Keesokan harinya.
Miyu tidak masuk hari ini. Sesuai saran Atsumu dan Suna yang tiba-tiba datang berkunjung ke rumahnya. Seharian ia hanya beristirahat. Memfokuskan diri untuk penyembuhan adalah pilihan terbaik menurutnya. Meski demikian, ia tetap merasa bosan. Ia ingin belajar tapi dilarang oleh Suna karena pasti dia akam lupa dengan waktu dan tidak istirahat.
Tadi ibunya Suna datang menjenguknya, menanyakan apa masih sakit atau tidak. Hasil akhir dari kunjungannya adalah Miyu mendapatkan makanan dari ibunya Suna. Beliau khawatir jika Miyu memaksakan diri untuk memasak makan siangnya sendiri. Makanya ia bawakan makanan yang bisa ia hangatkan ketika sudah jam makan siang.
Nanti Atsumu akan datang ke sini untuk les kepadanya. Tapi jam pulang sekolah masih lama. Miyu memutuskan untuk menonton TV tapi sama sekali tak ada tayangan yang menarik. Hingga akhirnya matanya lelah karena layar TV dan terlelap di atas sofa.
Atsumu menekan bel rumah Miyu tapi tak ada yang menyahut. "Miyu lagi keluar mungkin?"
"Langsung buka aja deh, biasanya dia gak kunci." Ucap Suna dan benar saja ternyata pintu rumahnya tidak terkunci.
"Ah, dia lagi tidur." Osamu melihat Miyu yang tertidur di atas sofa ketika hendak duduk di sana.
"Suara bel tadi gak berpengaruh!?" Seru Atsumu.
"Dia kalau tidur di posisi yang menurutnya nyaman, tidurnya bakal pules banget. Kamu teriak aja tadi dia gak bergeming kan, Samu?" Tanya Suna yang sedang berada di dapur ke Osamu yang berada di dekat Miyu.
Osamu menganggukkan kepalanya, setuju dengan ucapan Suna. "Benar-benar pules tidurnya."
"Bagaimana reaksinya ketika bangun jika ada kita bertiga datang ke rumahnya?" Tanya Atsumu yang menghampiri Miyu.
"Ku sarankan jangan mendekat." Ucap Suna, membuat Osamu dan Atsumu langsung menjauhi Miyu.
"Dia... bakal ngapain emangnya?" Atsumu bertanya lagi karena penasaran.
"Seperti orang kaget pada umumnya." Balas Suna, seolah sudah terbiasa membangunkan Miyu.
Sebenarnya Suna ingin membuat minuman untuk mereka berempat. Tapi ketika membuka kulkas ia menemukan teh oolong yang sepertinya sudah Miyu siapkan sebelumnya. Hanya saja Suna tak berani untuk mengambilnya begitu saja karena yang ia tahu teh oolong buatan Miyu itu direndam selama 12 jam di dalam kulkas. Iapun memberanikan diri untuk membangunkan Miyu.
"Miyu, bangun..." Ucapnya pelan sambil menggoyang pelan tubuh Miyu. Ia juga mencubit pelan pipi Miyu agar gadis itu cepat bangun.
Miyu perlahan membuka mata dan terkejut ada wajah Suna di hadapannya. "ASTAGA!" Reflek ia langsung melemparkan bantal ke wajah Suna karena terkejut.
Oh... ini maksudnya tadi, batin si kembar.
"Maaf mengagetkanmu tapi boleh ku ambil teh oolongmu buat kita minum berempat?"
"Berempat?" Miyu langsung bangun dari posisi tidurnya dan menyadari ada dua orang lagi di rumahnya. "Oalah ada kalian juga... yaudah ambil aja."
Akhirnya mereka berempat duduk berhadapan. Miyu juga masih bingung kenapa mereka kumpul dengan formasi lengkap seperti ini. "Aku tau tujuan Atsumu ke sini untuk privat denganku, lalu kalian berdua?"
"Di rumah gak ada kerjaan, jadi ngikut Suna." Jawab Osamu.
"Aku mau ngawasin kalian berdua sama mau ngejek Atsumu kalo dia gak bisa ngerjain soal-soalnya." Jawab Suna dengan entengnya.
"Emang titisan setan ya kamu, Suna."
tbc.
Aku gak tenang kalo gak update tuh :'(
KAMU SEDANG MEMBACA
どうしよう!? | Miya Twins, Suna ✔
ФанфикKisah hidup Miyu yang tak sengaja mengetahui rahasia besar dari Miya bersaudara. "Kamu orang pertama yang aku cari." -Atsumu ⚠️ Warn : • bl/yaoi • incest (for storyline purpose) • ooc :') • hasil kegabutan Start : 01.06.20 End : 28.03.21 Haikyuu! ©...