14. Berbeda

685 165 180
                                    

¡Jan lupa vote n komen¡

.
.

---------------Happy Reading---------------


05:42
Jovan mengucek kedua matanya, lalu menggeliat di atas tempat tidur meregangkan otot tubuh nya. Baru saja ingin beranjak ke kamar mandi, tapi ia menunda nya karena pikiran nya itu.

"hari ini senin, artinya ada apel upacara, datang ga boleh telat, atribut harus lengkap dan rapi. Tapi gua g punya seragam sekolah, jadi g bisa ke sekolah, karena ga ke sekolah, mending gua tidur lagi" batin Jovan, lalu ia kembali memposisi kan tubuhnya senyaman mungkin untuk lanjut tidur.

Niat baik Jovan ter urungkan karena pikiran nya itu. Sebenarnya ia sudah membeli seragam kemarin di Mall bersama Allesa, tapi mungkin ia melupakan hal itu.

Suara knop pintu yang dibuka terdengar se isi ruangan, membuat Jovan yang kembali tidur itu tersadar tapi tak mau bangun, ia berpikir untuk apa bangun pagi pagi tapi tak sekolah.

"Van, Van, bangun yu' sekolah" ucap Allesa membangun kan Jovan. "seragam Jovan udah di setrika, tinggal di pakai aja lagi" sambung Allesa masih membangun kan Jovan.

Jovan membuka matanya, ia lihat di samping nya sudah berdiri seorang Allesa Jovanka dengan balutan seregam yang rapi dan cardigan yang menutupi sebagian seragam nya.

Allesa sudah membeli seragam sekolah yang bisa di beli di mall atau di pasar kemarin saat ia dan Jovan di mall

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Allesa sudah membeli seragam sekolah yang bisa di beli di mall atau di pasar kemarin saat ia dan Jovan di mall.

"bangun Van, bentar lagi jam 6 loh" ucap Allesa menarik pergelangan Jovan hingga membuat Jovan duduk di atas tempat tidur nya.

Ternyata yang di ucapkan Allesa tadi benar, sudah ada seragam sekolah Jovan tergantung rapi di salah satu gantungan baju di kamar Jovan.

Jovan merasa sedikit kecewa, keinginan nya untuk tidak bersekolah pupus karena si cantik Allesa sudah menyiapkan seragam sekolahnya.

Jovan hanya pasrah ketika jari jari lembut Allesa menarik pergelangan tangannya menuju kamar mandi, saat Jovan sudah berada tepat di bawah shower air, Allesa menjauh dari Jovan lalu mengatur suhu air shower itu. dan setelah nya, air hangat mengalir deras dari shower membasahi Jovan di bawah nya.

Jovan memejamkan matanya sejenak ketika air hangat itu membasahi nya lalu ia kembali membuka matanya mem-pokus kan pada perempuan ber-cardigan pink yang berjalan keluar kamar mandi nya.

Thank You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang