10. Pelukan

741 174 63
                                    

Jangan lupa vote and komen

.
.

---------------Happy Reading---------------


Allesa berjalan terburu buru ke kelas untuk mengambil tasnya. Lalu dengan buru buru ia keluar lagi setelah merapikan dan mengambil tas nya. Sebenarnya ke adaan sekolah tidak sepi-sepi amat, karena hari ini hari sabtu jadi pulang lebih awal dari hari lainnya kecuali Jum'at. Sebagian dari murid murid memilih untuk tetap di sekolah, sekedar bermain basket atau semacam nya.

Ia lihat dilapangan beberapa orang sedang bermain basket, tak hanya itu, ada juga yang sekedar duduk di sisi lapangan untuk melihat.

Allesa baru saja dari kantor kepala sekolah, disana ia menghabiskan waktunya mengisi beberapa dokumen, mencatat buku pelajaran yang ia tidak punya, mengukur baju, mengisi identitas dan terakhir ia ditanya tanyai tentang berita tadi pagi.

Ia ke kantin sebentar untuk membeli minum, ia kira kantin sepi. Tapi ternyata, di kantin banyak siswa(i), entahlah apa yang mereka lakukan.

"eh, lu tau ga, tadi gua liat Jovan ke gudang belakang sekolah, pasti dia minum disina" ucap salah satu siswi yang sedang berbincang dengan temannya.

"hemm,,, artinya, pasti Ken ama temen temennya ngebully Jovan lagi, biasanya kan habis dibully Ken, Jovan bakalan ke gudang belakang sekolah buat nenangin diri. Yakan" sahut temannya.

"mau beli apa nak?" tanya pemilik stand kantin ketika ia melihat Allesa hanya berdiri di depan stand nya.

"oh, i-iya" Allesa kaget. "Allesa mau air putih aja. Heheee" sambung Allesa sambil nyengir. Lalu ia berjalan ke kulkas minuman untuk mengambil air mineral botol.

"berapa?" tanya Allesa menunjukkan dua botol air mineral di tangannya.

"7 ribu" ucap pemilik stand tdi. Allesa mengambil uang kertas ungu di kantong nya yg juga terdapat iphone kesayangan nya.

"ini, makasih ya. Kembalian nya ambil aja" ucap Allesa memberikan duit 10k, lalu ia berbalik tanpa menunggu respon pemilik stand itu.

"yahh ko pergii, kan belum ucapin terimakasih" monolog pemilik stand tadi.

...

Jovan duduk bersandar pada tembok gudang sekolah. Tak ada orang yang mau datang ke sini karena semua orang sudah mengklaim bahwa tempat ini adalah tempat Jovan menenangkan diri.

"KENAPA SIHH HIDUP GUA GINI BANGEET!! APASIH SALAH JOVAN KE ORANG-ORANG!!" teriak Jovan prustasi, ia menarik narik rambutnya kuat, tak tahan lagi dengan takdir nya.

"MAH! KENAPA JOVAN GA PUNYA KEBERANIAN KAYA YANG LAIN MAHH! KENAPA JOVAN HARUS JADI PENGECUT GINI MAHH! kenapa mahh... Kenapa!" Ucap Jovan merilih.

"BAHKAN JOVAN MENANGIS UNTUK HAL SEKECIL INI!"

"JOVAN JUGA MAU MAH KAYA YANG LAIN! GA DIBULLY KAYA JOVAN! JOVAN JUGA MAU MAHH!!" Jovan meneteskan air matanya, ia meratapi takdir nya ini yang tak kunjung membuat nya bahagia.

"KETIKA UDAH ADA YANG MAU TEMENAN SAMA JOVAN, KENAPA DIA BERHIANAT MAHH! KENAPA MAHH!!" ia menundukkan kepalanya, bertelungkup di antara kedua tangannya dan lutut nya. ia menangis, Ia menarik nafas dalam dalam untuk menenangkan dirinya. Tapi, cara tadi bukanlah dirinya.

Jovan mengambil pisau lipat di kantong celana nya, ia membuka lipatan pisau tersebut lalu menggores kan nya pada tangannya.

"Van, Jovan ngapain?" ucap seseorang lembut yang ikut duduk disamping Jovan sambil meletakkan air mineral botol nya di samping kirinya. Sapa?....

Thank You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang