九 | 9

509 54 5
                                    

Di atap sekolah.

"Jadi... ngapain kita ke sini?" Tanya Suna yang kini duduk berhadapan dengan Miyu di tempat yang teduh.

Saat bel istirahat berbunyi, Miyu buru-buru menarik Suna ke kantin untuk beli makanan dan langsung mengajaknya ke atap sekolah. Sudah duduk berhadapan beginipun Miyu masih menundukkan kepalanya. Tentu Suna bingung kenapa temannya seperti ini.

"Miyu..." Suna panggil namanya.

"R-Rin..." Akhirnya Miyu buka suara. "Aku takut..." Lanjutnya dengan mata yang sudah deras dengan air mata.

"Tenangin diri dulu, cerita pelan-pelan."

Setelah Miyu cukup tenang, ia mulai buka suara. "Tadi pagi gak sengaja ketemu Atsumu di perpustakaan. Gak terhindarkan juga karena dia kebetulan lagi di rak yang aku tuju, jadi aku tahan diri buat gak gugup ngajak dia ngobrol biar keliatan normal. Kan agak aneh juga kalau udah kenal tapi gak saling sapa? Meski aku kenal mereka karena ancaman itu, tapi tetep aja. Nah terus, tiba-tiba dia minta tolong."

"Minta tolong apa?" Tanya Suna yang penasaran.

"Minta diajarin pelajaran sekolah... boleh aja sebenernya, cuma kamu ngerti kan anak perempuan sekolah kita rata-rata gimana?" Suna menganggukkan kepalanya. "Makanya, aku belum bisa ngasih jawaban ke dia."

Suna yang sudah kenal Miyu sejak lama tentunya mengerti kenapa Miyu sangat takut dengan hal seperti ini. Miyu hanya ingin kejadian yang lalu tidak terulang kembali. Padahal sebenarnya dia tidak salah apa-apa, hanya saja ada banyak perempuan yang iri dengannya karena dia cerdas dan banyak dikagumi oleh murid laki-laki sekolahnya dari dulu meski dia tidak pernah sadar.

"Kenapa dia gak minta ke Osamu?"

"Katanya, Osamu gak mau ngajarin dia..." Suna langsung menepuk dahinya kala mendengar jawaban dari Miyu.

Yang bener aja tuh anak?, batin Suna tak habis pikir.

"Kamu maunya gimana?" Tanya Suna.

"Aku mau tolong, tapi aku juga takut..."

"Kenapa gak belajar di rumahmu aja? Nanti aku temani." Usul Suna.

Belum terpikirkan oleh Miyu ide itu. Oke saja sebenernya karena kebetulan rumah mereka dekat dan searah. Tapi... apa tidak apa? Bagaimana jika ada banyak yang melihatnya? Apakah dirinya akan dirundung lagi?

"Boleh juga..."

"Sekarang makan dulu pokoknya." Suna menyodorkan makanan ke telapak tangan Miyu yang ia tarik pelan. "Belajar juga butuh asupan, ayo makan."

Mood Miyu langsung naik kembali setelah bercerita pada Suna. Gadis itu kembali seperti biasa dan Suna bersyukur temannya kembali ceria. Tertawa dan tersenyum lebar ketika bersamanya, meski hanya membahas hal-hal tidak penting.

"Rin, nanti kamu yang bilang ke Atsumu ya?" Pinta Miyu ke pria yang ada di hadapannya.

"Jawabanmu soal itu?"

Miyu mengangguk. "Sepertinya aku akan membantunya."

"Apa ada alasan khusus?" Tanya Suna lagi.

"Matanya waktu minta tolong padaku... benar-benar serius. Entah beban apa yang dipikulnya hingga ia meminta bantuanku, mungkin nanti akan kutanyakan jika dia tidak keberatan." Jelas Miyu.

Suna tersenyum.

"Baiklah."

tbc.

どうしよう!? | Miya Twins, Suna ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang