Keesokan hari.
Rencananya Miyu dan Suna ingin belajar di perpustakaan karena guru-guru sedang ada rapat, karena sudah pasti di dalam kelas akan sangat berisik bagi mereka berdua yang ingin belajar. Tapi Suna izin ke toilet terlebih dahulu sementara Miyu berjalan menuju perpustakaan dan akan menunggu Suna di sana.
Sepi. Satu kata yang terlintas di kepala Miyu. Tidak heran sih, karena rata-rata murid sini akan menghabiskan jam kosong di dalam kelas untuk tidur, bermain di lapangan, atau bercengkerama dengan teman membahas gosip-gosip hangat yang beredar.
"Oh ada Miyu rupanya."
Miyu yang tengah duduk sambil membaca buku langsung menoleh ke sumber suara. "Ah, Osamu. Lama tak jumpa di perpustakaan."
"Sekarang akan lebih sering bertemu di kegiatan klub ya?" Osamu terkekeh.
"Hahahaha tentu, mohon bantuan untuk kedepannya ya."
"Oh ya Miyu, apa Tsumu merepotkanmu?" Tanya Osamu pada Miyu.
"Tidak kok, aku malah senang bisa membantu." Jawab Miyu sambil tersenyum.
Osamu hanya membalas Miyu dengan senyuman. Dirinya langsung menarik kursi yang ada di sebelah Miyu dan duduk di sana. "Hei, aku ingin bertanya."
"Eh? Silahkan..." Miyu bingung dengan apa yang akan ditanya oleh Osamu karena pria itu memelankan suaranya.
"Apa kau tidak curiga?"
"Tentang?"
"Tsumu. Dia tiba-tiba minta diajarin olehmu, apa kau tidak curiga?" Tanya Osamu. "Ah, selain alasan yang aku tidak mau mengajarinya tapi."
Miyu menghela napasnya. "Dia hanya bilang ingin nilainya meningkat, jadi... ya ku bantu. Sekalipun ada alasan lain yang tak ia katakan, aku tak akan memaksanya untuk mengungkapkannya." Jawab Miyu.
"Gak ada alasan khusus berarti?"
Miyu hanya menganggukkan kepalanya. Memang itu kenyataannya kan?
"Kalau ada yang butuh bantuanku, aku akan bantu sebisa mungkin. Tapi jarang ada yang meminta bantuanku..." Ungkap Miyu.
"Ah, aku mengerti."
"Mengerti apa?" Miyu bingung dengan apa yang dimaksud Osamu.
"Karena Suna." Jawab pria berambut kelabu itu.
"Ya dengan saya di sini, ada yang bisa dibantu?" Interupsi Suna dari belakang mereka secara tiba-tiba yang membuat Osamu dan Miyu terkejut.
"Kau itu..." Osamu mengepalkan tangan kanannya seolah-olah hendak meninju Suna. "Miyu, aku balik dulu." Osamu langsung bangkit dari kursinya.
"Gak mau belajar bareng?" Suna menawarkan.
"Gak. Aku ke sini mau pinjam buku terus mau ku bawa ke atap, dadaaah." Osamu berjalan menjauh sambil melambaikan tangannya.
"Kalian dekat juga ya?" Suna menarik kursi yang tadi digunakan Osamu dan duduk di sana.
"Karena sering bertemu di perpustakaan dan entah kenapa buku yang kami cari hampir selalu sama." Miyu terkekeh.
"Oh... tadi berbincang tentang apa?"
"Soal Atsumu, dia bertanya apa kembarannya itu merepotkanku atau gak." Jawab Miyu sementara Suna mengelus kepala Miyu dan membuat gadis itu mendengus.
"Rambutku Rin..."
"Gemes lagian." Suna masih lanjut mengacak rambut Miyu. "Oh iya, kamu... gak diserang sama fans si kembar? Soal jadi manager klub."
"Gak ada tuh?"
Miyu jadi ikut berpikir. Apa memang belum ada yang tahu jika dirinya sudah jadi manager klub voli pria di sekolahnya? Atau karena gedung olahraga ada di belakang jadi tidak ada yang pergi ke sana ketika pulang sekolah?
Atau... mereka sengaja pura-pura tidak tahu?
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
どうしよう!? | Miya Twins, Suna ✔
FanfictionKisah hidup Miyu yang tak sengaja mengetahui rahasia besar dari Miya bersaudara. "Kamu orang pertama yang aku cari." -Atsumu ⚠️ Warn : • bl/yaoi • incest (for storyline purpose) • ooc :') • hasil kegabutan Start : 01.06.20 End : 28.03.21 Haikyuu! ©...