O8. dipertemanan pasti ada yang paling waras diantara yang lainnya.
"Bulan!"
Bulan yang lagi duduk gelosoran ditaman rumput depan gedung rektorat sambil main game refleks menoleh lantas mendapati hujan yang tengah berlari kearahnya, "sini, jan. Abis ngapain lo keringetan begitu?"
"biasa, abis dari sekret mapala, mahasiswa pecinta alam. Ada kegiatan menanam lima puluh tanaman obat sumbangan dari beberapa mahasiswa untuk mendukung penghijauan kampus." Jawab hujan, seraya turut menidurkan tubuhnya di hamparan rumput.
"buset banyak itu." Ucap bulan, hujan mengangguk.
"lumayan, mana tadi pengurus yang dateng dikit. Jadi ya.. gitulah, capek." Kata hujan. "eh denger-denger kampus mau ada agenda pelatihan dosen ya? Jadi bakal diliburin sekitaran dua minggu." Kata hujan lagi.
Bulan mengangguk tanpa mengalihkan atensinya dari arah handphone, "Iya, denger denger begitu. Desas desusnya udah rame di grup angkatan jurusan gua. Dapet bocoran dari mantan anak lembaga yang masi punya adek-adek-an yg masih aktip dilembaga." Ucap bulan.
"pulang kagak lu?" Tanya hujan. Bulan refleks mempause gamenya, lalu menatap hujan dengan seringaian dibibirnya.
"Mana ada si gua pernah pulang pas libur? Anak anak rumah dunia juga palingan kagak pulang diwaktu libur dua minggu itu. Jangankan diwaktu libur yg cuma bentaran, liburan akhir semester aja anak-anak ga pulang. Emangnya lo pernah liat anak-anak balik ke kampung pas liburan selama tinggal satu atap?" Ucap bulan membuat hujan sepenuhnya terdiam.
"ah, iya juga, ya. Kita Tipikal anak-anak yang lebih suka mendekam dikontrakan dan sibuk terjebak dengan kegiatan kampus macam ukm atau organisasi. Atau sibuk sama kerjaan macam bang angkasa dan bang gus. Atau sibuk dikomunitas macam bang esta yang sibuk dikomunitas filmnya." Ucap hujan.
"jangan lupa sama si ambis, bang antariksa. yang lebih demen ikut nongkrong dan ikut agenda diskusi sama perhimpunan calon dokter. Atau langit, yang suka ikut kelas kepenulisan diluar kampus." Ucap bulan, "kita ini tipikal anak-anak kurang ajar, yang ga demen pulang dan lebih milih main karena terlalu asik merantau. Baru inget pulang, kalau duit yang dipegang habis." Ucap bulan.
"atau anak-anak yang emang sengaja menghindari kata pulang." Balas hujan. Membuat bulan mengangguk setuju. "balik, yuk? Dah mo maghrib." Ucapnya lagi.
Bulan mengangguk, "ayoklah. Tapi beliin titipan anak-anak dulu. soalnya kita doang bedua yang masih diluar." Ucapnya.
Hujan mengangguk, "emang pada nitip apaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]1.tongkrongan dunia : rumah ke rumah
Novela Juvenilterlalu sibuk berkelana, singgah dari rumah ke rumah, anak-anak terkadang suka lupa. ada 'pulang' yang selalu menanti mereka dengan tangan terbuka. 26 Oktober 2019- 29 Oktober 2020 {dunia tongkrongan new version} ©2020 || dunia.series || vol.1