Duda Keren - 39

746 92 4
                                    

Sohyun baru saja selesai menyiapkan meeting dengan klien. Sohyun sangat senang meeting kali ini karena klien kali ini adalah Jaehyun. Sudah dua mingguan ini dia tidak bertemu dengan Jaehyun dan Luna. Ya, sebut saja Sohyun merindukan duda keren itu dan putri kecilnya. Sohyun senang sekali. Bahkan dia sudah siap setengah jam sebelum meeting dimulai. Hal itu membuat rekan-rekan kerjanya termasuk Tzuyu dan Dahyun menaruh curiga. Tapi sebelum Sohyun menjelaskan pun, Tzuyu dan Dahyun sudah tahu kalau Sohyun sedang mabuk cinta.

Sohyun berlari kecil menuju ruang meeting sambil menampakkan senyum manisnya. Para rekan kerja pun tidak heran kenapa Sohyun bersikap begitu. Tidak ada yang tahu kalau Sohyun senang karena akan bertemu dengan Jaehyun. Karena memang setiap hari Sohyun selalu menampakkan senyum manisnya yang membuat siapa saja meleleh.

Di ruang meeting Sohyun sudah menemukan Taeyong yang sibuk dengan laptopnya. Taeyong menatap aneh ke arah Sohyun dari atas sampai bawah. Ada yang berbeda dengan gadis itu. Biasanya Sohyun tidak akan menampilkan senyum seramah ini saat bersama dirinya. Lalu ada apa dengan gadis satu ini?

"Selamat pagi Pak Taeyong. Lagi ngapain sih? Sibuk amat dari tadi, padahal berkas meeting saya yang siapin." Sapa Sohyun pada Taeyong yang wajahnya kusut entah kenapa.

"Jangan berisik kamu. Saya lagi sibuk nih balas chat pacar saya. Dia ngambek."

"Lah! Dikira lagi kerja, malah asyik ngebucin." Sohyun memutar bola matanya jengah. "Pak, meeting nya masih lama nggak sih?"

"Hm, sekitar sepuluh menit lagi. Kenapa? Kok saya baru lihat antusias kamu mau meeting."

Sohyun menahan tawanya. Tidak mungkin dia mengatakan dia senang sekali untuk meeting kali ini karena bertemu dengan Jaehyun. Bisa diejek habis-habisan dia oleh Taeyong. "Nggak apa-apa, Pak."

"Jangan bohong kamu! Pasti kamu udah nggak sabar kan ketemu sama Pak Jaehyun?" Tanya Taeyong penuh intimidasi.

"Kenapa bapak harus punya pikiran gitu? Saya tiap meeting selalu semangat kok." Taeyong mencebikan bibirnya. Lalu pintu ruangan meeting diketuk oleh Winwin.

"Ya, ada apa Winwin?"

"Pak Jaehyun dan sekretarisnya sudah sampai, Pak."

"Langsung masuk saja ke ruang meeting."

"Baik pak."

Dalam hati Sohyun, dia langsung bergembira. Tidak sabar ingin bertatapan muka dengan Jaehyun yang tidak menghubunginya setelah dua mingguan ini. "Akhirnya, ketemu si ganteng!" Gumam Sohyun pelan agar Taeyong tidak mendengarnya.

"Permisi, selamat pagi."

Sohyun langsung menoleh ke arah suara khas itu. Sohyun kagum dengan penampilan Jaehyun kali ini. Setelan kerja warna maroon membuat penampilan Jaehyun semakin tampan. Jaehyun bak pangeran berkuda putih yang selalu diimpikan oleh Sohyun. Matanya tidak sengaja bertemu dengan mata Jaehyun. Namun seperti dua Minggu lalu, Jaehyun menatapnya dengan datar dan dia pun tidak menampilkan senyum manisnya yang selalu Sohyun lihat. Itu yang membuat Sohyun heran selama dua mingguan ini. Ada apa dengan Jaehyun? Kenapa wajahnya datar dan kaku seperti batu?

"Pak Taeyong, perkenalkan dia sekretaris sementara saya yang menggantikan Taeil."

Tatapan Sohyun beralih pada seorang wanita yang berambut panjang dan berwarna cokelat. Wanita itu tersenyum sampai menampakkan deretan giginya. Senyumnya manis sekali. Sohyun tidak insecure. Senyum yang dia miliki pun tidak kalah manis dengan sekretaris baru Jaehyun.

"Perkenalkan nama saya Roseanne Park. Panggil saja Rose biar lebih simpel."

Taeyong menyodorkan tangannya. "Lee Taeyong."

Wanita yang bernama Rose itu giliran menyodorkan tangannya pada Sohyun. "Halo, saya Rose."

"Halo, saya Kim Sohyun."

