¡Jan lupa Voment yaa¡
.
.------------------ Happy Reading -----------------
"Saa...!" panggil Jovan kala memasuki kediaman Allesa Jovanka itu.
"Di atas...!" sahut Allesa.
Jovan mengangguk, lantas ia berjalan menaiki tangga menuju lantai dua. Dibukanya pintu kamar Allesa, menyapu habis ruangan itu dengan tatapannya. Tak ada siapa pun disini. Jovan mengerutkan kening, sebelum akhirnya ia memilih memasuki kamar Allesa dan berjalan menuju kamar mandi yang tertutup pintu.
"Sa.... " panggil Jovan kala ia membuka pintu kamar mandi yang tak terkunci.
Tak ada siapa pun, lagi-lagi seperti itu. Kembali ia mengerutkan kening menerka-nerka keberadaan Allesa. Hingga akhirnya, satu ruangan terlintas dibenaknya, membuat kaki jenjang Jovan melangkah atas suruhan kerja otaknya.
"Sa.... " panggil Jovan lagi lelaki itu membuka pintu ruangan serba guna.
Benar saja, Allesa ada disini. Gadis itu sekarang tengah melipat jemuran yang ada di hadapannya.
"Iya, kenapa?" tanya Allesa tak menatap Jovan.
"Keluar yu!" ajak Jovan sambil mengambil salah satu sneaker Allesa dari dalam lemari.
"Kemana?"
"Ikut aja kenapa si," ucap Jovan yang mulai jengah dengan gadisnya ini. Pasalnya, sangat sulit mengajak Allesa keluar rumah.
Allesa tertawa, lalu ia berdiri meninggalkan semua jemurannya begitu saja. "Bentar ya! Allesa ganti baju...!" ucap Allesa berlari keluar ruangan.
Jovan tersenyum, sebenarnya bisa saja Allesa langsung ikut dengannya tanpa harus mengganti baju, karena perempuan itu sudah mengenakan Jeans panjang dan kaos abu-abu. Tapi, ya sudahlah.
...
"Gua harus semangat. Ini demi hidup gua sendiri," menolong Lisha.
Seperti biasa, gadis berpony itu tengah membagikan brosur-brosur di tempat keramaian. Seperti sekarang, ia berada di suatu tempat yang lagi hits dikalangan muda-mudi. Tempat ini baru saja dibuka minggu lalu. Em... Disini seperti suatu rumah yang disetiap ruangannya menyediakan berbagai sport foto menarik.
Melihsa Khailis, gadis 18 tahun yang hidup sebatang kara. Awalnya, dia adalah gadis manja yang memiliki harta melimpah. Gadis yang sangat suka menghabiskan harta orang tuanya dengan berbelanja barang mewah. Tak sembarangan, ia bahkan pernah bersekolah di School Of Performing Arts Seoul di Korea sana, sebelum akhirnya ayahnya dipecat dari pekerjaan yang membuat Lisha dan ibunya terpaksa pulang ke Indonesia.
Berkenalan dengan Lisha. Dulunya dia adalah anak tunggal di keluarganya. Ayahnya seorang Bendahara di perusahaan yang memproduksi dan mengimpor kain-kain. Salah satunya, mereka menginpor kain untuk butik KQ Fashion. Sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang bisa dikatakan sedikit boros.
Mereka adalah keluarga yang harmonis. Ayah Lisha sangat menyayangi Lisha dan istrinya, sampai-sampai ia rela menggelapkan uang—korupsi—perusahaan bosnya demi memenuhi keinginan Anak dan istrinya.
Perlakuan ayah Lisha bertahan hingga satu tahun, sampai akhirnya ayah Lisha dipecat dari pekerjaan karena ketahuan korupsi. Atas tindakannya, ayah Lisha dijatuhi hukuman 5 tahun penjara dengan bukti penggelapan uang senilai Rp1,2 miliar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You
Fanfiction[Սptսժet ժi malam kamis ataս malam jսm'at] Cօverոყa jan ժicօlօոց ყa, itս akս ხikiո seոժiri გგ __________________________________________________ Apapun bisa terjadi karena adanya kasih sayang dan cinta. Allesa, siswi baru yang mengubah segalanya dar...