28. Kenapa?

361 99 72
                                    

Jangan lupa vote and komen yaaa

.
.

------------------ Happy Reading ------------------

"Mamah, Popy, kalian ngapain disini?"

Seketika, Mawar dan Popy menatap terkejut pada pria yang berdiri di ambang pintu, si pemilik suara bariton itu melangkah masuk menghampiri istri dan anaknya disana.

"Pah, kirain siapa," ucap Mawar menghela nafas lega.

"Papah udah dateng ya, ko pulang nya cepet?" tanya Popy menatap jam tangannya.

"Heem, papah pulang duluan. Lagian, semua kerjaan papah disana udah beres," ucap Jony lalu duduk di atas tempat tidur Jovan sambil terus menatap anak dan istrinya.

"Kalian ngapain sih?" tanya Jony pada mereka.

"Tau tuh mamah, panggil panggil terus langsung nyuruh aku beresin ini," sehut Popy kesal sendiri pada mamah nya.

"Heh! Ini demi kebaikan kamu juga tau," ucap Mawar menatap nyalang putrinya itu.

"Pah, kira-kira dimana ya Violet naroh nya," sambung Mawar berbicara pada suaminya.

"Naroh apa nya?" tanya Jony

"Ikhh, itu loh pah, surat wasiat. Kira kira dimana yah pah dia naroh, dari tadi dicari sampe sekarang ga nemu nemu," ucap Mawar sambil terus mencari cari surat itu di lemari Jovan.

"Ya mana papah tau," jawab Jony, lalu pria itu merebahkan dirinya di atas kasur empuk Jovan.

"Pah, gamau bantuin Popy rapiin ini semua kah?" tanya Popy menatap Jony tanpa menghentikan kegiatannya.

Jony menatap anak perempuan nya, lalu ia terkekeh sambil bangun dari tempat tidur itu. Ia berjalan menghampiri pakaian pakaian Jovan yang sudah berserakan dilantai. Lalu, pria berumur itu memunguti nya dan meletakkan tumpukan pakaian itu di dekat anaknya.

Jika kalian pikir Jony hanya membantu memunguti pakaian itu, kalian salah. Setelahnya, Jony duduk di lantai tak jauh dari Popy untuk melipat atau merapikan pakaian Jovan bersama-sama.

"Adeeen!!" teriak bi Ijah di bawah kala tuan mudanya memasuki rumah.


...


"lu dah akrab sama mereka?" tanya leader itu.

"tenang, kita udah akrab ko," ucap perempuan yang lebih tinggi dihadapan nya.

"yoi, akrab banget malah." tambah cewe yang lebih pendek disamping perempuan tinggi tadi.

"bagus, besok pas pulang sekolah, bawa dia kesini, pas udah, lo boleh pergi ato mau nyaksiin gimana kita nyakitin dia," ucap Leader itu pada mereka.

"ohoo, tentu dong kita berdua bakalan nyaksiin gimana dia terluka," ucap perempuan yang lebih pendek itu.

"Liat aja nanti apa yang bakal kita bertiga lakuin kedia, ini akibatnya dia dekat sama Jovan,"

...

Bruk...

"Kalo jalan itu liat liat," ucap lelaki berbadan agak tinggi itu sedikit lantang sambil menatap Hesul. Di tangan lelaki itu terdapat handphone yang masih berada di roomchat suatu aplikasi.

Thank You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang