24. Bukan tak mau menunjukan, tapi.....
awan berdiri tepat di sebuah rumah sederhana dengan plang besar berwarna hitam yang bertuliskan 'rumah panti bersama'. senyum dibibirnya mengembang, awan lantas melangkahkan kakinya masuk ke sana. Menginjakan kakinya pada anak tangga yang tak banyak hingga sepatunya berhasil menyambut hamparan rumput-rumput kecil di pekarangan rumah panti itu.
"kak awan!!!!!"
Awan berjongkok lalu menyambut seorang anak kecil yang berlari riang kearahnya. Menerjang nya dengan sebuah pelukan erat nan keras yang bisa saja membuatnya jatuh jika ia tak punya pertahanan kuat. Awan mengusak lembut pucuk kepala anak itu, "halo leo! Kangen banget ga sama kak awan?" ucap awan pada anak kecil berwajah setengah blasteran yang bernama leo itu.
Leo mengerucutkan bibirnya kebawah, matanya menampakan binar-binar, "leo kangen banget sama kak awan! Temen temen yang lain juga kangen sama kak awan. Kak awan ga pernah lagi main kesini. Kami mau banget main sama kak awan, sampai merengek ke ibu panti. Tapi kata ibu panti, kak awan lagi belajar buat jadi superhero yang bakal nolongin kita disini. Jadi kami engga rewel lagi." Cerita leo, yang awalnya terlihat sedih namun berubah menjadi ceria kembali.
Awan terkekeh, lantas sekali lagi mengusak lembut pucuk kepala leo, "anak hebat. ayo kita masuk. Kak awan mau masakin kalian!" Ucapnya membuat leo meloncat-loncat senang dan meraih tangan awan. Menariknya dengan antusias, mencipta kekehan kecil keluar dari bibir milik awan.
Awan menatap anak laki-laki bernama leo itu, hatinya menghangat sekaligus haru. "Kak awan liat, leo semakin tinggi, ya???!" Puji awan membuat leo tersenyum bangga.
"leo sering minum susu akhir-akhir ini. Supaya leo bisa cepat besar kayak kak awan dan bantu kak awan untuk jadi superhero!" Jawab leo, lalu dengan tangan kecilnya bergerak membuka pintu. Menampilkan ruang tengah rumah panti yang sederhana yang tengah di penuhi banyak anak kecil yang sedang bermain disana. Ditemani seorang wanita, yang sudah awan kenal sejak lama.
semua anak kecil yang tadinya tengah bermain refleks menoleh pada awan dan leo yang tengah berdiri diambang pintu panti, "KAK AWAN!!!!" pekik anak-anak itu lalu menyerbu awan dengan pelukan. Mereka mengelilingi awan, berebut untuk bisa memeluk tubuh awan. Tinggi mereka semua hanya sebatas pinggang, membuat awan terkekeh sendiri karna terlalu merasa gemas.
Pandangan awan tertuju pada seorang wanita yang masih berdiri diruang tengah, memandangnya dengan senyuman kecil seraya menggelengkan kepala. "bantuin dong." Ucap awan tanpa suara. Membuat wanita itu terkekeh lantas mendekat kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]1.tongkrongan dunia : rumah ke rumah
Teen Fictionterlalu sibuk berkelana, singgah dari rumah ke rumah, anak-anak terkadang suka lupa. ada 'pulang' yang selalu menanti mereka dengan tangan terbuka. 26 Oktober 2019- 29 Oktober 2020 {dunia tongkrongan new version} ©2020 || dunia.series || vol.1