19. cerita mama tentang bintang kecil.
bintang pikir, alasan dibalik teman satu tongkrongannya yang tidak pernah pulang ke rumah atau menunjukan interaksi bersama orang tua mereka masing-masing adalah karna mereka tidak dekat. Dan pikiran itu membuat bintang berkesimpulan bahwa teman satu tongkrongannya ini akan sulit berinteraksi dengan orangtua tapi nyatanya tidak.
Saat anak-anak yang sedang kuliah satu persatu pulang ke rumah dunia dan melihat ada ibundanya disana, mereka satu persatu secara santai berkenalan dan berbincang hingga akhirnya saling melempar canda dan tertawa karenanya. Bintang yang berada diambang pintu pembatas antara dapur dan ruang tengah hanya dapat tersenyum menatap kearah sang ibunda yang tengah ngobrol bersama teman-temannya seraya makan cemilan ringan yang dimasak oleh awan dan antariksa.
Dari sejak tadi siang, ibundanya disabotase secara penuh oleh teman-teman satu atap bintang. Bintang ga kesal, justru malah merasa senang. Karna kapan lagi melihat pemandangan seperti ini dari teman-temannya?
kapan lagi bintang melihat semesta yang kaku menjadi luwes melemparkan candaannya yang mirip bapak-bapak itu kepada ibundanya? sudah bisa bintang tebak, selera humor ibunda dengan semesta memang relatif sama. Suka dad jokes. Terlebih tingkah Auriga yang tak berhenti berfanboy ria kepada sang bunda. Kalau tadi bunda bilang, bunda punya seseorang yang dijadikannya favorit diantara anak-anak dunia.
Ofcourse bunda senang sama langit, karna langit adalah yang paling anteng sekaligus manis disaat yang bersamaan. Semua orang suka langit, tapi nyatanya bunda paling suka dengan antariksa. Karna kata bunda, Orang-orang seperti antariksa ini yang bakal dirindukan. Dulu sekali, kata bunda, bunda juga punya teman seperti antariksa di tongkrongannya. Teman yang suka ngomel-ngomel kadang bikin pusing, tapi justru omelannya yang paling membekas dan dirindukan.
Bunda juga senang dengan pragi, karna imajinasi pragi seolah tak pernah putus atau tak pernah ada habis-habisnya. Kata bunda, dulu di tongkrongannya, bunda mirip sekali pragi. Bintang hampir engga percaya, karna kalau dirumah, bunda selalu terlihat serius dan hanya bercanda sesekali.
setelah hampir seharian penuh bunda nya disabotase, lepas makan malam, anak-anak tongkrongan dunia memberikan waktu untuk bintang dan sang ibunda untuk ngobrol berdua. Dan disinilah bintang dan bunda sekarang, diruang khusus rekaman podcast yang letaknya di halaman belakang dan jauh dari kebisingan anak-anak di ruang tengah.
"bintang tuh kaget bunda tiba-tiba kesini. Padahal bintang bilang, di paketin aja gitarnya. Tapi bunda malah jauh-jauh kesini, nyamperin bintang." Ucap bintang seraya memangku sebuah gitar usang yang beberapa senarnya sudah putus itu. Sang ibunda menatap lekat-lekat putra satu-satunya itu lalu mengusak lembut pucuk kepala sang putra.
"Ibu siapa yang ga antusias mau nyamperin anaknya setelah anaknya udah lama ga bertukar kabar dengan dia? Pasti semua antusias. Bunda juga sama." Ucap bianca, sang bunda.
Bintang menyingkirkan gitar usang dari pangkuannya lantas meraih tangan sang bunda untuk di genggamannya, "maafin, bintang, bunda." Ucap bintang lirih, menunduk menatap genggaman tangan mereka yang ada diatas pahanya.
Bianca kembali mengusap lembut pucuk kepala sang putra, "jujur saat kamu pertama kalinya bilang ke bunda kalau kamu butuh waktu sendiri untuk beberapa tahun ke depan tanpa campur tangan bunda, bunda merasa sedih. Bunda merasa seperti gabisa dipercaya sama anak bunda sendiri untuk menjadi bala bantuan utama untuk putra yang cuma satu-satunya ini. Bunda khawatir kamu bakal selamanya melarikan diri dari bunda, dan melakukan hal yang tidak-tidak. Sangking khawatirnya, pesan kamu yang cuma berisi meminta uang saku aja bisa menjadi penenang hati bunda, karna cuma lewat sana bunda tau kalau kamu baik-baik saja dan masih hidup sampai sekarang." Ucap sang bunda, membuat bintang semakin merunduk dalam.
![](https://img.wattpad.com/cover/225384114-288-k693072.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]1.tongkrongan dunia : rumah ke rumah
Novela Juvenilterlalu sibuk berkelana, singgah dari rumah ke rumah, anak-anak terkadang suka lupa. ada 'pulang' yang selalu menanti mereka dengan tangan terbuka. 26 Oktober 2019- 29 Oktober 2020 {dunia tongkrongan new version} ©2020 || dunia.series || vol.1