Di UKS.
Begitu sampai, Atsumu langsung merebahkan Miyu di salah satu kasur yang ada di UKS. Petugas UKS langsung menghampiri Miyu dan mengecek keadaan gadis itu. Atsumu menjauh dari sana lalu duduk di salah satu kursi yang tersedia sambil menunggu Miyu selesai diperiksa.
"Bagaimana keadaan Miyu?" Tanya Atsumu begitu petugasnya selesai memeriksa.
"Di tubuhnya ada banyak lebam. Di kaki, di tangan, bahkan di perut seperti yang dia keluhkan. Tadi sudah saya oleskan salep untuk meredakan rasa sakitnya. Tidak ada luka berdarah. Tapi saya sarankan untuk cek ke rumah sakit karena di sini fasilitasnya kurang memadai, takutnya organ dalamnya terkena dampaknya juga. Lalu untuk saat ini ia bisa beristirahat di sini atau mau pulang saja juga bisa, nanti saya buatkan surat izin." Tutur si petugas panjang kali lebar.
"Oh begitu... terima kasih atas sarannya." Atsumu langsung berjalan menghampiri Miyu sambil menarik sebuah kursi untuk duduk di sebelahnya.
"Tsumu..."
"Gimana? Mendingan?" Tanya Atsumu dan diangguki oleh Miyu.
"Tadi salepnya dingin, adem gitu." Ungkap Miyu.
"Oh ya?"
"Iya, terus... terima kasih banyak Tsum. Udah mau bantu aku tadi." Ucap Miyu.
"Sama-sama. Kamu mau pulang aja apa gimana? Tadi disaranin juga sama petugasnya buat ke dokter juga, takutnya ada apa-apa sama kamunya." Ujar Atsumu sesuai ucapan petugas tadi.
"Mau di sini dulu..."
Atsumu bangkit dari duduknya. "Ok, aku panggilin Suna buat nemeninㅡ" Tapi langsung ditahan oleh Miyu ketika ia ingin berjalan.
"Kamu aja."
"Hah?" Perasaan Atsumu selalu rutin membersihkan telinganya. Apa ia tidak salah dengar ketika Miyu menginginkan dirinya yang menemani?
"Kamu aja yang nemenin aku Tsum." Pinta Miyu.
Wajah Atsumu langsung memerah tanpa sepengetahuan dirinya sendiri. Miyu langsung terkikik melihat wajah Atsumu. "Wajah kamu memerah tuh?"
Atsumu langsung duduk lagi dan kini menenggelamkan wajahnya di kasur Miyu. "Berasa kena karma... belum ada satu jam tadi aku bilang hal yang sama ke kamu."
"Ngobrol aja, gimana?"
"Perut kamu? Gak apa kalo banyak ngobrol?" Atsumu khawatir dengan Miyu.
"Mendingan kok, karena salep tadi."
"Yaudah kalo udah mendingan. Mau ngobrolin apa?" Tanya Atsumu.
"Aku udah tau soal kamu sama Osamu."
Atsumu langsung terdiam sesaat. Topiknya cukup berat.
"Osamu yang cerita... tapi aku gak bakal beberin isinya. Aku tetep ngehargain keputusan kalian." Terang Miyu dan lagi-lagi Atsumu terpukau dengan Miyu.
"Pilihanku... benar kan ya?" Tanya Atsumu sambil menundukkan kepalanya.
"Iya. Sekarang jadi ada yang bisa deketin Osamu soalnya." Balas Miyu.
"Hah? Maksudmu?"
"Ada yang udah suka sama Osamu dari lama dan akhirnya dia mau seriusin karena tau Osamu itu sekaum sama dia." Terang Miyu sambil berbisik.
"Demi!?"
"Iya serius, jadi pilihan kamu itu justru membantu orang lain juga lho. Jangan merasa bersalah ya? Tsumu hebat." Miyu tersenyum ke arah Atsumu sambil mengacungkan ibu jarinya, memberitahu jika ia tidak perlu khawatir akan hal itu.
Atsumu tersenyum. "Makasih banyak, Miyu. Entah kenapa hidupku jadi berwarna setelah ada kamu di dalamnya, Miyu." Ucap Atsumu sambil menggenggam tangan Miyu.
Miyu mau pingsan saja rasanya.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
どうしよう!? | Miya Twins, Suna ✔
Fiksi PenggemarKisah hidup Miyu yang tak sengaja mengetahui rahasia besar dari Miya bersaudara. "Kamu orang pertama yang aku cari." -Atsumu ⚠️ Warn : • bl/yaoi • incest (for storyline purpose) • ooc :') • hasil kegabutan Start : 01.06.20 End : 28.03.21 Haikyuu! ©...