三 | 3

843 76 0
                                    

Ayo kita lihat kediaman Miya bersaudara setelah insiden 'terciduk' di sekolah.

"Aww!" Ringis Atsumu karena mendapat pukulan kesekian kalinya dari kembarannya.

"Nafsumu itu bikin masalah." Ujar Osamu dengan raut wajah sebal menatap kembarannya itu.

"Iya maaf, Samu..." Atsumu duduk bersimpuh di lantai di hadapan Osamu yang duduk di atas kasur.

"Emangnya gak bisa ditahan dulu sampai rumah hah? Sampai Miyu gak sengaja menemukan kita lagi begituan." Osamu misuh-misuh.

"Tunggu, kamu tau namanya?"

"Tau, Nakagawa Miyu namanya. Dia itu anak terpintar di angkatan kita, Tsumu." Jelas Osamu. "Saat kelas 1 saja, dia sudah memenangkan olimpiade Matematika tingkat nasional. Cukup sering juga aku bertemu dengannya di perpustakaan."

"Dia kelas apa?"

"Sekelas sama Suna. Pokoknya, aku gak mau begituan lagi di sekolah. Yang tadi cukup pertama dan terakhir kalinya. Mengerti?" Ucap Osamu dengan suara yang berat.

"Mengerti, Samu..." Jawab Atsumu pasrah. Salah dia juga sih...

Mendengar penuturan Osamu yang mengatakan bahwa Miyu merupakan murid terpintar di angkatannya, membuat ia terpikirkan sesuatu. "Apa aku bisa meminta tolongnya untuk mengajariku ya?" Gumam Atsumu.

"Kamu mau mengancam Miyu? Memaksa dirinya untuk mengajarimu, Tsumu?" Apa yang digumamkan oleh Atsumu ternyata terdengar oleh Osamu.

"Aku bilang minta tolong bukan mengancam!" Ketus Atsumu tidak suka. "Meski nilaiku pas-pas an kau juga tidak mau membantuku kan!?"

"Ho'oh, ogah banget." Langsung ditolak mentah-mentah tanpa berpikir oleh Osamu. Padahal Osamu sendiri termasuk peringkat 3 besar di angkatannya ketika ujian.

"Sip, bagaimanapun aku bakal minta bantuan dia." Ucap Atsumu membulatkan tekadnya.

"Emang cuma voli doang kamu pinternya. Tapi, kamu yakin segampang itu bisa minta bantuan dia?"

"Yakin lah!" Tangannya mengepal sambil berseru.

"Dia habis tau rahasia kita, terus kamu ancam kayak tadi. Gak kepikiran dia bakal berusaha buat jauhin kita?" Terang Osamu. "Dan penggemarmu itu, juga masalah besar yang akan dihadapinya."

Atsumu terdiam. Ucapan Osamu belum terpikirkan olehnya. Penggemarnya juga terbilang bar-bar dan itu menyusahkan dirinya. Jadi menyesal kenapa dulu ia tebar pesona di kalangan perempuan.

"Lah iya, dia gak ada di gerombolan para manusia itu ya?" Atsumu baru saja menyadari sesuatu. "Aku ingat setiap kali aku dikerubungi, dia hanya lewat begitu saja."

"Kamu gak penting sih, baginya." Celetuk Osamu.

"Hei! Nyelekit tau ucapanmu!" Atsumu memalingkan wajahnya dari Osamu karena begitu kesal. Tak bisa membalas ejekannya juga sih, makanya dia makin kesal.

Sebuah ide tiba-tiba terlintas di benak Osamu. Agak nyeleneh tapi Osamu biarkan. "Tsumu, ayo main tebak-tebakan."

"Udah tau aku bodoh dan kau mau mengajakku main tebak-tebakan!?" Ketus si rambut emas lagi.

Tak memedulikan keluhan kembarannya, Osamu langsung melontarkan pertanyaan yang tadi terlintas di benaknya. "Pas kita di gudang, Miyu itu baru dateng atau udah cukup lama nungguin sampai kita selesai?"

Otak Atsumu pun dipaksa bekerja untuk hal selain voli.

tbc.

どうしよう!? | Miya Twins, Suna ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang