四十一 | 41

284 37 17
                                    

(Maaf, masih) di hari yang sama, di penginapan.

Suna dan Osamu selesai dengan mandi mereka dan hendak kembali ke kamar tidur. Tapi ketika melewati lorong, mereka berdua mendengar suara Kita yang sepertinya tengah memarahi seseorang dengan kalimat tajamnya. Karena penasaran, mereka langsung menghampiri ke sumber suara. Ada Miyu dan Atsumu yang tengah bersimpuh di hadapan Kita yang sedang berdiri.

"Ingat aku bilang apa sebelum kalian pergi, Atsumu?" Tanya Kita.

"Jangan pulang terlalu larut..." Jawab Atsumu.

"Terus kenapa larut?"

"Maaf, tadi kami tidak lihat jam..." Kali ini Miyu yang berbicara.

"Ya sudah, sekarang tidur kalian berdua." Titah Kita lalu pergi.

"Baik..."

Setelah Kita tidak terlihat lagi, keduanya bangkit dari duduk lalu Atsumu langsung memeluk Miyu dengan tubuhnya yang sedikit gemetar. "Kita-senpai seram..."

Miyu hanya menepuk-nepuk pelan punggung Atsumu. "Sudah, sudah. Sekarang tidur aja ya?" Atsumu hanya menganggukkan kepalanya. Atsumu dan Miyu mana sadar jika dari tadi tengah direkam oleh Suna Rintarou.

"Udah jadian?" Tanya Suna tiba-tiba muncul dan diikuti oleh Osamu.

"Udah dong!" Atsumu dengan bangganya sambil memeluk Miyu dari belakang.

"Wah, barengan." Osamu bersuara.

Atsumu terkejut dengan ucapan Osamu. "Hah!?"

"Jangan bilang... pas mandi?" Miyu memperhatikan Suna dan Osamu yang rambutnya masih agak basah dengan handuk yang bertengger di leher mereka.

"Gak tau tempat banget emang dia ya?" Kritik Osamu ke pacarnya sendiri.

"Niatku kan biar kamu gak lupa..." Suna membela dirinya.

"Ya tapi gak pas mandi juga, Rin!" Ketus Miyu. Masih tidak percaya sahabatnya itu benar-benar menyatakan perasaannya ketika sedang mandi.

"Tunggu. Kalian juga hari ini?" Atsumu yang terlalu bingung dengan situasinya berusaha memahami dengan memastikan kembali.

Suna menganggukkan kepalanya. "Samu itu benar-benar Tsunㅡ ugh!" Perut Suna disikut tiba-tiba oleh Osamu.

Melihat reaksi Suna yang begitu kesakitan, Miyu langsung menghampiri sahabatnya itu yang terjatuh ke lantai. "Rin! Kamu gak apa-apa!?"

"Ayo tidur. Nanti dimarahin Kita-senpai." Ucap Osamu mengalihkan pembicaraan sambil berjalan menuju ke kamar tidur. "Dia takkan mati dengan itu, Miyu. Tenang saja."

"Kau lihat saja mukanya yang meringis seperti itu!" Seru Atsumu yang juga merasa ngilu ketika melihat Suna disikut seperti itu.

"Tak apa, aku tetap suka dia kok. Meski dia kayak gitu." Ucap Suna sambil memegangi perutnya yang nyeri karena disikut Osamu.

Atsumu mengernyitkan matanya. "Kau ini masokis atau gimana, Suna?"

"Rin udah suka dia dari lama juga... definisi cinta itu buta, kali ya?" Tanya Miyu sambil membantu Suna berdiri.

Melihat Miyu yang tidak kuat menopang tubuh Suna, Atsumu langsung ikut membantu di sisi satunya. "Bukan Miyu. Itu definisi dari masokis sama bulol, alias bucin tolol."

Suna yang tidak terima diejek seperti itu langsung mengejek balik Atsumu. "Tolong jangan lupa ngaca ya. Kamu juga bulol, Tsum."

"Udah, sesama bulol gak usah mengejek kalian berdua."

tbc.





Maaf ya baru update sekarang karena banyak laprak berdatangan ㅠㅠ

Ah iya, dua minggu lagi aku UAS. Sekedar info aja kalo aku gak update berarti lagi nyiapin diri buat UAS :')

どうしよう!? | Miya Twins, Suna ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang