Jangan lupa tinggalkan jejak
.
.-------------- Happy Reading --------------
Hari ini hari ke 5 siswa siswi SMA smart high school kelas 11 Ipa 1 sampai 11 Ipa 6 diperkenankan untuk bersekolah. Hanya 9 hari, karena mengikuti ulangan kenaikan kelas. Kenapa tidak online? Karena, guru guru di sekolah ini menginginkan anak murid yang berkualitas, anak murid yang memang benar benar pintar, bukan anak murid yang curang.
Sebelum mereka masuk area sekolah, mereka harus memakai masker terlebih dahulu, bagi yang tidak, maka akan disuruh membeli sebelum akhirnya kembali lagi ke sekolah. Selain itu, pihak sekolah juga menegaskan untuk cuci tangan sebelum masuk dan juga menegaskan untuk menjaga jarak.
Sehun dan Allesa, mereka berada di ruang kelas yang berbeda, kenapa seperti itu? Karena di setiap ruangan kelas hanya menampung 15 murid. Karena ini sekolah swasta, jadi setiap kelas hanya di isi 25 sampai 27 murid.
Lupakan...
20 menit lagi kelas berakhir, hanya beberapa siswa saja yang sudah menyelesaikan soal-soalnya, termasuk Sehun. Sekarang lelaki itu berada di Koridor lantai 2 sekolah, ia tatap hujan deras di depan nya yang pertama kali turun di bulan ini untuk membahasi kawasan bandung itu. Akh... Sudah lama sekali rasanya ia tidak merasakan air hujan mengguyur basah tubuh nya, lelaki itu tersenyum hingga ia melangkah cepat menuruni anak tangga.
"Oh God! Itu Jovan kan!" Pekik Ami yang berada di Koridor lantai 2 tempat Jovan tadi.
"Ohh iya bener! Astaga!!" Pekik Maimunah-salah satu teman dekat Ami.
"GESZZ! LIATINNN DEEHHH!" Teriak Ami bermaksud memanggil Fresia, Lily, dan Saodah. Sebenarnya mereka bukan teman sekelas, tapi mereka berteman akrab.
Bukan hanya Fresia, Lily dan Saodah yang datang, tapi juga puluhan siswi yang lewat di Koridor itu ikut menatap lapangan, lebih tepatnya menatap Sehun yang sedang mandi hujan disana.
"ASTAGA ABS NYAA!" teriak Odah histeris.
"YAMPUUN! MATA GUE MATA GUEE! AKU GA LIAT! AKU GA LIAT!" Ucap Muna membulat kan mata nya menatap pemandangan yang sangat sayang untuk di lewat kan.
Puluhan siswi siswi itu berteriak histeris, namun tidak dengan Fresia dan Lily, mereka berdua hanya diam menatap Sehun di bawah sana, tidak munafik, mereka berdua mengakui kagum pada Sehun yang sedang basah basahan itu. Tapi, mereka berdua tak mau ikut teriak teriak seperti yang lain, hanya karena satu hal, yaitu, mereka berdua tak mau image nya hancur karena secara blak-blakan mengagumi orang yang dahulunya sangat ia pandang rendah.
"Kenapa sii, ko pada teriak teriak gitu" Batin Allesa yang bingung sendiri dengan siswi siswi yang memenuhi pembatas Koridor sampai sampai melupakan pisycal distancing.
Baru saja ia keluar dari ruang ulangan nya, tapi ia sudah bingung dengan orang orang yang berada di pembatas koridor, ia tatap para siswi itu disepanjang jalan nya, sampai sampai ia tak melihat kedepan.
Bruk...
"Sorry sorry, i don't see you" Ucap Allesa pada lelaki yang baru saja ia tabrak tadi, dalam hatinya ia meringis karena ketidak fokusan nya.
"Gpp, santai aja" Ucap Ken tersenyum menatap Allesa didepan nya, kalau dipikir-pikir, sebenarnya Ken yang nabrakin dirinya ke Allesa.
"Allesa tadi ngomong apa?" Tanya Leon disamping Ken.
"Dia tadi minta maaf gegara dia g liat Ken! Gitu aja lemot lu!" Ucap Lantana.
"IKHH G USAH NGEGAS DONG LANTA! KAN AKUNYA G TAU! G SUKA IKH" ucap Leon lalu bersedekap dada layaknya cewe yang lagi ngambek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You
Fanfiction[Սptսժet ժi malam kamis ataս malam jսm'at] Cօverոყa jan ժicօlօոց ყa, itս akս ხikiո seոժiri გგ __________________________________________________ Apapun bisa terjadi karena adanya kasih sayang dan cinta. Allesa, siswi baru yang mengubah segalanya dar...