kekesalan Jaehyun, cepat-cepat dia menghampiri pria itu di kamarnya. Disana Jaehyun tengah membaca novel yang sama dengan novel yang akhir-akhir ini sedang dibaca Sohyun.
"Suka novel ini juga?" Jaehyun mengangguk tanpa menoleh ke arah Sohyun.
Sohyun mulai menyiapkan salep untuk mengobati luka Jaehyun. Dia menarik dagu Jaehyun untuk mengalihkan pandangannya. "Jangan ngambek, masa cemburu sama anak sendiri. Maaf, karena biarin kamu dari tadi. Itu karena aku lepas rindu sama Una." Ucap Sohyun sambil mengoles salep ke beberapa luka Jaehyun. Dia tahu kalau Jaehyun kesal karena dari tadi dia mengacuhkannya.
Jaehyun masih diam tidak berkutik. Matanya asyik melihat wajah cantik dan manis Sohyun. Namun tiba-tiba tubuhnya mematung saat Sohyun mencium dahinya lebih tepatnya lukanya. Sohyun mencium dahi yang terluka, dia mencium dengan lembut sampai membuat Jaehyun tersipu.
Sohyun tersadar apa yang dilakukannya itu salah. Mencium orang sembarangan apalagi dibagian luka yang baru saja diobati yang pasti rasanya perih. Mulutnya gelagapan untuk menjelaskan pada Jaehyun yang telinganya memerah. "Ma-maaf, a-aku tadi—"
Ucapannya terpotong karena Jaehyun menarik tubuhnya ke pelukannya. Pertama kalinya Jaehyun memeluknya. Seketika tubuh Sohyun mematung, dia tidak menyangka kalau aksi nya tadi akan membuat Jaehyun memeluknya.
"Terimakasih." Lirih Jaehyun pelan yang masih bisa terdengar Sohyun. Jaehyun melepas pelukannya. "Coba cium lagi."
"Ih enak aja!"
"Cium lukanya daripada aku minta disini." Tunjuk Jaehyun pada bibirnya. Sohyun semakin gelagapan lalu langsung mencium luka di dahi Jaehyun dengan cepat. "Yang bener dong masa buru-buru gitu."
"Banyak nawar!"
Jaehyun terkekeh lalu menekan-nekan hidung Sohyun. "Pasti habis dicium kamu langsung sembuh nih luka. Nggak mau cium luka yang lainnya juga?"
"JAEHYUN!"
"Jangan berisik, Luna lagi tidur!"
——————————————————
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Keren - Jung Jaehyun
Fanfiction🌱 Follow dulu sebelum baca! 🌱 Fanfiction Jaehyun NCT ver. 🌱 Untuk plagiator jauh-jauh. Saya yakin kamu lebih kreatif. "Ayah Jaehyun!" Sohyun membelalakkan matanya. Dia tidak salah dengar? Anak kecil itu tadi memanggil Jaehyun dengan panggilan aya...