Sialan!
Jaehyun sedari tadi tidak berhenti menghela nafas kesal dan mengeluarkan banyak umpatan. Jalan yang biasa dia lewati untuk ke rumah Sohyun sedang ada perbaikan. Jaehyun terpaksa memutar arah dan ternyata tempat itu sedang macet total karena ada kecelakaan. Jaehyun berusaha untuk menelpon Sohyun beberapa kali dan mengirimkan banyak pesan, namun nihil. Sohyun dengan sengaja mematikan handphonenya.
Jaehyun baru sampai dirumah Sohyun setelah matahari terbenam. Perasaannya semakin tidak enak ketika melihat Retta. Jaehyun berharap Sohyun ada dirumah sehingga dia bisa berbicara dengan Sohyun.
"Tante, Oyu ada di rumah?"
"Ada kok, dia baru aja pulang dari rumah Tzuyu." Jelas Retta sambil tersenyum simpul. "Kamu lagi ada masalah sama Oyu? Tadi dia pulang matanya sembab. Pasti habis nangis, tapi dengan bodohnya anak bunda itu malah bilang gara-gara nonton film. Dikira bunda anak kecil yang bisa di bohongi apa."
"Oyu salah paham, tante." Ucap Jaehyun tidak enak.
"Tante paham kok, Jae. Oyu nggak ada di kamar, dia lagi di taman belakang. Kamu langsung kesana aja."
"Malam-malam begini di taman belakang? Dia—"
"Anak bunda meskipun mageran tapi dia pemberani. Dari dulu Oyu memang begitu kalo ada masalah. Lebih suka diam di taman belakang atau di balkon kamarnya."
"Baik tante. Jaehyun pamit ke Sohyun dulu sebentar. Doain ya, semoga dia enggak marah."
"Hahaha! Oke-oke. Bicara lembut aja. Anak bunda itu keras kepala." Jaehyun hanya tersenyum tapi dalam hatinya dia mengangguk, membenarkan kalau Sohyun memang gadis yang keras kepala.
Jaehyun lihat gadis yang memakai rok hitam dan atasan hijau army dengan rambut panjang yang tergerai, sudah dia yakini kalau itu adalah Sohyun. Dengan cepat dia memeluk Sohyun dari belakang. Memeluknya erat seakan menyalurkan permintaan maaf dan rindu. Jaehyun bisa merasakan gadis yang dipeluknya ini tersentak karena terkejut. Gadis itu berusaha memberontak namun Jaehyun semakin mempererat pelukannya.
"Lepas..." Lirih Sohyun pelan.
Jaehyun dengan berat hati melepas pelukannya. Dia membalikkan tubuh Sohyun menjadi ke hadapannya. Ditatapnya gadis yang matanya sembab dan hidung yang memerah. Jaehyun yakini gadis itu terlalu lama menangis sampai keadaannya jadi begini.
"Tadi ke kantor?"
Sohyun tak menjawab. Wajahnya masih menunduk, enggan untuk melihat wajah Jaehyun secara langsung. Jaehyun yang gemas langsung menarik dagu Sohyun agar mendongak.
"Tadi ke kantor? Kenapa nggak bilang?" Tanya Jaehyun lebih lembut. Sohyun masih diam dan kembali menundukkan wajahnya. Jaehyun tahu, Sohyun sedang menahan air matanya. "Aku belum makan makanannya, karena aku mau makan bareng kamu. Ayo, kita makan disana." Jaehyun menggenggam tangan Sohyun namun langsung ditepis oleh gadis itu.
"Aku nggak mau. Enggak ada nafsu makan." Akhirnya Sohyun membuka suara. Meskipun purau masih bisa Jaehyun dengar.
Jaehyun menghela nafas berat. "Kalo kamu nggak mau makan, nggak apa-apa, aku nggak akan maksa. Tapi sekarang kita ngobrol nya sambil duduk. Enggak ada penolakan!" Jaehyun kembali menggenggam tangan Sohyun menuju kursi panjang yang ada di taman belakang.
Keduanya terdiam. Sohyun menunduk agar air matanya jatuh. Dia tidak bisa menahan air matanya saat Jaehyun ada di sampingnya. Jaehyun sendiri tengah melihat langit yang sangat gelap tanpa adanya bintang. Langit seperti mewakilkan perasaan dua sejoli yang sedang galau. Karena Jaehyun ingin cepat masalahnya selesai dia kembali membuka suara.
"Tadi kamu ke kantor? Bawa makanan? Terus kenapa nggak masuk ke ruangan?" Tanya Jaehyun dengan pertanyaan yang lagi-lagi pertanyaan yang sama. "Sohyun jawab aku."
![](https://img.wattpad.com/cover/224939037-288-k97305.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Keren - Jung Jaehyun
Fanfic🌱 Follow dulu sebelum baca! 🌱 Fanfiction Jaehyun NCT ver. 🌱 Untuk plagiator jauh-jauh. Saya yakin kamu lebih kreatif. "Ayah Jaehyun!" Sohyun membelalakkan matanya. Dia tidak salah dengar? Anak kecil itu tadi memanggil Jaehyun dengan panggilan aya...