¡Jangan lupa voment¡
ಗೈಗ.
.------------------ Happy Reading ------------------
Sekarang adalah waktunya bagi seluruh murid di SMA smart high school untuk mengisi perut. Tapi berbeda dengan mereka. Mereka lebih memilih bertelponan dibandingkan mengisi perut mereka untuk kedua kalinya. Yap, kedua kalinya. Karena sekarang adalah waktu istirahat kedua.
Ada yang ngeh ga sih kalo (high school) itu artinya udah sekolah atas atau SMA😂.
"Jangan lupa hari ini sesudah pulang sekolah di rooftop," ucap perempuan di seberang sana. Mereka berlima tengah terhubung lewat telpon whatsapp.
"Tentu. Kalo hal itu mah, kami berdua nggak bakalan lupa ko," jawab gadis itu.
"FreLy. Ada yang nyari tuh," ucap salah seorang murid yang berada diambang pintu kelas.
"Wait..."
"Mi, udah dulu ya, kita dipanggil nih," sambungnya, lalu memutus terlebih dahulu sambungan telpon whatsapp itu secara sepihak.
...
"Woy bro!" sapa Petra pada kelima teman-temannya yang duduk di bawah pohon kacang di pinggir lapangan sekolah."Oh iya. Woy Clo, gimana malem lalu? Enak engga?" tanya Petra merangkul Clover lalu duduk di sampingnya.
"Enak boy, tapi dia ga mulus lagi," jawab Clover.
"Hah? Ga mulus lagi? Maksudnya?" tanya Balm yang kurang paham.
"Tubuhnya banyak cupang, lu tau cupang kan Bang?" tanya Clover balik pada Blam.
"Iya tau lah! Jadi malem lalu lu beneran main sama dia?" tanya Balm lagi kurang percaya.
"Iya iyalah Bang, gua kan gentle boy. Ga kaya lu yang takut main sama cewe," sindir Clover.
"Ga gitu tol*l! Gua tu punya adek cewe sama Mamah. Mereka berdua sama-sama cewe, kalo seandainya perawannya mereka di ambil cowo brengs*k kaya lu-lu pada, gua pasti marah banget. Nah gitu juga perasaan keluarga mereka kalo gua main sama anak atau adek cewenya! Ngerti kaga lu! " jelas Balm sambil membalas sindiran Clover tadi.
"Iya Bang, Clover imut ngerti," jawab Clover merotasi bola matanya.
"Najis."
"Oh iya, bebku yang lebih gentle daripada Clover. Gua nyontek Matematika dong, lu kan pinter, bang Leon ambilin bukunya ya," rayu Leon pada Balm sambil berjalan menghampiri lelaki itu.
"Dih, males banget gue," jawab Balm ogah-ogahan.
"Yon, minta ajarin Ari gih sana. Dia mau ko ngajarin orang bodoh kaya lu," sahut Lantana yang punya pengalam belajar dengan Ari.
"HEY BOY! BABANG LEON HANDSOME INI BUKANNYA BODOH YA! TAPI, CUMAN KURANG PINTER AJA!" ucap Leon tak terima sambil melingkarkan kedua lengannya di leher Balm dari belakang.
"Serah lu dah. Yodah sana gih minta ajarin Ari," ucap Lantana yang tak mau berdebat lebih lanjut lagi.
"AaaAA, GA MAU AH, LEON GA PREN SAMA DIA," jawab Leon lengkap dengan raut sedihnya dan tentu kedua lengannya masih melingkar di leher belakang Balm.
"Lah? Kenapa jadi ga pren lu? Pernah berantem sama dia kah?" tanya Petra membuat yang lain ikut menatap Leon.
"Enggak, babang Leon nggak pernah berantem sama dia ko. Tapi, Ken kan berantem sama Jovan, terus Jovan temenan sama Ari. Jadi, otomatis Ken ga temenan sama Jovan en Ari. Nah, Leon juga ga temenan sama Jovan en Ari karena Leon temenan sama Ken," Jelas Leon masih dengan wajab cemberutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You
Fanfiction[Սptսժet ժi malam kamis ataս malam jսm'at] Cօverոყa jan ժicօlօոց ყa, itս akս ხikiո seոժiri გგ __________________________________________________ Apapun bisa terjadi karena adanya kasih sayang dan cinta. Allesa, siswi baru yang mengubah segalanya dar...