Di atap sekolah, jam istirahat siang.
"Oh, kamu di sini." Osamu langsung duduk di sebelah Atsumu yang tengah berbaring.
"Ada apa Sam? Katanya gak mau kalau di sekolah."
Osamu langsung menjitak kembarannya. Yang dijitak meringis, memasang wajah seperti orang tidak bersalah. "Otakmu itu... aku ke sini bukan untuk itu."
Atsumu bangun dari posisi tidurnya lalu duduk mendekatkan diri ke Osamu. "Jadi, untuk apa?" Tanya Atsumu, melihat ke arah Osamu yang tengah mengunyah nasi kepal yang dibawanya.
"Miyu."
"Ada apa dengannya?"
"Sepertinya dia menjaga rahasia kita dengan amat sangat baik. Aku berani bertaruh Suna belum tahu rahasia kita." Ujar Osamu lalu kembali melahap makanannya.
"Tapi menurutku Suna tahu jika Miyu kita ancam..."
"Iya juga. Maniak belajar tiba-tiba terjun jadi manager, pasti ada sesuatunya." Osamu setuju dengan ucapan Atsumu.
Jika bukan karena insiden di gedung olah raga, Osamu hanya akan bertemu Miyu di lorong atau perpustakaan saja. Jika bukan karena insiden di gedung olah raga, tak akan ada orang yang membantu Atsumu dalam belajarnya bahkan kembarannya saja ogah.
"Sam, kalau dipikir lagi ada bagusnya kita waktu itu ngelakuin di sekolah." Atsumu langsung dijitak lagi oleh Osamu. Atsumu kesal, memangnya dia salah?
"Kalau jadinya kayak gini sih mending, kalau gak? Gimana kalau yang ciduk kita waktu itu bukan Miyu? Gak menutup kemungkinan kalau yang dateng bisa aja guru."
"Kita beruntung berarti ya?" Atsumu menyimpulkan dan diangguki oleh Osamu.
"Aku amat bersyukur bahwa Miyu yang menciduk kita." Ucap Osamu tiba-tiba.
"Kenapa?"
Osamu menarik napas perlahan. "Mungkin terdengar jahat. Dia terlihat tak punya banyak teman, bukan penggemar kita berdua, dan pembawaannya tenang."
Atsumu mengangguk, tanda setuju dengan apa yang diucapkan dengan Osamu. Miyu benar-benar akan bersikap senormal mungkin meski dia sudah tau rahasia gelap dari si kembar Miya, seperti waktu ia bertemu di perpustakaan.
Miyu tidak ingin berselisih dengan siapapun, makanya dia bersikap adil kepada seluruh orang. Termasuk si kembar yang banyak dipuja oleh kaum hawa di sekolahnya.
"Oh iya. Sam, kamu mikir gak sih?" Tanya Atsumu yang tiba-tiba terlintas satu pertanyaan.
"Yaiyalah mikir! Kan kita semua berpikir."
"Bukan itu woi!"
"Terus mikir apa?" Osamu membuka bungkus nasi kepalnya yang kedua.
"Miyu... gak ngerasa jijik sama kita? Setelah tau kejadian itu?" Pertanyaan Atsumu mengurungkan niat Osamu yang ingin melahap nasi kepalnya itu.
"Lah iya juga..."
"Oh iya, aku belum nanyain yang waktu kita di gedung olahraga dia nungguin kita cukup lama atau gak. Ada Suna soalnya pas aku belajar." Ungkap Atsumu.
"Damn Tsum, jadi kepikiran juga. Harusnya kalau pertama kali ketemu yang begituan sesama jenis pasti udah menjerit jijik. Jangan lupa kita bersaudara yang bikin itu jadi point plus buat orang-orang jauhin kita." Ucapan Osamu diangguki oleh Atsumu. Hubungan mereka berdua benar-benar tabu. Sudah sesama jenis, bersaudara pula. Tabu kuadrat.
Tapi Atsumu merasa janggal dengan ucapan Osamu tadi. "Tunggu Sam."
"What?"
"Emang kamu yakin itu pertama kalinya Miyu ketemu sama hal beginian?"
Lah... iya juga?
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
どうしよう!? | Miya Twins, Suna ✔
FanfictionKisah hidup Miyu yang tak sengaja mengetahui rahasia besar dari Miya bersaudara. "Kamu orang pertama yang aku cari." -Atsumu ⚠️ Warn : • bl/yaoi • incest (for storyline purpose) • ooc :') • hasil kegabutan Start : 01.06.20 End : 28.03.21 Haikyuu! ©...