十 | 10

514 58 12
                                    

Masih di hari yang sama, ketika kegiatan klub sudah selesai.

Melihat Osamu yang sudah lebih dulu ke ruang ganti baju, Atsumu langsung berjalan menghampiri Miyu yang tengah bersama dengan Suna seperti biasa. Miyu yang sadar Atsumu berjalan menghampirinya langsung memberi kode pada Suna.

"Napa gak bilang sendiri?" Tanya Suna.

"Kenapa baru tanya pas udah mepet gini!?" Tanya balik Miyu yang cukup kesal dan memukul pelan lengan Suna. Yang dipukul hanya tertawa melihat reaksi dari sang pelaku.

"Hei." Sahut Atsumu ke Suna dan Miyu. "Jadi, bagaimana?" Tanya Atsumu ke arah Miyu.

"Sebelumnya, aku mau tanya." Suna menginterupsi. "Kamu serius kan gak main-main? Dari pada ilmunya Miyu terbuang sia-sia."

"Rin!" Miyu langsung memukul lengan Suna. Ia tak tahu jika suna akan bertanya seperti itu.

"Aku serius." Jawab Atsumu yang menatap tajam Suna.

Tatapan sengit dilemparkan satu sama lain. Miyu yang berada di antara mereka kebingungan karena takut mereka bertiga menjadi pusat perhatian oleh yang lain dan diduga bertengkar karena hal yang tidak-tidak.

"Udah Rin, lagian aku mau bantu Atsumu kok. Plis jangan berantem, aku yang pusing nanti." Miyu menepuk pelan kedua pundak laki-laki yang ada di depannya.

"Benarkah!? Makasih banyak Miyu!" Ucap Atsumu langsung menggenggam tangan Miyu. "Berarti besok aku tunggu di depan rumah Suna ya?" Lanjutnya berbisik dan hanya mereka bertiga yang bisa dengar bisikan Atsumu.

"Kok rumahku?" Suna menyerngitkan dahinya, tak terima Atsumu memutuskan secara sepihak begitu saja.

"Dadah!" Atsumu langsung pamit dan berlari menuju ke ruang ganti baju.

"Sengaja gak denger ya!?" Ketus Suna.

"Gak papa Rin, paling gak dia ngerti permasalahanku kan berarti?" Ucap Miyu sambil berusaha menenangkan Suna. Miyu sebenarnya juga cukup terkejut jika Suna bisa seperti ini. Meski telah lama berteman, Suna tidak pernah menunjukkan sifat seperti ini sebelumnya. "Pulang yuk?"

Suna hanya mengangguk dan mengambil tasnya lalu berjalan di sebelah Miyu. Bingung juga Miyu melihat wajahnya Suna, seperti sedang kesal terus dari tadi hanya menggertakkan giginya dan siap untuk mengumpat setiap saat. Selama jalan bersama, Suna benar-benar diam. Miyu juga tidak berani berkata apa-apa tapi dia mulai tidak tahan dengan keheningan yang bisa saja terus berlanjut hingga mereka sampai ke rumah masing-masing.

"Jangan gitu terus... aku takut." Miyu memeluk lengan Suna, menautkan jari-jarinya yang lebih kecil ke jari milik temannya itu.

"Maaf, gatau kenapa tadi tiba-tiba kayak gitu..." Dengan tangan yang satunya, Suna memeluk Miyu erat di tengah perjalanan pulang hingga langkah mereka terhenti. "Aku gak mau kamu kenapa-napa..." Lirih si surai hitam.

"Kan ada kamu, makasih buat selalu ada untuk aku." Miyu membalas pelukan Suna sama eratnya seperti yang dilakukan Suna ke dirinya.

Ingat jika rumah mereka searah dengan si kembar?

"Suna dan... Miyu?"

Yup, si kembar melihat mereka berdua berpelukan dari kejauhan.

tbc.



どうしよう!? | Miya Twins, Suna ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang