72. He never tell the story.

214 70 13
                                    

Chapter 72. He never tell the story.


antariksa duduk didepan ruang dokter spesialis kejiwaan, dimana antariksa tadi melihat Sagi masuk ke sana bersama kedua orangtuanya. Hari ini, antariksa putuskan untuk bicara pada satu satunya kepala yang tampak paling mengerti semua yang terjadi beberapa hari belakangan ini. Terutama, semua hal yang terjadi pada semesta, abang tertua mereka, yang kini masih terbaring sakit, yang antariksa dan anak anak sendiri tidak tahu sakit apa sebenarnya. Luka apa yang sebenarnya melukai abang tertua mereka?

Antariksa hanya tidak bisa menunggu lebih lama, tidak mau menahan ketidaktahuan didalam hatinya yang bisa membuat terciptanya perkiraan buruk yang menakutkan. Antariksa hanya.... tidak ingin kehilangan apa yang sudah menjadi keluarganya.

karna sungguh, bertahan di tengah ketidaktahuan adalah sebuah hal yang mustahil bisa dilewatinya. Karna rasanya jauh lebih sakit dibandingkan ketika kita mengetahui segalanya. Setidaknya, ada diskusi disana, ada solusi, ada tindakan. Tidak seperti ini. Antariksa... hanya tidak bisa.

Antariksa pernah berada diposisi ini, dimana pada akhirnya itu membuatnya jauh dari keluarganya dirumah, terutama sang kakak. Bertahan pada satu cerita kosong, dimana ia hanya percaya bahwa kakaknya adalah sumber masalahnya. Namun nyatanya, tidak seperti itu. Dan rasanya pahit sekali, rasa bersalah itu... tidak enak.

"Antariksa?"

Antariksa mendongak lantas mendapati sagi dihadapannya, "can we talk?" ucap antariksa cepat, membuat Sagi tersenyum kecil seraya mengangguk.

"ya, boleh." Ucap Sagi, "mau dimana?" Tanya Sagi, "disini?"

Antariksa mengangguk, maka setelahnya, Sagi mendudukan dirinya disebelah semesta. Mereka sama sama terdiam untuk beberapa saat. Masing-masing sibuk memandangi kedua kaki mereka yang berpijak pada lantai keramik rumah sakit. Antariksa berusaha mengatur emosinya, menjaga agar ia bisa menahan diri untuk lepas kendali, karna antariksa tahu, kalau disini... tidak hanya dia sendiri yang frustasi.

"gue boleh tanya.... kenapa semesta ga mau ketemu sama kita? Kenapa dia ga mau kita tahu apa yang terjadi?" tanya antariksa, setelah beberapa menit tadi ia terdiam, menatap kearah sagi yang tak menatap antariksa sama sekali. Antariksa dapat melihat sebuah senyum kecil tercipta dibibir Sagi lagi.

"sa, lo pernah ga merasa bertanggung jawab atas segala kejadian buruk dan jahat yang ada dibumi?" Tanya Sagi, tak menjawab pertanyaan antariksa sama sekali.

[✔]1.tongkrongan dunia : rumah ke rumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang