12. Tempat baru

644 164 78
                                    

Jan lupa vomeent

.
.
.

---------------Happy Reading---------------

Jovan tersadar dari pikiran nya, lalu ia menghela napas panjangnya lelah. Ia menatap kedepan, kening nya berkerut karena jalanan ini, ini bukan jalan yang biasanya ia lewati menuju rumah.

Seketika ia menatap bingung pada Allesa di samping nya, yang ditatap hanya tersenyum manis menanggapi. Jovan ingin menanyakan nya pada Allesa, kemana ia akan membawa nya. Tapi, ia mengurungkan niat nya ketika ia mengingat kalau tadi dokter Kang telah memberikan alamat seorang spekiater pada Allesa. Jadi, ia berpikir kalau Allesa akan membawa nya ke spekiater itu.

Jovan dan Allesa memasuki suatu kompleks, di atas jalan masuk kompleks terdapat tulisan "kompleks Raya Bougenville, RT 05 RW 11"

Allesa berhenti di depan suatu rumah disana, di depan pagar rumah itu terdapat tulisan "RT" Jovan mengerutkan kening nya ketika Allesa membuka pintu lalu keluar dari mobil. Jovan tak ikut dengan Allesa, lagian Allesa tidak mengajak nya ikut juga toh, jadi untuk apa dia ikut.

Jovan menatap Allesa yang berhenti di depan pagar rumah itu, lalu ia membuka pagar rumah itu, masuk ke dalam, dan menghilang dari pandangan Jovan ketika pagar itu di tutup kembali.

...

Allesa menekan bel di samping pintu beberapa kali, tak lama wanita paruh baya keluar dari rumah itu, ia sedikit memicingkan matanya ketika melihat Allesa.

"saya Allesa bu, warga yang pindah bulan lalu ke sini" ucap Allesa tersenyum.

"ohh Allesa, iya iya saya ingat, anaknya Jinwoo kan?" tanya bu RT memastikan.

"i-iya bu" jawab Allesa sedikit canggung. Tak heran jika ibu RT ini mengenal ayahnya Allesa, karena dulu waktu Allesa kecil ia pernah tinggal di sini beberapa tahun.

"ah iya, duduk duduk" ucap bu RT ramah, mereka berdua duduk di kursi yang tersedia di luar rumah.

"ko' namanya Allesa sih, bukannya dulu seingat ibu nama kamu Jisoo ya?" tanya bu RT ketika mereka sudah duduk di kursi.

"diganti bu, ga tau kenapa. Hehee" ucap Allesa bohong, tentu ia sangat tau kenapa namanya di ganti.

"oo. Jadi ada yang bisa ibu bantu?" tanya bu RT.

"saya mau izin bawa temen ke rumah bu, di-dia harus terapi rutin di teman ayah. Tapi, dirumah temen saya ga ada yang mau nganterin terapi. Jadi, dia saya bawa kerumah supaya saya yang nganterin dia terapi" ucap Allesa sedikit gugup.

"temen kamu cowok atau cewek?"

"Laki-laki bu"

"kalo kamu bawa laki-laki kerumah itu rada susah. Emang dirumah temen kamu ga ada orang tuanya jadi kamu harus bawa dia kerumah buat nganterin terapi?"

"orang tuanya ada bu, tapi gimana ya ngomong nya"

"emang kenapa?"

"saya ga bisa jelasin bu"

"emm, emang nama temen kamu siapa? Kali aja ibu tau"

"namanya Aljovan Maximillem bu"

"Jovan? Yang katanya ga waras itu?"

"iya bu, eh ko ibu bisa tau, padahal kan Allesa cuman bilang namanya"

"anak saya satu sekolah sama Jovan, dia sering cerita tentang temen kamu itu. Katanya Jovan di jauhi di sekolah karena pecandu kan?"

Thank You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang