二十四 | 24

354 49 12
                                    

Beberapa hari kemudian.

Baru kali ini Miyu merasa sesak dalam kelas. Suna juga baru saja tidur di mejanya, mana mungkin Miyu tega membangunkannya. Kelas begitu ramai karena guru sedang rapat dari siang hari hingga pulang sekolah. Jika hari ini bukan hari klub, mungkin para murid sudah dipulangkan lebih awal.

Miyu mengambil selembar kertas dari buku catatan yang lebih kecil dan menuliskan bahwa ia akan ke atap sekolah jika Suna mencarinya. Selesai menulis, ia selipkan kertasnya di bawah tempat pensil di hadapan Suna. Seperti tulisannya tadi, Miyu melangkahkan kakinya menuju atap sekolah.

Gadis itu bersyukur karena tak ada seorangpun ketika ia sampai di sana. Miyu mencari tempat yang teduh untuk duduk dan bersandar. Kakinya ia luruskan, mencari posisi yang nyaman untuk merehatkan pikirannya. Tepat sebelum ia memasang earphone miliknya, ada seseorang yang datang.

"Yang ku lihat ini apakah sebuah pemandangan langka bagi seorang Nakagawa Miyu pergi ke atap sekolah?"

"Hobimu itu mengejek atau bagaimana, Osamu?"

Keduanya tertawa. Osamu langsung mengambil tempat di sebelah Miyu karena tempatnya yang juga teduh dari sinar matahari. Tapi Osamu tidak bohong, Miyu sangat jarang bahkan hampir tidak pernah terlihat di atas atap. Seringnya di perpustakaan tentunya.

"Tumben?" Tanya Osamu.

"Ya... mau mengganti suasana."

"Suna?"

"Dia tidur, semalam dia begadang. Entah mengerjakan apa." Jawab Miyu.

Sejujurnya, Osamu bersyukur karena bisa bertemu dengan Miyu saat ini. Ada hal yang ingin ia bicarakan. "Miyu."

"Ya?"

"Boleh... cerita?"

"Boleh." Jawab Miyu dengan wajah yang tersenyum.

Posisi mereka tidak berubah. Tetap bersandar dan duduk bersebelahan. Osamu menceritakan semuanya pada Miyu. Dari awal ia sadar dengan orientasi seksualnya hingga Atsumu memutuskan untuk mengakhiri hubungan tabu mereka. Osamu tak pernah menceritakan hal ini kepada orang lain, tapi kini ia sudah tidak sanggup memendamnya lagi.

Disela bercerita, Osamu menangis. Miyu mengelus punggung Osamu pelan, guna menenangkannya. "Kamu gak apa-apa dengan keputusan itu?"

Osamu mengangguk. "Hubungan ini lambat laun memang harus diakhiri. Aku sudah siap dengan segala resikonya."

"Apa ada alasan kamu cerita ke aku?"

"Waktu kamu ciduk aku sama Tsumu, sampai sekarang gak ada rumor aneh yang beredar." Ungkap Osamu.

"Oh..."

"Maaf ya selalu menyeretmu ke dalam masalah kami." Osamu bersuara.

"Asal nanti kalian akrab kembali seperti sedia kala, aku tidak masalah akan hal itu. Ayo dong, saudara masa gitu?" Miyu menyenggol Osamu pelan.

"Terima kasih banyak Miyu. Nanti pulang aku traktir di minimarket." Ucap Osamu.

"Ih gak usah!" Miyu menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya. Tapi Osamu tentu bersikeras tetap ingin mentraktir Miyu karena sudah mau mendengarkan ceritanya. Oh, tentu saja Osamu tidak menceritakan jika Atsumu tertarik pada Miyu. Nanti kurang seru.

"Oh iya, boleh tanya satu hal?"

"Boleh dong."

"Suna itu suka sama kamu?" Tanya Osamu. Miyu langsung tertawa dengan keras. Osamu yang berada di sebelahnya kebingungan.

"Aduh... mules banget." Keluh Miyu setelah tertawa.

"Oh, bukan? Terus siapa?"

"Kamu."

tbc.


どうしよう!? | Miya Twins, Suna ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang