Jan lupa tinggalkan jejak
😊😄.
.------------- Happy Reading -------------
13:14 siang.
5 bulan lebih Allesa sudah berada di Indonesia, 5 bulan lebih ia bersama Jovan di rumahnya, 5 bulan lebih ia diperiksa dokter perempuan, dan 5 bulan lebih juga ia selalu rutin menemani Jovan menjalani terapi nya.
"Van!" Panggil Allesa setengah berteriak dengan tangan yang memegang buku LKS bahasa Indonesia sambil berlari kecil menuruni tangga.
"Hem" Gumam Jovan yang berbaring di sofa ruang tamu sambil memainkan handphone nya.
"Ini tu maksudnya apa siihh, dari tadi dibaca, diresapi, dihayati, tetep ga ngerti ngerti" Ucap Allesa duduk di lantai sebrang Jovan sambil meletakkan bukunya di atas meja disana.
Jovan mengalihkan attensi nya pada Allesa, lalu ia duduk sambil meletakkan handphone nya di atas meja. Jovan ikut turun duduk di lantai seperti Allesa agar lebih mudah untuk menjelaskan nanti.
"Ooh ini. Rima itu tu kaya tulisan yang ada di puisi yang di ulang ulang gitu" Ucap Jovan setelah membaca teks disana sebentar lalu menjelaskan singkat pada Allesa.
Aljovan Maximillem, lelaki yang sudah bisa dikatakan sembuh dari Alter ego nya, hemm, kesembuhan Jovan dapat dikatakan sangat cepat, jika pada umumnya orang yang mengikuti terapi akan sembuh sekitar 9 bulan lebih, maka Jovan hanya memerlukan waktu 5 bulan untuk kesembuhan nya, walaupun itu tidak sebentar.
"Hah, gimana gimana" Ucap Allesa bingung masih ga ngerti.
Jovan menatap Allesa sebentar, memang sudah beberapa kali Allesa seperti ini saat belajar bahasa Indonesia, ya maklum lah, kan bukan orang Indonesia Asli, jadi kan aga lemot gitu.
Jovan mengambil kedua tangan Allesa, sedikit menganggak dan menarik kedua tangan Allesa supaya Allesa mendekat pada nya, mau tak mau Allesa harus mendekat pada Jovan. Emm bukan mendekat sih, tapi lebih tepatnya duduk di pangkuan Jovan.
"Rima, tulisan yang di ulang ulang, kaya gini, di awal puisi ini kan ada kata 'bidadari...' terus ini kan kalimat kalimat gitu, pas udah selesai kalimat tadi di ulang lagi kata 'bidadari...' nya" Jelas Jovan yang memangku Allesa. Penjelasan Jovan tadi mendapat respon anggukan anggukan dari Allesa.
"Ngerti ga?" Tanya Jovan menatap Allesa di pangkuan nya. Allesa menatap Jovan, lalu ia menjawab...
"Enggak" Jawab Allesa menggelengkan kepala nya dengan raut wajah polos nya.
Seketika Jovan menjadi lesu dan membenamkan wajah nya di bahu gadis itu, padahal dia sudah menjelaskan arti dari Rima dengan singkat dan semudah mungkin, tapi tetap saja Allesa tidak mengerti. Mungkin karena gadis nya sedang lapar.
"Kalo ga ngerti, kenapa ngangguk ngangguk?" Ucap Jovan lesu masih membenamkan wajah nya di pundak Allesa.
"Yaa, buat ngehargai penjelasan nya lah, masa dah di jelasin panjang lebar ga direspon, kan kasian" Ucap Allesa yang kelewat pintar sampai sampai jadi stupid. Eh, kasar...
"Hemm, iya deeh..." Ucap Jovan mengiyakan saja ucapan Allesa, Ia kira, anggukan dari Allesa tadi adalah anggukan mengerti. Namun nyatanya, ya gitu deh...
Jovan diam, lalu memeluk tubuh gadis itu daripada berdebat dengan nya yang nanti nya akan tetap di iya-in juga.
Allesa tertawa sebentar mendengar respon Jovan, lalu hening melanda mereka sesaat hingga akhirnya suara Allesa memecah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You
Fanfiction[Սptսժet ժi malam kamis ataս malam jսm'at] Cօverոყa jan ժicօlօոց ყa, itս akս ხikiո seոժiri გგ __________________________________________________ Apapun bisa terjadi karena adanya kasih sayang dan cinta. Allesa, siswi baru yang mengubah segalanya dar...