37. trying to.... change

517 110 68
                                    

37. trying to.... Change.

jujur, setelah membaca email anonim yang ia Terima dengan inisial pengirimnya adalah -bintang baru itu, orbit kepikiran sekaligus merasa bimbang. Orbit bimbang harus mulai kapan untuk mencoba berubah pelan-pelan. Tapi pada akhirnya, orbit disini sekarang. Di sebuah taman utama yang letaknya didepan gedung jurusannya yang dijadikan tempat janjian untuk mengerjakan tugas kelompok.

Iya, setelah berdebat dengan isi pikirannya, pada akhirnya dengan kesiapan yang seadanya, orbit ada ditempat kerja kelompoknya. Belum ada siapapun, baru ada dirinya saja. Ini adalah pertama kalinya orbit hadir paling pertama setelah sekian lama ini ia tidak pernah melakukannya. Orbit menidurkan tubuhnya di hamparan rumput taman, menjadikan lengannya bantalan kepalanya sendiri. Matanya fokus menatap rindang nya daun-daun pada pohon yang ada diatas kepalanya. Orbit bahkan melihat ada beberapa buah jambu yang sudah matang dan siap untuk dimakan. Warnanya merah merekah, segar sekali melihatnya.

Namun pandangan orbit kemudian terganggu dengan kemunculan seorang gadis yang menatapnya. "Hai? tumben banget pertama dateng." Ucap gadis itu yang kemudian duduk disamping orbit yang lagi tiduran.

"Ah iya, nih, Nova. Ga tau kesambet apa." Ucap orbit seraya mendudukan dirinya, seraya memperhatikan gadis yang ia panggil Nova itu. Nova tengah mengeluarkan laptop dan kemudian menyalakan nya. Membuat orbit mengedar menatap ke sekeliling, dan kembali menatap Anova, teman satu kelompoknya.

"Ini langsung mulai ga nunggu yang lainnya dulu?" Tanya orbit dengan dua alis tertaut. Nova menatap orbit sebentar lalu kembali menatap laptopnya seraya terkekeh.

"yang lain? Siapa?" Tanya Anova.

Orbit terkekeh kecil, "ya temen satu kelompok kita lah Anova. Masa hantu sih" Ucapnya gemas sendiri. Anova terkekeh sekali lagi.

"Gatau. Dari kemarin juga gini. Aku sendiri aja yang ngerjain." Ucap Anova yang mampu membuat orbit melongo ditempat.

"Kok? Terus yang pada koar koar digrup untuk dateng kerja kelompok itu ga dateng juga kemarin? jadi mereka cuma desak gue aja tapi dia sendiri ga dateng?" Tanya orbit, nada bicaranya mulai kesal.

Anova mengangguk, seraya menyentuh dahi orbit yang mengkerut. Mengurutnya, demi menghilangkan kerutan di dahi milik orbit seraya terkekeh, "ya gimana? Namanya juga kebiasaan mengandalkan orang lain." Ucap Anova. Orbit tertegun, memperhatikan wajah Anova dari dekat. Lalu membuang pandangannya sebal.

"ya gimana ya, gua kesindir juga nih sama omongan lo." Ucap orbit, merajuk seraya menggoyang-goyangkan kakinya yang berselonjor.

Anova lagi-lagi terkekeh, dan itu membuat orbit merasa heran. Padahal tingkahnya tidak lucu-lucu amat, atau bahkan tidak ada yang lucu sama sekali. Tapi baru beberapa menit gadis bernama Anova ini duduk bersamanya, gadis itu sudah tertawa berkali-kali.

"Orbit itu beda dari yang lain. Orbit itu sebenernya suka bantuin orang, tapi kebanyakan menahan dirinya. Atau sukanya diem diem aja. Aku sama orbit udah sering satu kelompok bareng, hampir disemua mata kuliah. Ajaibnya meski ga nyusun jadwal bareng, ga pernah kenal sebelumnya, selalu kedapetan sekelas terus. Urutan nama kita jauh, tapi kalau dipanggil untuk buat kelompok, pasti nama kita selalu kesebut barengan." Ucap Anova dengan senyum kecil dibibirnya.

"aku ga pernah marah sama orbit setiap kali mangkir kerja kelompok, karna aku tau pasti pada akhirnya orbit bantuin juga. Kayak sekarang. Walaupun orbit bukan temen main Nova, tapi hampir setiap hari kita ketemu dikelas, diskusi bareng dan Nova jadi tau gimana sifat dan sikap orbit kalau lagi belajar bareng. Orbit itu bisa, cuma kebanyakan menahan dirinya. Gatau kenapa." Ucap Anova, orbit menghela nafas.

[✔]1.tongkrongan dunia : rumah ke rumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang