27. Ko Gini?

319 102 60
                                    

Jan lupa vote and komen yaa

.
.

------------------- Happy Reading -------------------

Satu minggu sudah berlalu. Jadi, hari ini adalah hari terakhir bagi 2 perempuan itu mempertimbangkan kesepakatan nya waktu itu, mereka berdua sudah memutuskan dengan matang keputusan yang akan mereka ambil. Dan Disini lah mereka ber-5 bertemu, di rooftop sekolah, yap, seperti pertemuan mereka minggu lalu.

"Gimana Li? Si? Udah mutusin keputusan kalian?" tanya perempuan yang menjadi leader itu.

"udah dooong. Jadi, kita berdua, mutusin, kalo kita ikut ambil bagian" ucap perempuan yang lebih tinggi dari sahabat nya itu.

"gud" ucap salah satu dari 3 cewe itu.

"naah gitu doong, kan kalo gini enak, sama-sama diuntungin" ucap salah satu nya lagi.

"oke, karna udah deal, jadi rencana nya kita bahas nanti aja oke, soalnya kita ber-3 belum ngerjain tugas bu Melati nih" ucap Leader itu.

"oke. Good luck ya Mi, Dah, Mun" ucap perempuan yang lebih pendek itu.

"Thanks Si. Yodah kita cabut ya... Baayy" ucap Leader itu mewakili 2 temannya. Lalu mereka berlalu dari sana dan tak lupa melambaikan tangan mereka pada 2 sahabat itu.

...

"Van!..." panggil Ari. Sehun yang merasa dipanggil pun menoleh kearah temen baik nya itu.

"kantin kuy" ajak Ari. Sehun menggangguk setuju, karena ia sekarang lebih sering kekantin bersama Ari daripada bersama Allesa.

Sehun dan Ari keluar dari kelas Sehun, lalu mereka berjalan menuju kantin yang berada di lantai pertama sekolah.

Bruk...

"eh maaf maaf, ga sengaja" ucap Lisha yang tak sengaja menabrak Sehun karena ia panik.

"oke, santai aja" ucap Sehun mengedikkan bahu nya lalu memasukkan tangannya ke kedua kantung celana sekolah nya.

"kenapa? Ko kaya panik gitu?" tanya Ari

"iya nih, abis gua bingung mau kekantin bareng siapa. Tadi sebenarnya udah barengan sama Allesa N Hesul, tapi mereka malah ke perpus" ucap Lisha pada Ari di samping Sehun, sesekali ia juga menatap Sehun yang mendengarkan ucapan nya.

"oh gitu, eh kalo gitu bareng aja sama kita, kita juga mau kekantin ko" ucap Ari menawari Lisha.

Tawaran konyol tadi lantas membuat Sehun menatap Ari tajam, maksudnya, untuk apa mengajak Lisha bersama, tidak ada untungnya. Yang ada Allesa nya nanti akan salah faham jika ia melihat Sehun dan Lisha berjalan bersama. Em... Sebenarnya, Allesa bukan lah milik Sehun/Jovan, karena lelaki itu Sama sekali tak pernah mengutarakan isi hatinya pada perempuan itu.

Namun sayang, Sehun tak bisa lagi untuk melarang Lisha pergi kekantim bersama dirinya dan Ari. Karena, Lisha keburu mengiyakan tawaran konyol Ari tadi dengan semangat.

Lisha beralih ke samping Sehun, tak ada niat apa apa, iya hanya ingin berjalan beriringan dengan mereka. Namun, baru beberapa langkah, Sehun berpindah tempat kesebelah kanan Ari, membuat Lisha dan Ari menatap nya.

"Apa?" tanya Sehun merasa tak nyaman dengan tatapan mereka. Tak ada sahutan, mereka berdua —Lisha dan Ari— hanya menggeleng, lalu mereka melanjutkan langkah nya sambil sesekali saling berbicara.

Thank You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang