18. kpopers

524 142 96
                                    

.
.
----------------Happy Reading-----------------
.
.

Allesa, perempuan Itu tengah tertidur lelap dikamar nya sendiri, keadaan kamar nya tidak gelap seperti biasa, malam ini entah kenapa ia tidak mematikan lampu di kamar nya.

Bruk...

Allesa terbangun dan langsung duduk di tempat tidur nya, ia terkejut kala Pintu kamar nya dibuka kasar oleh Jovan. Ia lihat Jovan masuk ke kamar nya dengan marah atau apapun itu.

"Van..." Ucap Allesa ketika melihat Sehun membuka satu persatu laci dan lemari nya dengan kasar dan mecari cari sesuatu di dalam sana.

"DIMANA! DIMANA LO NYIMPAN NYA HA?!" ucap Sehun dengan lantang dan penuh amarah, Ia terus membuka dan mencari sesuatu di sana dengan resah.

"Apanya yang dimana?" Ucap Allesa menghampiri Sehun dengan keningnya yang berkerut bingung.

"OBAT GUA! DIMANA LO NYIMPAN OBAT GUA HA! DIMANA?!" ucap Sehun lantang menghadap Allesa di depan nya yang sedang bingung.

"Obat? Obat apa an?" Ucap Allesa yang sama sekali tak mengerti maksud dari perkataan Sehun. Seingat nya, Sehun sudah berhenti meminum obat dari dr. Chul 1 bulan lebih.

"OBAT PENENANG GUA! DIMANA LU NYIMPAN NYA HA!"

Sekarang Allesa mengerti, artinya Sehun sekarang sedang merasa tertekan karena sesuatu. Allesa memang tak tahu banyak tentang Sehun, tapi ia yakin sekarang Sehun/Jovan sedang tertekan.

"Van, kenapa? Bilang sama Lesa, Jovan kenapa" Ucap Allesa lembut, tak mungkin disaat seperti ini ia malah ikut ikutan menaikkan suara nya.

"GUA BILANG! OBAT PENENANG GUA DIMANA! NGERTI G SIH!" Ucap Sehun lagi, lalu ia berpaling dari Allesa melanjutkan pencarian nya.

Allesa menarik nafas nya panjang, lalu ia mengeluarkan nya kembali. Ia kemudian menarik senyuman di bibir cantik nya supaya tetap sabar menghadapi sikap Jovan yang memang selalu berubah-ubah.

"Van, sini dengarin Allesa dulu" Ucap Allesa lembut menghampiri Jovan yang menurutnya sedang mengobrak-abrik kamar nya.

"GUA CUMAN MINTA OBAT GUA! TINGGAL DI BILANG LETAKNYA NYA SUSAH BANGET YA HA!" ucap Sehun lagi menatap tajam Allesa di depan nya.

Allesa tersentak kaget karena ucapan Jovan yang begitu lantang pada nya, tapi kemudian ia kembali menarik senyuman di bibir nya sambil menatap Sehun penuh arti.

"Kenapa? Sini cerita sama Allesa" Ucap Allesa lembut.

Tatapan tajam Sehun tadi hilang entah kemana setelah ia melihat tatapan penuh arti dan ucapan lembut dari Allesa, tatapan yang sangat meneduhkan bagi nya.

Bruk...

Jovan ambruk di lantai, ia menopang tubuh nya dengan lutut, kedua kelopak matanya sudah berair entah sejak kapan, lalu ia melingkar kan kedua tangan nya di pinggang Allesa.

"Allesa..." Lirih Jovan menangis dengan wajah menghadap ke kanan menempel di perut Allesa.

Allesa sedikit kaget dengan itu, tapi buru buru ia menormalkan kembali ekspresi nya. Ia bisa menormalkan ekspresi nya, tapi tidak dengan detak jantung nya yang sedang dugun dugun sekarang.

"Allesa... Jovan butuh obat itu sekarang Saa..." Lirih Jovan namun dapat di dengar Allesa dengan jelas.

Allesa menarik nafas nya untuk merilekskan dirinya, lalu ia membuang nafas itu bersamaan dengan kedua tangan nya yang ia letakkan di leher belakang Jovan.

Thank You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang