25. Perempuan Itu....

345 107 59
                                    

Jan lupa tinggalkan jejak yaa

.
.

------------------ Happy Reading -------------------


Hari ini hari senin, hari dimana semua murid berkumpul di lapangan sekolah, selain untuk mengikuti upacara bendera, mereka juga akan mencari kelas mereka masing-masing setelah selesai upacara, seperti sekarang, murid murid tengah bergerombolan untuk melihat keberadaan nama mereka di kertas yang sudah tertempel di dinding dinding kelas.

Oh iya, sekarang di SMA smart high school semua murid nya telah diperbolehkan turun kembali seperti biasa, termasuk para murid tahun ajaran baru. Kenapa begitu? karena setelah 1 minggu lebih, di kota ini tak ada lagi penambahan korban covid-19, yang artinya di kota ini sudah bebas dari covid-19. Semoga kota kita juga ky gini, amin....

Oh iya, Soal 2 murid baru waktu itu, bu Susi telah menginformasikan kalau 2 murid baru itu nanti akan datang pada hari selasa, artinya, 2 burid baru itu datang besok. Selain itu, bu Susi juga mengatakan kalau 2 murid baru itu akan satu kelas.

"dah dapet kelas nya?" tanya Sehun yang baru saja datang setelah ia menemukan kelas nya.

"beluum" ucap Allesa menatap Sehun yang tersenyum pada nya.

"ooh, sini deh, gua bantu cari" ucap Sehun lalu menggenggam jemari Allesa membawa perempuan itu pergi dari sana.

"nah, disini ada ga?" ucap Sehun melepaskan genggaman nya kala ia dan Allesa berhenti di depan kelas 12 IPA 2.

Allesa menatap Sehun sebentar dengan kedua alis yang tertaut, Sehun tersenyum, lalu Allesa melangkah maju untuk melihat list nama siswa(i) disana, di sini tak terlalu di geromboli murid-murid, jadi dengan mudah Allesa bisa melihat list itu.

Absen 1 sampai 6 berisi nama nama yang sama sekali tidak ia kenali, hingga akhirnya, tatapan nya tertuju pada absen 7 dan 8, disana tertulis Jelas nama yang ia cari. Absen 7 dengan nama Aljovan Meximillem, dan absen 8 dengan nama Allesa Jovanka.

Apa ini? Ini kebetulan?

Allesa mundur, lebih tepatnya mendekati Sehun, ia tatap lelaki yang berdiri di belakang nya bermaksud meminta kejelasan.

"apa?" tanya Sehun mengedikkan bahu nya.

"ko absen kita atas bawah? Apa Sehun yang-"

"Ho'oh, Gue yang lakuin ko, waktu itu gua bilang ke guru guru buat satuin kita dikelas yang sama" Sela Sehun, lalu ia merangkul Allesa membawa perempuan itu berjalan turun ke lantai 2 sekolah.

"terus, guru guru nya pada mau gituh?" tanya Allesa menatap lawan bicara nya itu.

"iya yalah pada mau" jawab Sehun dengan santai.

"jangan bilang kalau Sehun nyogok mereka" ucap Allesa yang masih menatap lawan bicara nya itu walau yang di tatap tak menatap balik.

"yaudah, kalo gitu gua ga akan bilang"

"jadi bener kalo Sehun nyogok mereka?"

"Ho'oh" ucap Sehun tertawa sambil menatap gadis disamping nya yang menatap jengkel pada nya.

Allesa cereboh, bahkan sangat cereboh, bisa bisa nya ia tak menghiraukan tatapan-tatapan tajam itu saat ia berjalan ke lantai dua, ditambah, saat ia hanya melihat melihat 8 list siswa-siswi di kelasnya, kenapa tidak sampai habis?! Kalau saja ia melihat daftar nama itu sampai habis, maka ia akan gembira sekaligus akan sedih nantinya, yap, nantinya...

...

5 perempuan itu tengah berada di rooftop sekolah, 3 orang sahabat dan 2 orang sahabat, mereka sedang merundingkan sesuatu.

Thank You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang