22. Tentang apa yang membuatnya benar-benar terluka.
"Gua pikir, rasa sakit gua bakalan ilang setelah hari itu berlalu. Tapi ternyata gua salah." Ucap bintang, kini jauh lebih tenang dari sebelumnya. Bintang, orbit dan awan masih di balkon, masih dikunciin dari luar entah sampai kapan? dan bintang tak masalah kapan balkon itu akan dibuka, selama bintang masih bisa bertahan untuk membuka luka lamanya, bintang rasa tak masalah.
"kenapa lagi tuh, si anjing?" Tanya orbit kesal, tidak habis pikir kenapa seorang oknum bernama baskara bisa berbicara sampai sebegitu jahatnya pada seseorang yang sudah menemaninya bermain musik, belajar musik, bahkan menikmati musik bersama dan memenangkan lomba musik bersama meski hanya lomba kecil. Lalu menghempas bintang begitu aja, hanya karna kesalahan tidak sengaja, yang bintang lakukan?
aneh.
Bintang terkekeh, "setelah hari itu, gua sama baskara udah kayak orang yang ga kenal. Hal-hal yang ga enak selanjutnya bukan lagi keluar dari mulut baskara, tapi dari mulut-mulut satu penghuni sekolah. Ternyata, rekaman senar gitar putus gua udah menyebar ke seantero social media. Jadi bahan guyonan orang-orang. Mereka pada manggil gua dengan sebutan senar putus dan jujur, dipanggil begitu, gua makin teringat sama ucapan baskara dan gua semakin merasa malu." Cerita bintang.
"Gua pernah sekali marah sama mereka ketika mereka manggil gua dengan senar putus. Lo tau mereka bilang apa ke gua?" Ucap bintang lagi.
"Mereka bilang apa?" Cicit awan, menatap awan dengan ringisan tertahan. Tak heran kenapa bintang tak pernah mau menunjukan bakatnya ke orang-orang di bidang musik. Apa-apa yang pernah terjadi di masa SMA nya pasti begitu membekas di benaknya.
"mereka bilang gua berlebihan. Mereka bilang gua baperan. Karna mereka menganggap mereka cuma bercanda, dan gua ga berhak untuk merasa terbully dengan hal yang 'begitu doang'" Ucap bintang, membuat orbit tersentak. Akhirnya mengerti kenapa bintang tersulut karenanya siang tadi?
"Lucu, mereka pikir, bullying itu cuma bullying fisik. Dimana orang-orang superior menindas dan memukuli orang orang lemah. Padahal, ga cuma itu. Ada bullying verbal. Bullying lewat kata-kata dimana kita bisa terluka parah karna kata-kata mereka yang luar biasa jahat." Ucap bintang.
"bullying fisik sama bullying verbal itu sama. Sama sama bisa nyakitin lo. Sama sama bisa ngebunuh lo. Ga ada bedanya. Sama sama tindakan jahat. Bullying fisik, lo ditusuk saat itu juga, lo dipukulin saat itu juga, lo bisa kritis saat itu juga bahkan lo bisa mati saat itu juga. Sedangkan bullying verbal? lo mungkin ditusuk hari itu, lo mungkin dipukulin hari itu, mungkin lo berdarah darah hari itu, tapi lo belum tentu mati hari itu juga. Luka tusuk yang ada, luka pukul yang ada akan terus membekas dan membesar seolah lo sengaja dibunuh pelan pelan dan dibuat sekarat dengan kata kata mereka disisa hidup yang lo punya." Jelas bintang, nadanya penuh penekanan. Terselip rasa marah disana.
"Sampai yang tadinya cuma mereka yg nindas lo, lo sendiri jadi ikut-ikutan nindas diri lo sendiri dan mungkin berujung memilih untuk melakukan yg engga engga karna kata-kata jahat mereka. Bullying verbal ini belum banyak diperhatikan dengan bener sama orang, mereka yang suka bullying secara verbal sering sembunyi dibalik kata bercanda, sering berlindung dari kata 'baperan'" Kata bintang lagi.
Bintang terkekeh, melihat bagaimana lucunya hidup yang ia miliki selama ini?
"Kenyataannya, seorang pelawak ternama pernah bilang, ketika kita bercanda, kita juga harus perhatiin orang yang kita ajak bercanda. Kalau orang yang lo ajak bercanda itu ketawa, berarti lo emang lagi bercanda. Tapi, kalau candaan lo malah bikin orang sakit hati, tandanya, itu bukan lagi bercanda. Itu namanya menghina, mengolok-olok. Bullying. Bahkan pelawak ini bilang, ketika dia bikin konten lawakan yang temanya 'nge roasting orang' harus minta izin dulu ke orangnya. Kira-kira kelewatan ga candaan dia untuk orang tertuju? Kalo kelewatan, dia bakal ubah." Ucap bintang lagi, lalu menatap orbit dan awan bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]1.tongkrongan dunia : rumah ke rumah
Fiksi Remajaterlalu sibuk berkelana, singgah dari rumah ke rumah, anak-anak terkadang suka lupa. ada 'pulang' yang selalu menanti mereka dengan tangan terbuka. 26 Oktober 2019- 29 Oktober 2020 {dunia tongkrongan new version} ©2020 || dunia.series || vol.1