"Meeting nya langsung di mulai saja." Suara Jaehyun kembali menginterupsi. Selama meeting Sohyun berusaha fokus pada meeting namun matanya lagi-lagi oleng ke arah Jaehyun yang amat sangat serius. Terkadang mata mereka bertemu, Sohyun berusaha untuk menampilkan senyum nya meskipun senyum kecil. Tapi Jaehyun lagi-lagi memasang wajah datar seakan tidak suka dengan senyum Sohyun. Jelas itu membuat Sohyun menghela nafas kesal.

Meeting yang berlangsung dua jam itu akhirnya selesai. Taeyong mengajak Sohyun, Jaehyun, dan Rose untuk makan di kantin kantor. Jaehyun juga tidak menolak, dia mau-mau saja saat diajak.

"Pak Jaehyun, sekretaris nya cantik. Pilih sekretaris ini daripada Taeil. Sekalian kalau kerja bapak cuci mata setiap hari." Ucap Taeyong yang membuat Sohyun di sebelahnya mendengus kesal tidak suka. Sedangkan Jaehyun tertawa.

"Bapak muji-muji sekretaris nya pak Jaehyun bukan berarti mau ganti sekretaris kan?"

"Pengen banget sih."

"Terus saya gimana?"

"Kamu? Ya, tinggal cari kerjaan baru."

"Dikira gampang cari kerja?" Tanya Sohyun sinis.

"Saya becanda. Kamu dalam bekerja bagus kok. Saya nggak mungkin pecat sekretaris giat seperti kamu." Jawab Taeyong yang membuat Sohyun tersenyum senang. Lalu tatapan Taeyong beralih pada Jaehyun. "Tadi aja dia udah giat banget setengah jam sebelum meeting. Giat dan rajin banget ya sekretaris saya." Lanjut Taeyong dengan tawa diakhir kalimatnya.

Sohyun menatap Jaehyun lekat-lekat. Ada apa dengan pria itu? Kenapa saat Taeyong membahasnya tiba-tiba wajah Jaehyun menjadi datar dan kaku kembali. Saat ini tatapan mereka bertemu. Sohyun mengerucutkan bibirnya supaya Jaehyun tersenyum namun nyatanya pria itu malah membuang muka. Bibir Sohyun yang tadinya cemberut langsung melengkung ke bawah. Dia tidak suka dicueki oleh Jaehyun.

"Pak Jaehyun nanti diundang di acaranya pak Jhonny di Amerika?" Tanya Taeyong lagi. Seo Jhonny, CEO terkenal di Chicago Amerika Serikat itu akan merayakan ulang tahun perusahaan besarnya. Dia mengundang kolega-kolega seperti Taeyong dan Jaehyun.

"Iya pak, saya juga diundang." Jawab Jaehyun seadanya.

"Mau bawa gandengan siapa nih? Anaknya jangan lupa dibawa ya, pak."

Jaehyun melirik Rose disampingnya sambil menampakkan senyum manis. Rose pun membalas senyum nya tak kalah manis. "Saya akan pergi menemani pak Jaehyun ke Amerika. Saya juga yang akan menjaga Luna."

Hal itu membuat Sohyun menghela nafas kesal. Meskipun dia juga akan ikut sebagai sekretaris Taeyong, bukankah boleh saja Jaehyun mengajak Sohyun juga? Sohyun sangat berharap Jaehyun menghubunginya dan mengajaknya ke Amerika bersama. Namun sejauh ini Jaehyun belum menghubunginya juga dan sekarang saat bertemu langsung pun sikap Jaehyun berbeda dari sebelumnya. Rose izin pamit ke kamar mandi dan Taeyong izin mengangkat telepon dari pacarnya yang tengah ngambek itu. Bukankah ini waktu yang pas untuk Sohyun dan Jaehyun berbicara berdua? Sohyun akan memanfaatkan situasi ini.

"Jaehyun," Jaehyun tidak menjawab tapi dia menaikkan satu alisnya. "Luna apa kabar?"

"Luna baik-baik aja." Jawab Jaehyun dingin. Sungguh, bukan itu jawaban yang Sohyun inginkan. Jujur saja Sohyun tidak suka saat Jaehyun meliriknya dengan datar dan menjawab ucapannya dengan dingin dan penuh penekanan.

"Dia nggak kangen sama aku?"

Jaehyun menggeleng. "Enggak, dia nggak pernah tanyain kamu."

Setelah mengucapkan itu Rose dan Taeyong kembali. Jaehyun langsung berpamitan untuk pergi karena masih ada meeting lain. Sohyun menatap punggung tegap itu dengan perasaan campur aduk. Dia benar-benar heran dengan perubahan sikap Jaehyun.

————————————————————

Author double update, tapi sebelum digulir ke chapter selanjutnya, jangan lupa vote dan komen nya. 💞 Jarang-jarang yaa saia double update hihihi~~~

Duda Keren - Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang