"Jaehyun serius deh. Saya kira kamu masih lajang. Eh udah punya anak aja." Sohyun sedari tadi belum percaya Jaehyun seorang duda anak satu.
"Wajah saya awet muda kan? Makannya jadi kelihatan masih bujangan."
"Umur mu itu berapa tahun?" Tanya Sohyun.
Jaehyun melirik ke arah Sohyun dan menatapnya cukup lama. Sohyun yang ditatap Jaehyun pun menjadi salah tingkah.
"Masih muda kok. Baru 26 tahun. Umur mu berapa?" Tanya Jaehyun balik.
"Umurku beda dua tahun lebih muda dari kamu. Saya 24 tahun. Luna berumur 4 tahun bukan?"
"Iya, kenapa kamu bisa tahu?"
"Hanya menebak saja. Tapi tebakan saya betul. Hebat sekali Sohyun."
"Kamu hebat, tapi tidak sehebat saya."
Sohyun memutar bola matanya malas. "Apa kehebatan mu itu? Membuat wanita-wanita jatuh cinta dengan mu, iya?"
"Iya, dengan wajah saya yang tampan ini."
"Jaehyun, kesana yuk. Ada tukang mie ayam tuh!" Ajak Sohyun.
"Kamu suka mie ayam? Kamu suka makan di tempat kayak gitu?" Tanya Jaehyun. Sebenernya Jaehyun juga sering makan dipinggir jalan seperti ini.
"Semua makanan juga saya suka kali, Jae. Emangnya kenapa sama tempat itu? Ada yang salah? Makanannya higenis kok."
"Terus yang kamu tidak suka apa?"
"Umm... Kamu!"
"Yakin? Yakin kamu tidak suka dengan saya? Untuk sekarang sih nggak suka. Siapa tau nanti malah tergila-gila."
Sohyun salah tingkah. Kenapa Jaehyun bisa berpikiran banyak seperti itu. "Astaga, bapak-bapak ngaco! Ketahuan belum sarapan."
"Apa kamu bilang? Bapak-bapak? Saya bapak muda ya jangan salah."
"Iya-iya. Yang penting kan kamu sudah jadi bapak. Jadi tidak ada kesalahan dalam ucapan saya tadi."
"Terserah kamu lah. Jadi tidak makan mie ayam nya?"
"Jadi dong! Masa nggak. Tunggu aku panggil Luna dulu." Sohyun beranjak dari duduknya dan menggendong Luna.
Jaehyun hanya diam mengamati interaksi antara Sohyun dan Luna. Luna sangat ceria. Dia tertawa bahagia dia dalam gendongan Sohyun. Baru pertama kali Jaehyun melihat Luna tertawa bersama orang yang baru dikenalnya. Jaehyun tidak pernah melihat Luna seperti ini dengan Irene, ataupun orang lain. Sepertinya Luna akan akur dengan Sohyun. Beda dengan bapaknya.
"Ayah, Aunty Oyu ajak makan mie ayam. Una mau dong."
"Una mau ya? Yaudah sini ayah gendong. Kasian tuh Aunty nya keberatan."
"Nggak mau ayah! Una mau sama Aunty Oyu terus."
Sohyun tersenyum saat Luna memeluk lehernya. "Udah Jae gapapa. Una nggak berat kok. Udah yuk."
Orang-orang yang melihatnya mengira Jaehyun, Sohyun, dan Luna adalah keluarga. Jaehyun dan Sohyun sangat serasi juga ditambah Sohyun yang menggendong Luna, mereka pasti mengira itu adalah anak mereka. Berbeda dengan orang-orang yang kagum melihat mereka, Sohyun dan Jaehyun merasa canggung.
"Sohyun, mau pake pedes nggak?"
Sohyun mengangguk. "Tapi jangan terlalu banyak ya."
"Oke tunggu." Jaehyun memesan tiga porsi mie ayam.
Luna masih dalam gendongan Sohyun. Anak itu sedari tadi sangat ceria. Membuat Sohyun semakin gemas sesekali mencium pipi Luna yang chubby itu. Jaehyun juga yang melihatnya bukan hanya gemas dengan Luna, tapi dia juga gemas dengan Sohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Keren - Jung Jaehyun
Fanfiction🌱 Follow dulu sebelum baca! 🌱 Fanfiction Jaehyun NCT ver. 🌱 Untuk plagiator jauh-jauh. Saya yakin kamu lebih kreatif. "Ayah Jaehyun!" Sohyun membelalakkan matanya. Dia tidak salah dengar? Anak kecil itu tadi memanggil Jaehyun dengan panggilan aya...