"Sohyun ini rumah mu?" Tanya Jaehyun saat sudah sampai mengantar Sohyun.
Sohyun mengangguk. "Kenapa? Pasti tidak sebesar rumah mu, iya?"
Jaehyun menggeleng. "Tidak, rumahku juga seperti rumah mu. Tidak besar tidak kecil."
"Jaehyun, terimakasih atas tumpangannya. Saya senang sekali jika kamu tawarkan saya tumpangan lagi. Jelas tidak akan menolak."
"Sungguh?"
Sohyun mengangguk.
"Udah sana, saya harus jemput seseorang dulu." Jaehyun berniat menjemput Luna. Dia sangat merindukan putri kecilnya.
"Iya-iya saya pulang sekarang!"
Sohyun masuk ke dalam rumahnya. Dia langsung mencium aroma makanan kesukaannya. Ibu nya memasak ayam suwir. Pasti. Dari aroma nya saja umm sudah tercium sangat lezat.
"Bunda?..." Panggil Sohyun.
"Bunda disini nak. Di dapur."
"Bunda masak sebanyak ini? Untuk apa?"
"Umm sebenarnya ada sesuatu yang harus bunda bicarakan sama kamu." Ucap Retta mulai serius. Retta menatap lekat wajah putrinya yang sudah beranjak dewasa.
"Bun, kok tegang banget sih? Emang serius banget ya?" Tanya Sohyun. Dia juga gugup ditatap serius oleh ibunya. Jangan sampai seperti di cerita sinetron yang pernah dia tonton. Sang anak dijodohkan oleh kedua orangtuanya.
"Bunda..." Retta menggantungkan ucapannya. "Bunda mau nikah lagi."
Sohyun membulatkan kedua matanya. Apa dia tidak salah dengar sekarang? Ya ampun! Ibu nya ingin menikah lagi. Apa ibu kesepian selama ini? Sohyun tak habis pikir.
"Bun? Bunda nggak salah bicara kan? Bunda serius mau nikah lagi?"
Retta terdiam dan menunduk. "Bun, jawab Oyu!"
"Bunda serius dengan ucapan bunda. Bunda ingin menikah lagi. Bunda tidak kesepian, tidak. Bunda tulus mencintai dia dari hati bunda." Bagaimana bisa Retta membaca pikiran anaknya.
Sohyun masih diam tidak menjawab perkataan Retta. "Oyu, bunda tau kamu pasti kecewa dengar bunda akan menikah lagi."
Sohyun meneteskan air matanya. "Bukankah bunda dulu berjanji tidak akan menikah lagi?"
"Bunda tau bunda sudah berjanji dulu. Tapi kita tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Termasuk rasa ini." Retta menunjuk hatinya.
"Oyu... Bunda—" Ucapan Retta terpotong saat Sohyun bertanya.
"Siapa laki-laki itu? Siapa laki-laki yang akan menikahi bunda sekarang?"
Retta menghela nafas. "Om Heechul."
Sohyun kembali menitikkan air matanya. Heechul adalah sahabat ayah nya sendiri.
"Bun, om Heechul itu sahabat ayah sendiri. Bunda yakin?" Retta mengangguk.
Sohyun tidak bisa menahan air matanya. Dia pergi ke kamarnya. Dia membuka laci memorinya. Sohyun mengambil album yang berisi foto saat dia kecil. Di bukanya satu persatu lembaran foto kecil-kecil.
Kim Jiwook. Sosok ayah yang sangat dirindukan oleh Sohyun. "Ayah... Oyu rindu. Andaikan ayah masih disini. Oyu mau peluk ayah sekarang."
"Ayah... Bunda bilang bunda mau menikah lagi. Oyu harus bagaimana, yah? Bunda akan menikah dengan sahabat ayah sendiri. Om Heechul. Apa nantinya om Heechul akan benar-benar menjadi suami bunda?"
"Ayah... Bantu Oyu!!!"
"Ayah, Oyu rindu!! Oyu ingin bertemu dengan ayah. Memeluk ayah!"
Sohyun memeluk erat album itu. Dia benar-benar rindu ayahnya yang sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu. Dia menangis deras sambil memeluk album lama nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Keren - Jung Jaehyun
Fanfic🌱 Follow dulu sebelum baca! 🌱 Fanfiction Jaehyun NCT ver. 🌱 Untuk plagiator jauh-jauh. Saya yakin kamu lebih kreatif. "Ayah Jaehyun!" Sohyun membelalakkan matanya. Dia tidak salah dengar? Anak kecil itu tadi memanggil Jaehyun dengan panggilan aya...