warn: long chapter, sebagai tanda permintaan maaf karna sudah tidak up hampir dua minggu. Sorry for typo(s)! Enjoy!🧡🧡
🔆🔆🔆🔆🔆🔆🔆🔆🔆🔆🔆🔆🔆🔆
61. ngobrol, time flies so fast.
Mobil sagi tepat berhenti didepan rumah dua tingkat yang dikenalinya sebagai kontrakan dunia, tempat dimana teman seperjuangannya tinggal, semesta. "langsung istirahat ya lo berdua. jangan begadang, kalo ga bisa tidur, paksain tidur." Ucap sagi pada semesta yang duduk disampingnya dan auriga yang duduk dibagian belakang mobilnya.
Keduanya mengangguk dalam diam, "makasih, gi. Sampein juga ke ben, ya? Makasih udah ngurus tugas akhir gua sama nganterin pragi balik." Ucap semesta.
Sagi mengangguk, selepasnya, semesta dan auriga keluar dari mobil. Ketika klakson mobil sagi dibunyikan, mobil itu melaju pergi dari hadapan mereka berdua. Semesta menatap auriga, lalu menepuk pucuk kepala auriga agak keras agar auriga yang menunduk itu mengangkat kepalanya, kemudian ia merangkul erat anak itu. Membawanya berjalan berdampingan memasuki halaman kontrakan. Semesta mendongak, menatap kearah balkon tanpa sengaja. Senyumnya mengembang begitu mendapati angkasa, antariksa serta betelegeuse yang tampak tengah berbincang disana. "habis ini lo bersih bersih, ya? sampai kamar langsung tidur. Inget, harus nyiapin tenaga, gua mau ajak lo tempur." Ucap semesta.
Auriga mengangguk, semesta membiarkan adiknya itu masuk lebih dulu. Baru saja auriga sampai didepan pintu, anak itu sudah kembali lagi. Mencipta kejut pada diri semesta ketika auriga baru saja memberi pelukan hangat, pelukan erat dari seorang adik kepada kakaknya, bro hug. Semesta terkekeh, seraya menepuk pundak auriga, "kenapa, nih?"
"thank you, bang." Ucap auriga, lalu melepas pelukannya, "ketika nanti ada kesempatan, gua mau gantian. gua mau gantian pasang badan buat lo yang udah dengan sukarela bantu gua." Ucap auriga dengan senyum lebarnya.
Belum sempat semesta menjawab, anak itu sudah kembali memasuki rumah. Meninggalkan semesta dengan senyum kecil yang tercipta dibibirnya. Semesta memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana lalu menghela nafas. Kini merasakan beban berat dikedua sisi bahunya, lalu turut memasuki rumah. Menaiki anak tangga dengan langkah cepat menyusul teman-teman satu angkatannya yang tengah sibuk dengan masing-masing tugas mereka.
semesta membuka pintu balkon yang tertutup, membuat seluruh pasang mata yang sedang sibuk itu menatap kearahnya. Dan hal yang pertama ia dapat dari teman satu angkatannya adalah sebuah senyuman hangat. "sini duduk lo, capek banget pasti." Ucap antariksa seraya menepuk lantai kosong disebelahnya.
Semesta bergabung lantas memperhatikan satu persatu teman temannya yang asik mengerjakan tugas. Senyumnya mengembang, mendadak ada rasa hangat di sekitar dadanya, mendadak ada rekaman memori yang terputar dikepalanya. "udah lama banget ga duduk bareng berempat, biasanya selalu dibarengin sama anak-anak lain. Terakhir kapan, ya?" Ucap semesta.
angkasa terkekeh, "kapan ya? Gua juga lupa." ucapnya yang disertai kekehan kecil diakhirannya. "kenapa lo tanya-tanya?"
semesta menggeleng, "engga, ngerasa udah lama aja ga duduk bareng disuasana hening kayak gini. Kalo ga salah inget, kita duduk bareng terakhir ya h-1 mau ngurusin anak-anak kelompok pas ospek. Dimana kita ngobrol serius mau gabung buat bareng-bareng aja ngurus anak-anak kelompok kita biar lebih kerasa bonding keluarganya." Ucap semesta.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]1.tongkrongan dunia : rumah ke rumah
Teen Fictionterlalu sibuk berkelana, singgah dari rumah ke rumah, anak-anak terkadang suka lupa. ada 'pulang' yang selalu menanti mereka dengan tangan terbuka. 26 Oktober 2019- 29 Oktober 2020 {dunia tongkrongan new version} ©2020 || dunia.series || vol.1