"Kemarin pulang sama siapa?"
"Kenapa nggak tunggu aku?"
Sohyun mendengus kesal karena Jaehyun terus bertanya. Mood paginya jelek mulai dari bangun pagi. Pagi-pagi sekali Jaehyun membangunkannya dengan terus menekan-nekan pipinya. Sekarang pria itu terus mengusiknya bahkan saat Sohyun mandi pagi pun Jaehyun terus mengetuk pintunya dan berteriak namanya.
"Sohyun,"
"Apa?!"
"Eh? Kenapa ngegas?"
"Udah, sana pergi! Ganggu aja!" Usir Sohyun dengan galak. Dia tidak tahu Jaehyun kenapa ada disini pagi-pagi sekali. Anehnya Sohyun hanya menemukan Jaehyun dirumah, sedangkan Retta, Heechul, dan Luna tidak ada.
"Ngusir?" Sohyun tak menjawab. Dia masih malas melihat wajah tampan Jaehyun. "Kenapa galak gitu sih? Lagi datang bulan, hmm? Iya?"
"Dih, so tahu! Sana pergi!"
"Enggak, mau disini bareng kamu."
"Jaehyun jangan alay deh! Sana pergi!"
"Kalau aku nggak mau, gimana?"
"Pergi atau aku tendang aset kamu? Pilih yang mana." Tantang Sohyun santai lalu asyik lagi dengan dramanya. Mendengar aset, Jaehyun langsung bergidik ngeri dan membiarkan Sohyun yang sedang tidak bersahabat dengannya.
"Aneh-aneh aja tuh duda! Aku nggak boleh oleng lagi! Nggak!" Tegas Sohyun pada dirinya sendiri. Sejujurnya Sohyun tidak tega, namun kalau dia terus berbaik hati pada Jaehyun bisa-bisa cintanya bertepuk sebelah tangan.
Setelah beberapa lama Sohyun menamatkan beberapa episode drama kesukaannya, dia turun ke bawah untuk mengambil air minum. Sohyun mencari-cari Jaehyun dan pria itu sedang pulas tertidur. Sohyun jadi tidak tega melihat Jaehyun yang tertidur duduk di sofa. Tangannya terulur untuk mengusap-usap pipi Jaehyun yang glowing. Antara kesal dan gemas saat melihat wajah Jaehyun sekarang. Ingin marah-marah di depan Jaehyun tapi lagi-lagi Sohyun sadar diri. Untuk apa dia marah-marah? Yang ada nanti Jaehyun malah meledeknya. Usapan tangan Sohyun di pipi Jaehyun membuat pria itu sedikit terusik, Jaehyun malah balik menggenggam tangan Sohyun. Sohyun terkejut, dia segera menarik kembali tangannya tapi suara Jaehyun menginterupsi.
"Sebentar aja aku pinjam tangan kamu. Kamu nggak kasihan sama aku, hmm?" Tanya Jaehyun masih dengan mata terpejam. Yang terdengar bukanlah jawaban Sohyun yang manis atau kasihan, malah Sohyun mendengus tidak suka.
"Lepasin, aku mau ke dapur. Aku haus." Ucap Sohyun datar. "Lepasin atau aku—" Belum sempat Sohyun menyelesaikan ucapannya, Jaehyun sudah lebih dulu melepas genggamannya. Mengingat ancaman gadis itu terkait asetnya.
Karena Sohyun masih punya hati nurani, Sohyun membuatkan teh manis untuk Jaehyun. Dari raut wajahnya, pria itu terlihat lelah dengan lingkaran hitam dibawahnya. "Diminum dulu teh nya."
"Aku nggak minta buatin."
"Sama-sama, Jae."
Jaehyun tersenyum lalu menarik tangan Sohyun untuk duduk disebelahnya. Sebelumnya gadis itu duduk di kursi yang muat hanya satu orang. "Terimakasih cantik." Lagi-lagi Sohyun mendengus tak suka.
"Yang lain pada kemana sih? Dari pagi nggak kelihatan."
"Mereka jalan-jalan."
"Terus aku nggak diajak gitu?"
"Salah siapa kebo?"
"Kalau aku kebo kenapa? Nggak suka?"
"Apapun sifat kamu aku suka. Bahkan sampai kentut kamu pun aku suka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Keren - Jung Jaehyun
Fanfiction🌱 Follow dulu sebelum baca! 🌱 Fanfiction Jaehyun NCT ver. 🌱 Untuk plagiator jauh-jauh. Saya yakin kamu lebih kreatif. "Ayah Jaehyun!" Sohyun membelalakkan matanya. Dia tidak salah dengar? Anak kecil itu tadi memanggil Jaehyun dengan panggilan aya...