十五 | 15

409 52 29
                                    

Keesokan harinya.

Miyu jadi memikirkan apa yang dikatakan oleh Suna sampai sore hari, sampai sekolah sepi dia masih memikirkannya. Sudah beberapa hari ia menjadi manager klub voli tapi sampai detik inipun ia belum pernah diusik oleh penggemar si kembar itu. Biasanya kalau ada di posisinya saat ini, pasti sudah diusik olehㅡ

Byuur!

"Aduh, maaf ya. Tanganku licin nih~"

Astaga... malah dateng beneran, batin Miyu.

Kronologisnya seperti ini. Miyu baru saja keluar dari bilik toilet sekolah dan lalu tiba-tiba saja ketika ia melangkahkan kakinya keluar, ia langsung disiram seember air. Untungnya bukan air kotor, jadi Miyu tak begitu mempermasalahkan hal itu. Hanya saja airnya seperti diberi es karena terasa sangat dingin.

Saat ini yang ada di pikirannya hanya, bagaimana cara untuk pergi dari gerombolan perempuan-perempuan yang ada di hadapannya ini. Ada lima orang yang kini di hadapannya Miyu. Mereka mencemooh penampilannya dari ujung kepala hingga ujung kaki dan Miyu bodo amat dengan apa yang dikatakan mereka.

"Itu balasannya karena dekat dengan Atsumu dan Osamu." Setelah salah satu dari mereka berkata demikian, mereka berlima langsung beranjak keluar.

"Akhirnya... keluar juga merekaㅡ hatsyii! Hah... kumat kan." Mau tak mau, Miyu kembali ke kelas dalam keadaan basah kuyup. Lorong sekolah begitu sepi untungnya, jadi Miyu tak perlu repot diperhatikan oleh orang-orang.

"Miyu, ayoㅡ lho, kamu kenapa!?" Suna yang melihat Miyu dalam keadaan basah kuyup langsung menghampiri gadis itu.

"Basah kuyup. Hatsyii!" Jawabnya dengan tenang dan disusul bersin setelahnya.

"Buka jasmu."

"Hah? Buat apaㅡ"

"Lepas aja dulu."

Miyu langsung mengikuti perintah Suna. Dengan cepat, Suna langsung melepas jas miliknya dan memakaikannya ke tubuh Miyu.

"Rin nanti jas punyamu basah!"

"Lupa itu kemeja putih juga tembus pandang? Jasmu rada kecil, mending pakai punyaku dulu biar ketutupan." Miyu langsung menutup dadanya setelah mendengar pernyataan Suna.

"Kamu gak liat kan?" Tanya Miyu.

"Apa? Warna item?" Balas Suna sambil berjalan mengambil tas mereka berdua dan memasukkan jas basah milik Miyu ke dalam sebuah plastik yang tak sengaja ia temukan di kelas.

"Rin, pilih salah satu. Mau ku lempar pakai meja atau kursi?" Miyu sudah berancang-ancang.

"Miyu, kita udah lama sahabatan lho? Yuk pulang." Suna merangkul gadis itu sambil membawa tas mereka berdua.

"Tapi gak gitu juga! Hatsyii!"

"Lupain dulu soal itu, ini masalahnya kamu kumat kalau kedinginan. Oh terus tadi katanya Atsumu ada sesuatu yang harus dikerjain di sekolah makanya gak bisa dateng buat privat ke kamu." Jelas Suna.

"Oh... ok deh. Bisa belajar pas sampai rumah berarti..."

"Gak ada belajar malam ini." Titah Suna dan Miyu tidak percaya dengan sahabatnya ini.

"Kamu mau nyiksa aku ya!?" Kepala Miyu langsung dijitak.

"Kamu udah ada tanda-tanda sakit tapi masih mau belajar juga. Siapa yang nyiksa diri coba?" Miyu mendengus kesal. Harusnya Suna tahu jika dirinya itu maniak belajar.

Lagi-lagi secara tak sengaja, Atsumu melihat kemesraan keduanya dari belakang.

Mereka... beneran pacaran ya?, batin si rambut emas melihat kedua sosok itu menjauh dari pandangannya.

tbc.




Maaf aku habis tes kemarin Selasa, mohon pengertiannya :')

どうしよう!? | Miya Twins, Suna ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang